x

Iklan

firdaus cahyadi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Cigombong Perlu Air Bersih Bukan 'Disneyland'

Bukannya infrastruktur air besih yang datang di Cigombong, melainkan proyek pembangunan tol Bocami dan juga kawasan wisata mirip Disneyland

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

2015. Mungkin adalah tahun yang tidak dapat dilupakan oleh sebagian warga Cigombong, Jawa Barat. Saat musim kemarau tiba, warga mengalami kekeringan. Bahkan kekeringan itu berlangsung berbulan-bulan.

Namun, kekringan tidak dialami oleh warga Kampung Ciletuh Hilir. Warga Kampung Ciletuh Hilir memiliki mata air yang bening dan terus memancar. Mata air ini kemudian menjadi sumber air bagi warga.

Adalah RMI (Rimbawan Muda Indonesia), sebuah organisasi yang peduli dengan lingkungan hidup, melakukan pemberdayaan masyarakat di kawasan tersebut. Menurut aktivis RMI, biasanya warga menampung air pada jerigen lalu dibawa ke rumah masing-masing. Menurut catatan RMI, air dibawa semampunya sehari bisa 10 kali bolak-balik untuk ambil air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di saat kekeringan itu, air menjadi barang yang langka di Cigombong. Untunglah Tuhan menganugrahakan sebuah mata air di Kampung Ciletuh Hilir. Mata air bening itulah yang membuat warga terhindar dari kekeringan yang berkepanjangan.

Namun, seiring berjalannya waktu, mata air yang menjadi sumber air bersih warga itu pun mulai berpotensi hilang akibat sebuah proyek pembangunan kawasan wisata super mewah, yang oleh berbagai media dituliskan mirip Disneyland. Pertanyaan berikutnya tentu saja adalah bagaimana dengan mata air yang menjadi sumber air bersih warga itu?

Warga desa setempat, yang rata-rata adalah petani, lebih membutuhkan akses air bersih. Pemerintah nampaknya perlu membangun infrastruktur untuk menyelematkan mata air di Kampung Ciletuh Hilir dan juga agar mata air bening itu dapat dimanfaatkan warga untuk mendapatkan air bersih. Namun sayang bukannya infrastruktur air besih yang datang di Cigombong, melainkan proyek pembangunan tol Bogor-Ciawi-Suka-bumi (Bocimi) dan juga  kawasan wisata mirip Dinsenyland.

Untuk siapa sebenarnya jalan tol Bocimi dan kawasan wisata super mewah tersebut? Hampir dapat dipastikan kawasan wisata super mewah itu nantinya akan diperuntukan bagi orang-orang berduit dari Jakarta yang ingin melepas penatnya. Terlebih di kawasan itu nantinya juga akan dibangun jalan tol, sehingga akan mempermudah mobil-mobil pribadi milik orang-orang berduit di Jakarta untuk membangun kawasan wisata super mewah itu.

Apa yang terjadi di Cigombong dapat dijadikan bahan refleksi bagi kita semua terkait dengan pembangunan infrastruktur yang saat ini gencar digalakan pemerintah. Pembangunan infrastruktur yang berakar dari kebutuhan nyata masyarakat di lapangan yang harus diutamakan untuk dibangun. Infrastruktur air bersih di Cigombong misalnya, tentu lebih dibutuhkan daripada pembangunan jalan tol yang menghubungkan Bogor-Ciawi-Suka-bumi (Bocimi).

Demokrasi adalah mendengar suara rakyat. Begitu kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dulu saat kampanye pilpres 2014. Rakyat yang mana? Tentu rakyat yang rentan menjadi korban dalam pembangunan. Di Cigombong, rakyat yang rentan itu adalah para petani yang sangat membutuhkan air bersih, bukan para pemilik modal yang akan bangun tol dan juga kawasan wisata super mewah.

sumber foto: Rimbawan Muda Indonesia (RMI)

#InfrastrukturKitaSemua

Ikuti tulisan menarik firdaus cahyadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB