x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Rasa yang Berjarak

Bahkan ujung hembusan napasku telah-dan-sedang bersentuhan dengan ujung hembusan napasnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jika ditamsilkan dalam satuan jarak fisik, antara aku dan dia mungkin hanya terentang jarak se-jengkal, paling jauh se-siku atau se-hasta, namun tidak mungkin se-depa.

Sebab indera penciumanku telah mengenali aroma tubuhnya, dan indra penciumannya pun telah mengenali aroma tubuhku. Bahkan ujung hembusan napasku telah-dan-sedang bersentuhan dengan ujung hembusan napasnya.

Tapi ini bukan soal jarak fisik. Ini mengenai rasa yang berjarak. Dan ketika persoalannya terkait rasa, maka ungkapan yang paling tepat adalah pepatah Melayu yang mengatakan: “Jauh tak berjarak, dekat tak bersentuhan”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, suara itu mengiang di telingaku dan berteriak sekerasnya: jangan pernah melawan desakan rasa-mu! Sebab belum pernah ada manusia yang sanggup menundukkan rasa-nya. Semakin kau lawan, kau akan semakin terdesak.

Pilihannya hanya ada dua, tak ada tiganya: tunduk mengikuti desakan rasa-mu, atau menderita karena menolaknya.

Dan aku menyerah. Justru karena tak sanggup melawan desakannya, akhirnya kuputuskan menumpahkan semua rasa itu melalui kata dan kalimat, semata agar kau tahu.

Syarifuddin Abdullah | Senin, 01 Mei 2017 / 04 Sya’ban 1438H.

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler