KETERANGAN FOTO – Searah jarum jam, demo penduduk ke DPRD Sumse, Alex Noerdin, kerusakan jalan diwilayah Muarakuang , H. Eddy kerahkan penduduk gotong royong dan kerusakan jalan diwilayah Kecamatan Lubuk Keliat.
PALEMBANG – Karena kesal jalan provinsi menghubungkan Jalan Trans Sumatera Lintas Timur simpang Tanjungraja, Kabupaten Ogan Ilir ke ruas Jalan Trans Sumatera Lintas Tengah di Baturaja, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu, tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, puluhan penduduk mewakili desa disepanjang jalan Provinsi itu berunjukrasa ke gedung DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) di Palembang Kamis, 6 Juli 2017.
Namun setelah lama ber-orasi di halaman gedung DPRD itu, mereka hanya ditemui Kabag Humas dan Protokol DPRD Sumsel, Ny. Masitoh Rapdawati. Padahal tujuan mereka untuk meminta wakil rakyat mendesak gubernur Alex Noerdin, agar jalan yang sudah berbentuk kubangan kerbau itu sejak setahun lalu itu segera diperbaiki.
Koordinator Aksi, Alex Kazjuda dalam orasinya mengungkapkan, rakyat disepanjang ruas jalan provinsi Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ulu berharap gubernur Sumsel selaku pimpinan tertinggi untuk memperbaiki jalan tersebut.
Sebab jalan itu satu-satunya jalan menghubungkan kewilayah disepanjang sungai Ogan dengan kata lain merupakan jalan tersebut merupakan urat nadi penggerak roda perekonomian disana, baik untuk angkutan hasil pertanian maupun angkutan orang.
Jalan yang perlu diperbaiki itu untuk Kecamatan Lubuk Keliat, berlokasi diwilayah di desa Betung, Lubuk Keliat, Ulak Kembahang dan Embacang. Di Kecamatan Muara Kuang berada diwilayah Desa Kelampadu, Sukajadi, Ramakasih, Sukacinta, Nagasari, Sri Kembang, Muara Kuang, Kasa, Kuang Anyar, Rantau Sialang, Sri Menanti dan Desa Mungu.
Kondsi jalan didua wilayah Kecamatan diwilayah Kabupaten Ogan Ilir itu sudah hancur, namun untuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, kerusakannya juga berlokasi dibeberapa titik dengan kondisi rusak parah.
Kabag Humas dan Protokol DPRD Sumsel, Masitoh Rapdawati yang menemui puluhan pengunjuk rasa itu mengatakan, bahwa keseluruhan anggota dewan tidak berada di gedung ini, mereka tangah melakukan kunjungan kerja.
Masitoh berjanji akan menyampaikan tuntutan pengunjukrasa ke Komisi IV DPRD Sumsel yang membidangi jalan terutama kepada anggota DPRD Sumsel berasal dari Daerah Pemilihan Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir, diantaranya Rusdi Tahar dan Rozak Amin, kata Masyitoh.
H. Edison tokoh masyarakat Kecamatan Muarakuang, salah seorang peserta aksi yang pernah menggerakan penduduk menimbun bebatuan di ruas jalan provinsi diwilayah Kecamatan Muarakuang yang mengalami rusak parah, agar bisa dilalui kendaraan roda empat mengatakan, kerusakan jalan provinsi itu tidak akan separah seperti sekarang ini, kalau Pemerintah Provinsi melalukan perawatan rutin.
Kerusakan jalan provinsi cukup parah itu berlokasi diwilayah Kecamatan Lubuk Leiat, Kecamatan Muarakuang, Kabupaten Ogan Ilir sekitar 30 km. Sedangkan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, ia kurang mengetahui, tapi perkiraannya antara 20 Km – 30 Km.
Akibat rusaknya jalan tersebut masyarakat diwilayah ini bukan hanya kesulitan untuk mengangkut hasil pertanian, seperti karet yang katanya salah satu komoditi ekspor andalan bangsa kita, tapi penduduk yang akan berpergian juga mengalami kesulitan.
Angkutan hasil pertanian dan penduduk yang akan berpergian atau kembali kewilayah ini tergantung ke baikan alam, kalau beberapa hari tidak turun hujan, kendaraan roda empat bisa jalan, tapi hujan yang terus turun sejak awal tahun 2017 lalu, mana ada kendaraan berani jalan, katanya.
Sementara Zamroni berharap diera informasi dan teknologi sekarang ini, pemerintah hendaknya lebih tanggap terhadap keluhan rakyat. Ia mencontohkan kerusakan jalan provinsi ruas Tanjung Raja – Baturaja sudah sering dimuat di media social, bahkan diterbitkan di koran regional dan website ternama di ibukota Jakarta.
Namun pemerintah provinsi sepertinya kurang tanggap atau tidak membaca keluhan rakyat yang dimuat melalui media itu, sehingga terkesan ada pembiaran. Akibatnya kerusakan jalan provinsi kian arah, sehingga menghambat kelancaran roda perekonomian rakyat.
Ia memuji tindakan bupati Ogan Ilir HM. Ilyas Panji Alam yang mengatahui keluhan penduduk tentang kerusakan jalan kabupaten dari media soail, pak bupati langsung melalukan kunjungan untuk melihat kerusakan jalan dimaksud dengan mengendarai kendaraan roda dua (sepeda motor red).
Menurut Syafaruddin penduduk desa Tanabang Ilir, kalau Gubernur Alex ingat dengan janjinya ketika kampanye di desa Munggu yang dihadiri masyarakat sekecamatan Muarakuang ketika pencalonannya priode pertama menjabat gubernur Sumsel, kerusakan ruas jalan provinsi itu tidak akan separah seperti sekarang.
Pak Alex, katanya, menjanjikan kalau ia terpilih menjabat gubernur, jalan provinsi yang melintasi Kecamatan Muarakuang akan ia buat mulus, tidak akan mengalami kerusakan lagi, sehingga rakyat diwilayah Muarakuang maupun diwilayah Ogan Komering Ulu berjibaku untuk memenangkan Alax yang berpasangan dengan Eddy.
Namun faktanya, janji hanya tinggal janji, menjelang berahirnya Alex menjabat gubernur prode kedua, ruas jalan itu tak pernah mulus. Syafaruddin mengakui ada upaya gubernur memperbaiki ruas jalan itu, diantaranya jembatan peninggalan belanda diganti dengan pembangunan jembatan baru.
Demikian pula pengerasan jalan itu menggunakan aspal, juga dilakukan, tapi karena tidak ada pemeliharaan, kerusakan jalan tersebut acap kali menyulitkan penduduk untuk menjual hasil pertaniannya keluar wilayah tersebut.
-SYAFARUDDIN
Ikuti tulisan menarik Syafaruddin lainnya di sini.
