x

Iklan

Adi Prima

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bertemu Sikerei di Mentawai

Bercirikan badan penuh tato dan hiasan dedaunan, Sikerei sangat mudah dikenali. Sikerei merupakan tokoh yang disegani oleh masyarakat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mentawai. Selain ombak selancar dan pantai pasir putih, ternyata, bertemu dengan Sikerei (paramedis tradisional), menjadi magnet tersendiri bagi para traveler.

Bercirikan badan penuh tato dan hiasan dedaunan, Sikerei sangat mudah dikenali. Sikerei merupakan tokoh yang disegani oleh masyarakat. Selain berperan pada urusan kesehatan, sosok Sikerei juga sangat menentukan dalam pengambilan keputusan di tengah masyarakat.

Jalur Laut dan Hiburan Laut

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Speed Boat Kayu

Speed boat kayu Mentawai ( foto Adi Prima)

Rizal Azhari (27), asal Bandung, Jawa Barat, tidak bisa menyembunyikan rasa penasaran untuk bertatap muka dengan Sikerei. Maklum, selama ini Ia hanya mendengar cerita, dan melihat Sikerei lewat foto saja. Keinginan Rizal bertemu Sikerei, akhirnya bisa terwujud ketika lembaga ASB tempat ia bekerja menugaskan untuk mengantar pulang regu penyuluh kebencanaan yang berasal dari Desa Pasakiat Taileleu, Mentawai, pada (¼).

Perjalanan laut masih menjadi opsi utama jika berkunjung ke Mentawai. Setelah 3 jam perjalanan dengan kapal cepat dari Kota Padang, kita akan sampai di ibukota Kabupaten Tuapeijat, Mentawai. Gapura bertuliskan selamat datang di Bumi Sikerei, akan menyambut. Perjalanan laut kembali dilanjutkan dengan menyewa speed boat kayu menuju desa.

Selama perjalanan laut, jika beruntung, kita akan bertemu dengan beberapa teman baru, ikan Lumba-lumba. Atraksi sekelompok mamalia laut ini, seolah-olah ingin menyapa, dan mengucapkan selamat datang kepada pengunjung yang berlayar di Laut Mentawai.

Bertemu Sikerei

 

Rizal

Sikerei dan Rizal (foto Adi Prima)

Setelah tiga jam berlayar dari Tuapeijat, kita akan sampai di Desa Pasakiat Taileleu. Menyewa motor, dan mencari tempat penginapan adalah hal pertama yang harus dilakukan. Disini belum ada penginapan, atau guesthouse resmi. Ada beberapa referensi rumah penduduk yang bisa kita sewa. Rumah Bang Ben, di Dusun Makukuet salah satunya. untuk harga penginapan, silahkan saja pengunjung membuat kesepakatan dengan Bang Ben.

Hal yang ditunggu-tunggu Rizal akhirnya datang. Setelah mengelilingi dusun, kami akhirnya bertemu dengan Sikerei yang sedang duduk santai di bangku uma (sebutan untuk rumah tradisional Mentawai). Dengan kemampuan bahasa Mentawai yang seadanya, saya beranikan diri menyapa, “anaileuita jak?” (apa kabar pak), ‘masehat’ (sehat), jawab Sikerei.

Tak usah khawatir, ramah adalah bawaan asli orang Mentawai. Seperti yang dijelaskan Stefano Coronese dalam Buku Kebudayaan Asli Mentawai 1986, tentang tipologi orang Mentawai yang berperawakan baik dan menarik. Umumnya orang Mentawai baik hati; peramah, suka menghormati orang, tidak ingin berperang, suka kepada hias-hiasan, sehingga tidak jarang tubuh mereka bertato.

Rizal termenung dan kagum melihat tato serta hiasan yang digunakan Sikerei. Sikerei menyampaikan bahwa besok malam akan ada acara punen (pesta) kampung. Jika berkenan, datanglah besok, ajaknya. Pada punen, Sikerei biasanya akan menari dan tampil lengkap dengan atribut kebesaran.

Kurang mujur bagi Rizal ia tidak bisa menyaksikan tarian Sikerei, sebab besok siang sudah harus kembali ke Tuapeijat. “Aih.. saya mah akan kembali lagi kesini, belum lengkap jika tidak melihat tarian Sikerei”, ucap Rizal, dengan aksen Sundanya.

Desa Pasakiat Taileleu yang berada di Wilayah administarsi Kecamatan Siberut Barat Daya, memang cukup recommended bagi sahabat traveler yang ingin mencoba sensasi petualangan baru. Selain pasir putih, dan ombak surfing, percampuran budaya asli dan modern yang ada, akan menjadi pengalaman tersendiri bagi pengunjung jika datang ke sini. So.. silahkan atur jadwal untuk ke Mentawai. Malainge Mentawai!

Ikuti tulisan menarik Adi Prima lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 13 Maret 2024 11:54 WIB

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 13 Maret 2024 11:54 WIB