x

Iklan

Iwan Singadinata

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Peringatan Harlah Pancasila Tahun 2017 TK Kab Tasikmalaya

Bicara Satu Indonesia, Satu Pancasila, Satu Pancasila, Satu Indonesia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bupati Tasikmalaya H. Uu Ruzhanul Ulum SE, tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur dengan segala puji, atas segala limpahan rahmat karuniaNYA, sehingga dapat berkumpul bersama pada upacara memperingati harlah Pancasila tingkat Kabupaten Tasikmalaya tahun 2017, dalam keadaan sehat wal'afiat pada suasana bulan penuh berkah, yaitu bulan Ramadhan 1438 H.

H. Uu menuturkan, hari ini tanggal 1 juni, genap enam puluh tahun lamanya setelah adanya deklarasi hasil rapat BPUPKI menyatakan, bahwa Pancasila ditetapkan sebagai dasar dari filosofy bangsa Indonesia, dimana dasar Negara terlahir atas pemikiran para tokoh penting, seperti yang kita ketahui Pancasila harus bisa menjadi landasan Ideologi, falsafah, etika moral, pemersatu bangsa, dan sumber inspirasi dalam menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi bangsa.

Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, pernah mengatakan " Sulit sekali mempersatukan Rakyat Indonesia, jika tidak didasarkan Atas Pancasila ".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

H. Ruzhanul Ulum juga mengingatkan kembali, selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad perjuangan perjalanan bangsa, dan seluruh rakyat Indonesia, Pancasilalah yang kemudian ditakdirkan sebagai salah satu batu ujian dan dinamika dalam era sejarah sistem politik nasional di berbagai lintas era pemerintahan, dari era demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, dan era orde baru, hingga sampai titik ini, yakni demokrasi terpimpin dengan sistem multi partai.

Pancasila sebagai pondasi Negara dan pandangan hidup, Negara sudah dapat dipastikan harus ikut dalam dialektika peradaban dunia, namun harus tetap tangguh dan berdiri kokoh sebagai dasar filosofi bangsa Indonesia, yang akan terus berkembang dan tak pernah berhenti pada tiap detik dan waktunya.

Sebagai contoh, salah satu cermin masa lalu, begitu tangguhnya Pancasila, ketika di tahun 1998 bangsa Indonesia memasuki Era Reformasi, dengan rasa penuh suka cita dan gegap gempita, namun disisi lain ada orang-orang yang berjuang dengan seluruh tenaga  daya dan upaya hingga fajar menjemput dalam rangka turut  dalam gelombang demokrasi untuk mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia, yang berdasarkan kepada Pancasila.

Hal yang paling mendasar yang terjadi kala itu, adalah terjadinya ketimpangan dan penyelewengan nilai-nilai dari pancasila, yang mana akhirnya menyebabkan kesenjangan, perpecahan hingga kekacauan sehingga berakhir dengan begitu banyak terjadi huru-hara dimana-mana.

Bupati menekankan, ini bukan sekedar kejadian biasa, karena didalamnya telah melibatkan banyak sekali elemen-elemen masyarakat yang timbul sebagai akibat ke-tidak puasan atas adanya Pemerintahan yang dianggap pincang, lalim dan rezemisme, maka dengan semangat pembaharuan yang menggelora pada tiap bangsa Indonesia, didukung kuat oleh nilai-nilai Pancasila, sudah pasti mereka keluar menjadi pemenangnya, kemudian lahirlah REFORMASI.

Semangat pembaharuan inilah, saat ini membuat hidup kita menjadi nyaman dan tenteram, apabila dirasakan kenyataannya semangat itu sudah lama ditinggalkan oleh setiap insan dan mulai luntur, sering sekali berbagai aksi-aksi turun ke-jalan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta tidak mencerminkan semangat Pancasila demi kepentingan bersama, namun hanya untuk kepentingan kelompok.

Dengan adanya hari lahirnya Pancasila, diharapkan mampu memberikan semangat pembaharuan bagi tiap pribadi bangsa, yang mana hal ini di implementasikan dengan tindak-tanduk perilaku kita yang mencerminkan lima sila Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, salah satunya dengan telah diterbitkannya KEPRES Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila, yang wajib kita peringati bersama pada tiap tanggal 1 Juni.

Dalam akhir sambutannya, Ruzhanul Ulum menyampaikan semoga  apayang selama ini kita cita-citakan menjadi Negara dan Bangsa yang murni dengan Pancasila sebagai Ideologi, Falsafah, Etika Moral, dan Pemersatu Bangsa dapat diwujudkan bersama, tentu hal ini tidaklah mudah guna mencapai semua itu, membutuhkan pengorbanan yang besar dan kesadaran yang tinggi dari Nilai-Nilai Pancasila itu sendiri.

Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tingkat Kabupaten Tasikmalaya tahun 2017, dipusatkan dilapangan Alun-alun Kecamatan Manonjaya , bertindak selaku inspektur upacara Bupati Tasikmalaya.

Dihadiri Para Tamu Undangan, Ketua, wakil ketua dan anggota DPRD, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Para Pejabat Sipil, Pejabat TNI-Polri, Para Kepala SKPD dilingkungan Pemkab Tasikmalaya, Para Ketua Dewan pengurus KORPRI setempat dan jajarannya, Legiun veteran kab.Tasikmalaya, Ibu Ketua Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan dan Organisasi Wanita tingkat kabupaten Tasikmalaya.

Hadir pula para tokoh agama dan tokoh pemuda serta masyarakat setempat, dan para peserta upacara.

 Manonjaya, kabupaten Tasikmalaya.(01/06/17)

iwan singadinata

Ikuti tulisan menarik Iwan Singadinata lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler