x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mendongkrak Minat Baca, Mulailah dari Buku yang Kamu Sukai

Meningkatkan minat baca dapat dimulai dari membaca topik-topik yang paling disukai dan menyenangkan. Nikmatilah kegiatan membaca buku bagai menyantap hidangan lezat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Dalam soal makanan, kegemaran orang bisa berbeda-beda. Ada yang menyukai sayuran, ada penggemar daging ayam—dimasak apapun asalkan ayam, ada yang sangat pilih-pilih, ada pula ‘pelahap segala’—apa saja mau asalkan lezat. Membaca buku pun begitu. Sebagian orang lebih suka membaca buku sejarah dan biografi, sebagian lainnya merasa asyik bila membaca fiksi sains, banyak pula yang tenggelam dalam buku-buku ‘serius’ seperti filsafat. Ada pula yang menyukai semuanya, asalkan bukunya menarik dan penting.

Soal pilihan buku yang dibaca ini ada kaitannya dengan minat baca. Sebagian orang—khususnya pejabat—kerap melontarkan komentar tentang rendahnya minat baca masyarakat kita. Seberapa akurat komentar ini, saya tidak tahu, sebab sangat jarang pemerintah maupun pihak lain melakukan survei untuk mengetahui minat baca masyarakat. Para pejabat juga kerap berkomentar, minat baca masyarakat harus ditingkatkan, tapi mereka tidak berbicara bagaimana caranya: sekedar menyediakan perpustakaan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Minat membaca buku memang perlu selalu dipupuk, dirawat, dan dikembangkan—ini jelas. Bahwa membaca buku itu memperluas horison pengetahuan, ini juga jelas. Tapi, jika ingin masyarakat lebih banyak membaca buku, yang perlu ditonjolkan ialah ‘membaca buku itu pengalaman yang menyenangkan’. Seperti halnya bermain bola, bermain musik, menari, membaca buku pun tak kalah mengasyikkan.

Bila kita masing-masing berkomitmen untuk meningkatkan minat baca sendiri, ini bisa dimulai dari membaca buku yang paling menarik minat kita. Jika kita menyukai cerita perjalanan, ya kita baca saja dulu buku-buku perjalanan. Kita akan termotivasi, menemukan kesenangan membaca penuturan penulis ihwal kunjungan ke tempat yang belum pernah kita datang sekalipun, kita juga berimajinasi ‘andai aku sampai ke sana’. Semakin sering kita membaca buku perjalanan, semakin baik cara kita membaca buku dan kita akan memetik banyak manfaat. Perlahan, tapi pasti, minat baca kita akan meluas ke bidang lain.

Tidak semua buku mudah dibaca, tapi jika kamu merasa tertantang untuk membaca buku yang dianggap cukup sukar, kenapa tidak melakukannya? Tantangannya mulai muncul: kata-kata sukar yang belum kita ketahui atau jarang kita gunakan, kalimat yang panjang dan mungkin beranak-pinak, cara berpikir yang rumit. Bila ini terasa melelahkan, untuk sementara kita ‘bermain’ saja di zona nyaman agar minat baca kita tidak terkikis. Hanya saja, jenis bacaannya diperluas. Bila sudah lebih baik, kita dapat beranjak ke bacaan yang lebih sukar. Bila tekadmu betul-betul kuat, kamu mungkin akan mencatat kata-kata sukar itu dan mencari penjelasannya.

Jika kamu merasa sulit membaca (dalam diam), cobalah membaca dengan bersuara. Ucapan dapat membantumu membaca materi yang relatif sukar dan mendorong telinga (dan pikiranmu) mengenal istilah baru agar lebih akrab. Seperti dilakukan para narator, kita dapat membuat penekanan pada bagian-bagian tertentu kalimat yang sedang kita baca. Nikmati irama membacamu, ini akan membantu saat membaca (dalam diam).

Agar kita dapat lebih menikmati kegiatan membaca buku, untuk saat ini tak perlu terlampau banyak bertanya atau menganalisis. Seraplah informasi, gagasan, maupun pikiran yang diekspresikan penulis. Jangan cemaskan hal-hal yang kita belum pahami, saat ini. Jika kita tidak memahami hal-hal yang rinci, setidaknya kita dapat mengerti ‘gambar besarnya’. Lain kali, kita dapat membaca ulang bagian-bagian yang sukar dan hasilnya mudah-mudahan jauh lebih baik.

Jangan jadi pembaca pasif, libatkan imajinasi kita. Jika sedang membaca cerita perjalanan, kita bayangkan seolah-olah kita tengah mengunjungi tempat itu. Dulu, saya suka membaca kisah perjalanan H.O.K Tanzil ke berbagai belahan dunia yang dimuat di majalah bulanan Intisari. Saya ikut merasakan bagaimana pak Tanzil berjumpa dengan orang-orang yang baru ia kenal dan mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah ia datangi. Inspiratif dan memompa semangat untuk melakukan hal serupa.

Banyak jalan untuk mendongkrak minat baca kita, salah satunya—dan saya kira yang terpenting—adalah menikmati pengalaman membaca. Kita mulai saja dari bacaan mengenai hal-hal yang ‘sudah’ menarik minat kita. Jika kita tertarik pada topik psikologi, kita bisa membaca buku-buku tentang kreativitas yang ditulis secara populer. Bila kita senang membaca biografi orang-orang terkenal, kita perbanyak pilihannya.

Dengan cara yang menyenangkan, secara perlahan namun pasti kita dapat meningkatkan minat baca kita, memperluas topik-topik yang kita baca, dan merambah ke topik-topik yang lebih sukar. Yang terpenting, banyaklah membaca, semakin beragam akan semakin tahulah kita bahwa dunia ini demikian luas dan menarik untuk dijelajahi. (sumber foto: huffingtonpost.com) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB