x

Iklan

Kang Nasir Rosyid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Nyenyore, Berburu Apem Mandalawangi - Banten (3)

Ngabuburit ala Cilegon

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setelah kakurilingan di sekitar alun-alun Menes -Banten, melihat lihat cagar budaya Gedung ex Tangsi Belanda dan Gedung ex Kawedanan di bumi “Kamonesan”, acara selanjutnya berburu yakni Apem Putih. Secara umum, apem putih dijual dimana mana jika Ramadhon tiba sebagai makanan   untuk berbuka puasa khas Banten, namun yang paling terkenal baik rasa maupun teksturnya hanya ada di dua tempat yakni Apem Batu Bantar dan Apem Mandalawangi, keduanya masih di wilayah Kabupaten Pandeglang.

Jika ingin membeli Apem Batu Bantar, maka rute yang harus ditempuh dari Menes adalah melalui jalan alteri yang biasa digunakan untuk jalur umum yakni melalui Menes- Saketi-Pandeglang. Tapi saat itu disepakati perburuan adalah Apem Mandalawangi, dengan demikian rute yang harus ditempuh adalah Menes-Jiput Mandalawangi-Pandeglang dengan perkiraan waktu perjalanan kurang lebih 50 menit untuk sampai ke sasaran (Mandalawangi) karena jalannya kecil naik  membelah dua gunung yakni Gunung Karang dan Gunung Pulosari.

Sepanjang perjalanan, kita disuguhi pemandangan elok lagi permai, eksotis, ciri has daerah pegunungan yakni gemerciknya air di pematang, pepohonan yang rindang, areal pertanian rakyat yang dihiasi kuning emas tanaman padi dan tanaman lain seperti kacang panjang, melon dan timun suri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mandalawangi, sebuah daerah yang berada diantara Gunung Karang dan Gunung Pulosari, bukan hanya sekedar nama, tetapi punya sejarah panjang tentang peradaban manusia dan perkembangan Kerajaan di Banten baik sebelum Islam (Banten Girang) maupun sesudah Islam (Kesultanan Banten).

Menurut beberapa catatan sejarah yang dibuktikan dengan hasil penemuan benda purbakala, Mandalawangi atau tepatnya posisi Gunung Pulosari sejak abad 10 sudah didiami  penduduk bahkan bisa jadi sebagai pusat  penyebaran agama Hindu kerajaan Salakanegara.

Hingga saat ini masih ada sisa sisa peninggalan kerajaan tersebut berupa adanya situs  yang terkenal yakni Situs Cihunjuran dimana terdapat peninggalan berupa batu Menhir dan kolam Pemandian, adapun penemuan lainnya berupa arca arca yang ditemukan pasca meletusnya Gunung Krakatau 1883 dan kini tersimpan di Musium Nasional Jakarta.

Tak terasa, setelah 50 menit menikmati perjalanan, tiba disasaran. Para penjual apem putih berjejer disepanjang jalan Mandalawangi, rata rata  penjual adalah ibu ibu. Harganya tergolong sangat murah untuk ukuran penikmat apem, satu bungkus hanya dihargai 10 ribu perak, jika ditambah dengan kince yakni sejenis sirup terbuat dari gula aren untuk “nyocor” apem,  dibandrol 15 ribu rupiah. Bukan hanya apem yang dijual disitu, tapi juga kuwe has Banten lain seperti jejorong.

Untuk mengamalkan Pancasila yang disebut “Keadilan Sosial” dan mengharap pahala dari Allah, berbagi rejeki kepada para penjual, gerombolan membeli hanya satu bungkus pada tiap tiap penjual, hingga 10 ibu ibu penjual apem kebagian rejeki.

Banyak penikmat apem putih yang berburu ke Mandalawangi atau ke Batu Bantar karena beda rasa beda kenikmatan dengan apem yang biasa dijual di pasaran, Apem Batu Bantar dan Mandalawngi teksturnya lembut dan empuk, yang membedakan antara apem Batu Bantar dengan Mandalawangi hanyalah penampilannya, Apem Batu Bantar biasanya dicetak tipis, tapi jika Mandalawangi cetakannya agak tebal, soal rasa sama saja.

Jadi meski tekor secara ekonomis karena banyak mengeluarkan biaya bensin dan waktu, para penikmat cenderung berburu langsung ke tempat sambil “nyenyore” alias ngabuburit ala Cilegon karena kenikmatan memang mahal harganya.

Tulisan Pertama ;

https://indonesiana.tempo.co/read/112431/2017/06/09/nasir.kang/nyenyore-di-bulan-ramadhan-pilih-ikan-segar-1

Tulisan Kedua;

http://www.kompasiana.com/mochnasir/nyenyore-di-bulan-ramadhan-merananya-gedung-ex-sipir-belanda-di-menes-2_593aee60cf7a610a068b4567

Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler