x

Iklan

Kang Nasir Rosyid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Surat untuk Pak Ajudan

Pengalaman Nonton Bola di Bengkulu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ini pengalam nonton Pertandingan Sepak Bola (Liga 2) antara Cilegon United-Cilegon Banten vs PS Bengkulu di Stadion Semarak Bengkulu pada 20/5/2017 kemarin.

Saya salah satu rombongan dari Cilegon yang mensuport Cilegon United, duduk di Tribun Vip (walaupun dibelakang }, mendapat perlakuan yang kurang baik dari  salah seorang pendukung PS Bengkulu yang memakai kaos kebesaran  PS Bengkulu, belakangan diketahui adalah ajudan Wakil Gubernur Bengkulu, ia marah marah karena saya bersorak sorai mendukung Cilegon United.

Awalnya sebelum PS Bengkulu kebobolan gol, suasana enjoy saja, banyak penonton yang tertawa mendengar saya bersorak sorai, bahkan bapak wakil gubernur yang duduk paling depan, sempat melirik saya yang duduk di tangga belakang, tersenyum sambil mengacungkan jempol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi setelah PS Bengkulu kebobolan GOL pada pertengahan babak pertama, bapak ajudan mulai kelihatan geram, lantas mendekati saya memberitahukan (dg raut wajah emosi) supaya saya diam, sayapun jawab oke, tapi yang namnya nonton bola, sudah menjadi ciri has pasti bersorak sorai, kalau tidak boleh bersorak, nonton saja pertandingan catur atau nonton bioskop, sayapun bersorak tanpa suara, tepuk tangan tanpa suara karena telapak tangan saya tidak sampai beradu.

Melihat saya yang demikian, kelihatan sekali bapak ajudan yang mulia itu, tambah geram, ujung ujungnya ia memanggil beberapa satpol pp, satu orang menjaga saya, tapi saya tetap berteriak tanpa suara, hanya dengan gerakan mulut saja, bertepuk tanpa suara, alih alih menjaga saya, satpol pp itu saya ajak selfi, rupanya pak ajudan geramnya malah sampai ke ubun ubun, ahirnya ditambah lagi satu orang satpol pp perempuan, ealaaaaah.

Secara bersamaan teman saya sebelah Ahmad Yusdi bersorak sorai, lantas saya ingatkan "ngga boleh sorak", eh kedengaran oleh ibu satpol pp, saya ditegur lagi sama ibu itu, seolah olah saya ini ngeyel, hal itu terdengar oleh Pak ajudan yang gagah,muda dan ganteng itu, seketika saya dibentak bentak, sempat adu mulut dengan saya, la wong saya melarang teman untu bersorak sorai kok malah dibentak bentak, bahkan  saya ditanya punya tiket ngga, walah walaaaah.

Setelah babak pertama selesai, saya turun bersama ketua DPRD Cilegon dan ajudan beliau, maksudnya mau cabut ke bandara karena jam penerbangan pukul 18.00 wib, namun sebelum keluar stadion, terlebih dahulu ke toilet yang ada diebelah tangga.

Rupanya saya keluar paling ahir dari toilet, eh ternyata saya sudah di tunggu oleh bapak ajudan yang gagah itu bersama dengan beberapa satpol pp, saya kemudian berniat naik ke tribun untuk melihat bapak ketua DPRD apakah naik lagi atau keluar, saya kemudian dicegat tidak boleh naik,saya katakan saya hanya mau  memastikan apakah ketua DPRD naik atau tidak, terjadi adu mulut lagi, saya katakan saya hanya ingin memastikan saja karena saya mau kebandara, setelah tau bahwa ketua DPRD sudah keluar stadion, sayapun keluar  dari stadion menuju bandara sambil mengatakan ‘’ tenang saja, saya mau ke Bandara kok”.

Begitulah sikap ajudan bapak wakil gubernur bengkulu yang gagah itu. Namun demikian, terlepas dari semuanya,saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ajudan atas perlakuannya dan telah menugaskan Satpol PP untuk menjaga saya, siapa tahu dibalik itu, Pak Ajudan punya niat baik,  skor ahir adalah 1-0 untuk Cilegon United ya pak ajudan

Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler