x

Iklan

Kirana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Industry 4.0 Untuk Peningkatan Daya Saing Indonesia

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan posisi daya saing Indonesia dari urutan ke-41 menjadi urutan ke-39 dunia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan posisi daya saing Indonesia dari urutan ke-41 menjadi urutan ke-39 dunia dari 138 negara yang tercatat pada Global Competitiveness Report tahun 2016-2017. Untuk mencapai sasaran tersebut, salah satu solusi yang tengah didorong Kementerian Perindustrian RI adalah memacu industri dalam negeri agar terus melakukan inovasi dalam menghadapi implementasi Industry 4.0.

Inovasi dan perubahan terhadap model bisnis yang lebih efisien dan efektif merupakan bagian hasil penerapan industry 4.0. Revolusi industri ini akan mempercepat peningkatan daya saing sektor industri nasional secara signifikan. Inovasi ini, misalnya penerapan Information Communication Technology (ICT) di sektor industri, yang memanfaatkan sistem online document approval untuk mengontrol penyelesaian pekerjaan. Teknologi tersebut memberikan penghematan dalam penggunaan waktu dan biaya sehingga produk yang dihasilkan lebih murah dan mampu bersaing di pasar domestik maupun global.

Inovasi lainnya, yakni Flexible Manufacturing System yang mengkolaborasikan tenaga kerja dengan proses mechanical engineering. Misalnya, industri makanan dan minuman yang akan menggunakan penerapan industry 4.0 dalam pengolahan, tetapi packaging masih dikerjakan tenaga kerja. Sedangkan untuk sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Kementerian Perindustrian RI terapkan melalui e-Smart IKM untuk memperluas akses pasar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto memastikan, pemberlakuan industry 4.0 akan menambah lapangan kerja yang memerlukan keterampilan khusus. Hal tersebut adalah peluang dari penerapan model bisnis disruptive & distributed manufacturing. Spesialisasi industri baru sebagai hasil pemekaran dari industri induk akan bermunculan dan membutuhkan tenaga kerja terampil dengan kemampuan lebih spesifik dan tingkat upah yang lebih baik.

Menurutnya, kecepatan dan kemampuan adaptasi secara konstan merupakan hal alamiah dalam penerapan Industry 4.0. Terlebih lagi, dengan kombinasi dunia siber dan fisik menuntut para tenaga kerja mampu menganalisa data serta menilai kualitas dan bias data. Jaringan global di seluruh sektor menyaratkan SDM Industri membangun jejaring dan berkolaborasi dengan para stakeholder untuk berkomunikasi dengan publik.

Selain itu, industry 4.0 mengacu pada peningkatan otomatisasi, machine-to-machine dan komunikasi human-to-machine, artificial intelligence, serta pengembangan teknologi berkelanjutan. Kebutuhan investasi dalam implementasi Industry 4.0 didasarkan pada empat faktor penggerak, yaitu peningkatan volume data, daya komputasi dan konektivitas; kemampuan analitis dan bisnis intelijen; bentuk baru dari interaksi human-machine, seperti touch interface dan sistem augmented-reality; serta pengembangan transfer instruksi digital ke dalam bentuk fisik, seperti robotik dan cetak 3D.

Kementerian Perindustrian RI terus mendorong kesiapan industri nasional menghadapi babak Industry 4.0 dengan berbagai upaya, yaitu pemberian insentif kepada pelaku usaha padat karya berupa infrastruktur industry; kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam optimalisasi bandwidth; penyediaan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS) yang memudahkan integrasi data untuk membangun industri elektronik; penyiapan SDM industri melalui pendidikan vokasi yang mengarah pada high skill (engineer); dan meningkatkan keterampilan SDM industri yang dominan low/middle ke level high skill.

Kementerian Perindustrian RI juga tengah mengidentifikasi kesiapan seluruh sektor industri di Indonesia untuk mengimplementasikan sistem Industry 4.0 dalam aktivitas industrinya. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, akan disusun peta jalan dan rencana strategis implementasi sistem Industry 4.0 pada sektor industri nasional untuk beberapa tahun kedepan, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

Ikuti tulisan menarik Kirana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB