x

Iklan

N Raymond Frs

Seorang Amtenar Pemerhati Pariwisata Daerah Sulawesi Utara
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Hari Raya Ketupat di Sulawesi Utara

Hari Raya Ketupat di daerah Sulawesi Utara (Sulut) di rayakan oleh umat Islam di Kota Manado dan Kampung Jawa Tondano (Jaton) Kabupaten Minahasa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Daerah Sulawesi Utara (Sulut) penduduknya memeluk agama Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu, Budha, dan Konghuchu.

Pada setiap tahunnya, bagi mereka yang beragama Islam seusai merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, biasanya masih melaksanakan puasa syawal yang dimulai pada tanggal 2 syawal dan diakhiri dengan tradisi ketupat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tradisi ketupat ini oleh masyarakat Sulawesi Utara dikenal dengan sebutan Hari Raya Ketupat dimana yang paling meriah merayakannya yaitu umat Islam di Kecamatan Tuminting, Kecamatan Sindulang, dan Kecamatan Singkil, Kota Manado dan umat Islam di Kampung Jawa Tondano (Jaton), Kabupaten Minahasa.

Tradisi Hari Raya Ketupat secara filosofi mengandung arti untuk memperkuat  tali silahturami antara sesama, baik sesama keluarga, sesama tetangga, sesama kerabat, sesama masyarakat, dan sesama manusia yang beragama juga yang lain/berbeda agamanya.

Akan halnya ketupat yang terbuat dari janur yang begitu kuat teranyam dan rapih, begitu pulalah yang diharapkan pergaulan hidup yang saling berdampingan ditengah-tengah kemajemukan berdasarkan semboyan “Torang Samua Ciptaan Tuhan” yang di perkenalkan oleh Gubernur Sulawesi Utara – Olly Dondokambey. (Rafans Sulutindo),-

Ikuti tulisan menarik N Raymond Frs lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler