x

Iklan

RETNO LISTYARTI

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Surat Eks Kepala SMAN 3 Jakarta yang Dipecat Ahok

Saya memahami perasaannya karena saya pernah merasakannya dulu, saat di birokrat pendidikan dan pak Ahok memperlakukan saya sewenang-wenang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saya juga seperti teman-teman umumnya yang menolak pasal 156a tentang penodaan agama. Dasar penolakan saya adalah HAM. Memang ironi ya, sepak terjang Ahok selama ini banyak yang tidak menghormati hukum dan HAM, tetapi saat dia berhadapan dengan hukum, Ahok justru hanya bisa dibela dengan pasal-pasal HAM.

Saat ini saya sangat dapat memahami perasaan Ahok dan keluarga yang secara psikologi pasti terpukul. Begitu sakit rasanya ketika Ahok tidak bersalah tetapi diperlakukan sewenang-wenang dan dituding bersalah. Seolah seluruh prestasi hilang tak berbekas. Perlakuan ketidakadilan yang diterima itu harus dihadapi dan sulit dilawan karena musuh kita didukung mayoritas dan media. Posisi terpuruk ini memang sangat tidak nyaman bagi siapa pun. Saya memahaminya karena saya pernah merasakannya dulu, saat di birokrat pendidikan dan Pak Ahok memperlakukan saya sewenang-wenang. Tanpa diberi kesempatan membela diri, langsung divonis dan dibunuh karakternya di media.

Ketika saya berjuang memulihkan nama baik melalui jalur pengadilan dan menang, Pak Ahok saat itu masih mengejek dengan menyebut seolah saya gila jabatan dan dia tegas bilang, tidak akan mengembalikan posisi saya meski saya menang PTUN. Pernyataannya, “Kalau gue gak mau kenapa? Itu hak kita kok!”. Pemerintah Provinsi DKI kemudian banding dan kasasi tapi semua tingkatan pengadilan tetap memenangkan gugatan saya. Hal ini kemudian membuat anak kedua saya yang di Jurusan Komunikasi UI tidak bisa memaafkan Ahok hingga hari ini. Saya menghormati sikap anak saya. Dia sangat marah, karena tahu integritas ibunya tapi diperlakukan sewenang-wenang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, saya pribadi dapat memaafkan Ahok dengan tulus. Saya memutuskan walau menang kasasi saya tidak minta dieksekusi, karena tujuan saya gugat juga bukan untuk jabatan. Dan kemarin, saat Ahok dinyatakan bersalah, dihukum dan langsung ditahan, saya menitikan air mata. Saya kasihan dengan Ahok, istri dan anak-anaknya. Saya juga beranggapan bahwa Ahok tidak bermaksud menistakan agama Islam. Perlakuan yang tidak adil tersebut pasti menyakiti Ahok dan keluarganya juga.

Salam hangat

Retno Listyarti

Ikuti tulisan menarik RETNO LISTYARTI lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler