x

Iklan

Yugha Erlangga

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Afi dan Warganet yang Brutal

Mereka yang mencercamu tak jauh lebih baik darimu. Terutama soal jiplak-menjiplak. Mereka yang memujamu berlebihan juga tak selamanya tulus akan menolongmu

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Afi yang baik, jika dunia maya ini bipolar, satu sisi meremehkan keberagaman dan sisi yang lain percaya pada indahnya keberagaman, percayalah kita berada di satu sisi yang sama. Bedanya? Engkau masih muda dan melesat begitu cepat. Namamu dielu-elukan setara Malala, perempuan muda Afganistan yang menjadi ikon perdamaian. Apa salah? Tidak. Kenapa? Karena bangsa ini sudah kehilangan banyak inspirasi dari kaum tuanya.

Terakhir, kamu mengunggah video yang ucapannya persis dengan Amanda Todd, gadis muda yang mati bunuh diri karena depresi –salah satunya karena risakan warganet. Apa yang dilakukan sebagian dari kami yang masih dewasa, Afi? Menertawakanmu. Berjingrakan begitu tahu video itu lagi-lagi bukan asli melainkan jiplakan. Singkat kata, mereka ingin berkata, Afi ini anak bodoh dan tukang tiru, buat apa dipuja-puja. Kenapa mereka begitu? Sebab pengejekmu tidak melihat cermin mereka ada padamu. Di usia yang sama, mereka masih sibuk dengan urusan patah hati, menyenangkan orang tua dengan lulus perguruan tinggi negeri, atau malah merengek minta sepeda motor baru. Buat apa sibuk-sibuk berbicara tentang kondisi bangsa. Belum saatnya. Sekali lagi, bagi mereka menemukan "kebodohanmu" adalah pesta yang layak dirayakan beramai-ramai, mengundang sejawat untuk turut merayakannya, hingga mabuk kepayang.

Para pengejekmu tidak peduli siapa Amanda Todd, apa yang telah terjadi padanya, lalu keputusan apa yang dilakukannya kemudian. Mereka justru menganggap keputusanmu untuk meniru ucapan Todd sebagai “kebodohan”. Bagi kami, yang mencoba memahamimu, pilihan itu bukan tanpa alasan. Hatimu hancur dan terluka. Orang dewasa seperti kami begitu brutal padamu. Matamu gagal menangkap sikap waskita kami yang mengaku dewasa bahwa berbeda itu biasa, apalagi berbeda pemikiran dan sudut pandang. Matamu justru menangkap bagaimana brutalnya kami yang mengaku dewasa ini “menghabisimu”, “memujamu berlebihan”, lalu meninggalkanmu di belantara maya yang kejam ini sendirian setelah semua yang kami lakukan padamu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Afi, percayalah, mereka yang mencercamu tak jauh lebih baik darimu. Terutama soal jiplak-menjiplak. Mereka yang memujamu berlebihan juga tak selamanya tulus akan menolongmu. Mereka punya kepentingan masing-masing. Afi, kembalilah bersama teman-temanmu. Dunia nyata jauh lebih mewah dibanding dunia maya yang penuh gincu dan kebohongan.

sumber foto: akun facebook AFI

Ikuti tulisan menarik Yugha Erlangga lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler