x

Poster ajakan mengikuti kegiatan donor darah di majalah dinding SMA Pasundan 3, Bandung, 17 Mei 2016. TEMPO/Prima Mulia

Iklan

FX Wikan Indrarto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Berikan Darahmu di Hari Donor Darah ~ FX Wikan Indrarto

Setiap delapan detik, ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

FX. Wikan Indrarto*

Setiap tanggal 14 Juni dirayakan Hari Donor Darah Sedunia (World Blood Donor Day). Tema tahun 2017 ini adalah ‘Apa yang bisa kau lakukan? Berikan darah. Berikan Sekarang (What can you do? Give blood. Give now)’. Apa yang seharusnya kita berikan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Darah adalah sumber penting, baik untuk perawatan terencana maupun intervensi medis darurat. Darah dapat membantu pasien dalam kondisi yang mengancam jiwa, untuk hidup lebih lama dan dengan kualitas hidup yang lebih tinggi. Selain itu, darah juga mendukung prosedur medis dan operasi pembedahan yang kompleks, termasuk untuk merawat korban yang terluka selama keadaan darurat bencana alam, kecelakaan, konflik bersenjata, bahkan juga memiliki peran penting untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi baru lahir.

Layanan darah dengan akses terhadap produk darah yang aman dalam jumlah yang cukup, merupakan komponen kunci dari sistem kesehatan yang efektif. Memastikan persediaan darah yang aman dan memadai, memerlukan pengembangan layanan transfusi darah yang terkoordinasi secara nasional, berdasarkan sumbangan pendonor darah sukarela yang tidak dibayar. Namun demikian, di banyak negara layanan darah menghadapi tantangan dalam penyediaan darah yang cukup, berkualitas dan aman.

Dari 112,5 juta sumbangan darah yang dikumpulkan secara global, sekitar setengah dikumpulkan di negara-negara berpenghasilan tinggi, yang didiami oleh hanya 19% populasi dunia. Tingkat donor darah di negara berpenghasilan tinggi adalah 33,1 sumbangan per 1.000 orang, 11,7 di negara berpenghasilan menengah termasuk Indonesia, dan 4,6 di negara berpenghasilan rendah. Peningkatan 10,7 juta sumbangan darah dari donor sukarela yang tidak dibayar, telah dilaporkan dari tahun 2008 sampai 2013. Secara keseluruhan, 74 negara mengumpulkan lebih dari 90% pasokan darah mereka dari donor darah sukarela yang tidak dibayar. Namun demikian, masih ada 72 negara mengumpulkan lebih dari 50% pasokan darah mereka dari donor keluarga, pengganti atau pendonor yang dibayar.

Setiap delapan detik, ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia. Syarat untuk menjadi pendonor darah adalah sehat jasmani dan rohani, usia 17 sampai dengan 65 tahun, berat badan minimal 45 kg, tekanan darah sistole 100 – 170 dan diastole 70 – 100, kadar haemoglobin 12,5-17,0 g%, dan interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 2 tahun). Di Indonesia pada tahun 2016, dari 216 UTD (Unit Transfusi Darah) Palang Merah Indonesia, dengan 22 UTD PMI yang belum lengkap melaporkan, telah berhasil mengumpulkan 2.836.002 kantong darah. Donasi darah tersebut sepenuhnya kemudian diolah menjadi komponen darah, sehingga menjadi sekitar 4,1 juta kantong darah. Persediaan darah donor ini telah memenuhi sekitar 87,5% kebutuhan darah di seluruh Indonesia. Saat ini pendonor darah sukarela sudah mencapai sebesar 95% dan pendonor keluarga pasien 5%, tetapi Indonesia belum mencapai tahap swa sembada darah donor.

Saat ini di Indonesia sudah dikembangkan metoda pengambilan darah dengan cara aferesis, yaitu metoda pengambilan darah dengan hanya mengambil komponen darah tertentu yang dibutuhkan, dan komponen darah lainnya dikembalikan ke tubuh pendonor. Dengan cara ini pendonor dapat diambil per 2 minggu sekali. Di Indonesia saat ini sudah ada lebih dari 30 UTD PMI yang mampu melakukan pengambilan darah dengan metoda aferesis, terutama untuk donor trobaferesis, yaitu pengambilan atau donasi trombosit atau sel pembekuan darah, dengan cara aferesis.

Kehidupan dan kesehatan jutaan orang dipengaruhi oleh keadaan darurat setiap tahun. Dalam dekade terakhir, bencana telah menyebabkan lebih dari 1 juta kematian, dan lebih dari 250 juta orang berada dalam keadaan darurat setiap tahun. Bencana alam seperti gempa bumi, banjir dan badai menciptakan kebutuhan yang cukup besar untuk perawatan kesehatan darurat. Keadaan darurat meningkatkan permintaan transfusi darah dan membuat pengirimannya semakin sulit dan kompleks. Pasokan darah yang memadai selama keadaan darurat memerlukan layanan darah yang teratur dan ini hanya dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat dan populasi pendonor darah, yang berkomitmen pada sumbangan darah sukarela tanpa dibayar sepanjang tahun.

Kampanye tahun ini berfokus pada donor darah saat keadaan darurat. Dalam situasi krisis atau keadaan darurat, respons alami manusia adalah "Apa yang dapat saya lakukan? Bagaimana saya dapat membantu?". Karena itu, tema kampanye 2017 adalah: ‘Apa yang bisa Anda lakukan?’, dengan pesan sekunder: ‘Berikan darah. Berikan sekarang’. Kampanye menggarisbawahi peran penting setiap orang dalam membantu orang lain dalam situasi darurat, dengan pemberian darah yang sangat berharga. Selain itu, juga mengingatkan bahwa dengan mendonorkan darah secara teratur, persediaan darah akan cukup sebelum keadaan darurat benar-benar muncul.

Selain mendorong semua orang agar memperkuat kesiapsiagaan darurat layanan kesehatan di masyarakat dengan menyumbangkan darah, juga untuk pembentukan program donor darah nasional yang efektif, dengan kapasitas yang memadai, termasuk pada saat peningkatan permintaan darah selama keadaan darurat. Untuk mempromosikan penyertaan layanan transfusi darah dalam kegiatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat nasional. Untuk membangun kesadaran masyarakat yang lebih luas mengenai kebutuhan akan donor darah sepanjang tahun. Untuk menjaga persediaan yang memadai dan mencapai kemandirian nasional darah. Untuk berterima kasih kepada individu yang telah menyumbangkan darah secara teratur dan untuk mendorong orang muda menjadi pendonor darah baru. Selain itu, juga bertujuan untuk mempromosikan kerjasama internasional dan untuk memastikan diseminasi dan konsensus di seluruh dunia, atas asas sumbangan sukarela, sekaligus meningkatkan keamanan dan ketersediaan darah.

Sudahkah Anda menjadi pendonor darah sukarela?

Sekian

Yogyakarta, 14 Juni 2017.

*dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, pendonor darah sukarela di UPTD PMI Cabang Kota Yogyakarta.

Ikuti tulisan menarik FX Wikan Indrarto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler