x

Iklan

Kang Nasir Rosyid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Berkunjunga ke Benteng Marlborough Bengkulu

Melihat Peninggalan Sejarah Penjajahan Inggeris.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berkunjung ke bumi Rafflesia yakni Kota Bengkulu, tak afdol jika tidak mengunjungi tempat tempat bersejarah yang dulu terkenal dengan daerah Jajahan Inggeris. Di kota ini banyak tempat bersejarah yang kini ditetapkan sebagai tempat cagar budaya, salah satunya adalah  Benteng Marlborough,

Berekesempatan menginjakkan kaki di Bengkulu hanya dalam waktu beberapa jam saja dengan tujuan utama menyaksikan Pertandingan Sepakbola Liga  2 antara tim sepakpola dari Cilegon  yakni Cilegon United melawan PS Bengkulu, saya bersyukur bisa berkunjung ke dua tempat bersejarah yakni Benteng Marlborouhg dan Rumah Pengasingan Ir. Soekarno.

Benteng Marlbourogh nampak kelihatan kokoh, bangunannyapun tampak terawat dan tidak kelihatan kumuh. Hanya diluar bangunan, tepatnya pelataran parkir kendaraan, perlu penataan yang lebih baik hususnya untuk fasilitas pedagang yang menjual minuman atau makanan ringan has Bengkulu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mungkin akan lebih baik jika pengelola atau pemerintah setempat membuatkan kios kios agar setelah wisatawan mengelilingi Benteng, jika merasa haus atau butuh minuman, makanan, bisa menikmatinya dengan nyaman, tidak seperti saat ini  yang hanya duduk di pelataran dibawah pohon besar yang ada di depan Benteng tersebut.

Memasuki Benteng, wisatawan hanya dikenakan karcis masuk Rp.5000,- untuk bisa mengelilingi komplek Benteng. Sama seperti benteng benteng lain peninggalan penjajah, sebelum memasuki Benteng, diluar dikelilingi oleh galian selebar kurang lebih 7 mater dengan kedalaman 3 sampai 4 meter, semacam parit yang berfungsi sebagai pelindung. Adapun pintu utama berbentuk gapura lengkung yang didalamnya berfungsi sebagai tempat jaga. Sedangkan bangunannya sendiri berbentuk empat persegi seperti huruf O.

Dalam bangunan yang megah itu, terdapat lapangan yang cukup luas, saat ini tertata dengan apik karena dihiasi oleh tanaman yang berfunsi sebagai taman yang terbelah oleh jalan dengan struktur conblok. Ditaman itu juga terdapat beberapa Meriam peninggalan penjajah yang dipajang berjejer menambah taman menjadi artistic.

Pada tiap sudut Benteng terdapat Bastion yakni bangunan yang menjorok keluar dan menjulang setinggi atap berbentuk segi lima dilengkapi dengan tembok dan lubang pengintai berbentuk segi tiga. bisa jadi Bastion ini merupakan tempat pertahanan dan untuk bisa menembak kesegala arah jika ada musuh yang datang, ini bisa dilihat karena hingga saat ini masih terdapat Meriam yang mengarah ke laut/pantai.

Ada hal yang menarik dari Bastion ini, jika atasnya dijadikan tempat pengintaian,ternyata dibawahnya terdapat dua ruangan/kamar dengan langit langit yang melengkung, menurut cerita, kamar ini dulunya digunakan untuk penjara/tahanan.

Diantara beberapa Bastianom, terdapat empat bangunan yang amat kokoh dimana ditiap tiap bangunan terdapat beberapa ruangan dengan masing masing mempunyai pintu berjeruji besi. Ruangan ruangan ini dulunya berfungsi macam macam, seperti Kantor EIC (East Indies Company),  Gudang, bahkan sel tahanan

Menaiki salah satu Bastianom,sungguh amat luar biasa, sebab dari sudut ini kita dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan yakni memandang hamparan laut dan pantai Tapak Paderi. Dari sini kita dapat membayangkan apa yang terjadi pada zamannya, ada kemungkinan dari sinilah penguasa bisa mengontrol lalu lintas perdagangan hususnya yang terjadi di tepi pantai itu.

Ya, Benteng ini merupakan bukti bahwa Bengkulu merupakan daerah yang amat penting bagi dunia perdagangan hususnya rempah rempah sejak zaman penjajahan. Dalam catatan sejarah, Bengkulu memang paling lama dikuasai oleh penjajah Inggeris sejak abad 17.

Dalam catatan sejarah colonial, sehubungan adanya persaingan antara Belanda melalui VOC dengan Inggeris melalui EIC (East Indies Company) pada abad 17 di Hindia Belanda, monopoli dagang EIC lambat laun kalah dengan VOC,apalagi setelah adanya perjanjian antara Kerajaan Banten dan VOC (Belanda) tentang monopoli perdagangan rempah rempah,memaksa EIC harus hengkang dari pulau Jawa,kemudian mencari daerah yang dapat menguntungkan Inggeris hususnya dalam perniagaan rempah rempah, hingga ahirnya Inggeris pada abad 17 menduduki Bengkulu.

Bengkulu ahirnya menjadi daerah yang sangat penting bagi Inggeris. Tercatat pada tahun 1712, Gubernur yang berkuasa saat itu adalah Yoseph Collet. Pada saat itu ia ber-inisiatif untuk membangun Benteng yang baru untuk menggantikan Benteng yang lama yang disebut Fort York yang dianggap sudah tidak memungkinkan untuk dijadikan Markas karena sudah rapuh. Pada tahun 1714, Pembangunan Benteng dimulai setelah terlebih dahulu memperoleh ijin dari Dewan Direksi EIC dan selesai pada tahun 1718, tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa Pembangunan Benteng ini selesai secara keseluruhan pada tahun 1741. Oleh Yoseph Collet Benteng ini dinamai Fort Marlborough.

Pendudukan Inggeris di Bengkulu menjadi lebih terkenal setelah mantan Gubernur Hindia Belanda Raffles diutus oleh kerajaan Inggeris menjadi Gubernur EIC di Bengkulu. Raffles pernah berkuasa di Hindia Belanda pada 1811-1816, karena kekalahan Inggeris dari Belanda ia ahirnya kembali ke Inggeris.

Raffles tiba di Bengkulu tahun 1818, ia menjadi Gubernur EIC di Bengkulu hingga tahun 1824. Menjadi seorang Gubernur di Bengkulu, kehidupan Raffles penuh duka lara, ia datang ke Bengkulu saat kota Bengkulu menjadi kota mati, Bengkulu saat itu,dalam keadaan porak poranda akibat diterjang gempa, bahkan Raffles juga kehilangan empat orang anaknya yang meninggal di Bengkulu akibat terserang wabah penyakit.

Pada saat bertugas di Bengkulu inilah kemudian Raffles menemukan bunga raksasa yang kemudian dinamakan Bunga rafflesia, bunga ini hingga sekarang masih terkenal bahkan bunga inipun menjadi lambang Provinsi Bengkulu, nama bunga Rafflesia juga diabadikan untuk penyebutan kota Bengkulu yakni Bumi Rafflesia.

Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler