x

Iklan

Manik Sukoco

Suka membaca. Sesekali menulis.
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Amerika Menuntut Transparansi Pajak

Tax March diharapkan dapat membantu menyorot urgensi pembayaran pajak secara adil serta memastikan bahwa pajak tersebut digunakan untuk kepentingan rakyat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sabtu (15/4) ribuan warga Amerika melakukan demo Tax March yang menuntut Presiden Donald Trump untuk membuka rekam jejak pajaknya, yang diduga sengaja ditutup-tutupi demi kelancaran bisnisnya.

Presiden Trump adalah kandidat pertama dalam lebih dari 40 tahun yang tidak merilis laporan pajaknya. Presiden tidak diharuskan untuk melaporkan rekam jejak pajaknya, namun pelaporan pajak ini telah dilakukan secara sukarela sejak awal tahun 1970-an.

Bagaimana awal dilaksanakannya Tax March?

Sehari setelah inagurasi Presiden Trump, Jennifer Taub, profesor di Vermont Law School, mengunjungi Boston untuk berpartisipasi dalam Women's March. Keesokan harinya, ia memposting sebuah pesan di Twitter yang memprakarsai dilakukannya sebuah gerakan nasional menuntut transparansi pajak Presiden Trump pada 15 April 2017.

Penulis Colbert Report sekaligus buku komedi Sad Monster, Frank Lesser akhirnya juga mengusulkan hal yang serupa di akun twitternya. Hanya dalam semalam, ide ini lalu memunculkan gerakan Tax March.

Apa yang diharapkan dari demo Tax March?

Dalam situs mereka, publik hanya mengharapkan transparansi dan keterbukaan yang seharusnya dilakukan oleh seluruh warga Amerika.

Pawai yang dilakukan di St. Paul, Minnesota (Sumber: Elizabeth Soul, Twitter)

Jennifer Taub (15/4) mengatakan pada New York Times bahwa ia berharap demonstrasi tersebut akan mendorong masyarakat untuk memanggil perwakilan kongres mengenai masalah ini. Beberapa negara bagian, menurutnya, sedang mempertimbangkan Undang-Undang yang akan memaksa seorang calon presiden untuk dapat mengungkapkan laporan pajak mereka atau tidak diberi dukungan dalam pemilihan. Secara lebih luas, penyelenggara Tax March di Washington berharap pawai mereka, dapat membantu menyorot urgensi pembayaran pajak secara adil serta memastikan bahwa pajak tersebut digunakan untuk hal-hal yang membantu masyarakat tumbuh dan berkembang.

Demo Tax March di Washington DC (Sumber: TaxMarch.org)

Hubungannya dengan maskot ayam?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gerakan Tax March, ternyata juga memiliki maskot tidak resmi yaitu balon tiup berbentuk seekor ayam jantan yang dikenal sebagai "Trump Chicken".

Seorang ilustrator asal Seattle menyelesaikan rancangan tersebut pada bulan November untuk sebuah perusahaan yang menginginkan sebuah patung perayaan Tahun Baru Imlek. Patung fiberglass setinggi 23 kaki lalu dipasang di pusat perbelanjaan China utara pada saat hubungan antara China dan Amerika Serikat sangat tegang.

Seorang aktivis di San Francisco lalu mengemukakan gagasan untuk membeli ayam karet replika dalam pawai Tax March. Jennifer Taub mengatakan bahwa ayam adalah simbol yang bagus untuk pawai, karena Presiden Trump dinilai terlalu takut membuka laporan pajaknya dan karena simbol ayam itu justru terlihat lebih menyenangkan dan lebih menghibur daripada kebijakan pajak itu sendiri.

Maskot ayam dalam demo Tax March (Sumber: Mandel Ngan/Agence France-Presse, Getty Images).

Demo ini dilakukan sebelum batas akhir penyerahan laporan pajak penduduk AS, yang setiap tahunnya jatuh pada 15 April. Namun, karena pada tahun ini jatuh pada akhir pekan, maka batas akhir penyerahan laporan pajak diundur menjadi 18 April.

Di Berkeley, California, demo Tax March berakhir ricuh setelah terjadi adu jotos antara pendemo dan pendukung Presiden Donald Trump. Sebagaimana yang dilansir AFP (15/4), setidaknya 14 orang ditahan oleh pihak berwajib dalam insiden tersebut.

Di Washington, demo dilakukan pada sore hari, dimulai di Lincoln Memorial lalu dilanjutkan di US Capitol. Demo ini diselenggarakan di 150 kota lain di Amerika, termasuk di Portland, St. Louis, Chicago, New York, San Fransisco, Philadelphia, St. Paul, Seattle, Denver, Washington DC, Los Angeles, Boston, Austin, Nashville, Atlanta, dan Indianapolis. Tax March dihadiri oleh ribuan orang dan merupakan demo terbesar sejak warga membanjiri jalanan pada Bulan Januari untuk melakukan Women's March.

Ikuti tulisan menarik Manik Sukoco lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler