x

Presiden Joko Widodo melihat pemberian vaksin Measless Rubella (MR) saat Pencanangan Kampanye Imunisasi Measless Rubella (MR) di Madrasah Tsanawiah 10, Sleman, DI Yogyakarta, 1 Agustus 2017. Strategi imunisasi MR diberikan untuk anak usia 9 bulan hin

Iklan

cheta nilawaty

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Vaksin Campak dan Rubella Guna Mencegah Kebutaan

infeksi campak dan rubella dapat menyebabkan penyakit kongenital seperti kebocoran jantung, radang selaput otak, hingga kecacatan pada bayi seperti kebutaa

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setahun yang lalu saat saya menjalani operasi mata kanan yang kedua kalinya, saya bertemu seorang pasien katarak anak berumur 2 tahun, bernama Hana. Di atas kepalanya yang mungil bertengger sebuah kaca mata kecil yang tetap saja lebih besar dari kepalanya. Pagi hari itu kami sama – sama akan menjalani operasi mata. Bedanya, saya menjalani vitrektomi sedangkan Hana menjalani operasi pengangkatan lensa mata untuk diganti dengan lensa mata yang lebih baik.

 

Saat melihat bocah kecil itu berlarian di pelataran rumah sakit, saya yang saat itu masih memiliki sedikit penglihatan begitu terenyuh. Terkadang dengan langkah cepat, dan kaca mata yang bertengger di hidung Hana menabrak apa saja di depannya. Tapi bocah itu tidak menangis. Hanya orang tuanya yang terlihat panik, menghampiri Hana dan mencopot kaca matanya yang setebal kaca nako. Sempat ibunya dan ibu saya mengobrol tentang penyakit apa yang dimiliki Hana dan saya. Bahkan di satu ruangan pra operasi saya bertemu Hana yang sudah diplester putih di kedua kelopak matanya. Saya, meski diberi obat bius total,merasakan betapa sakitnya, bola mata diotak atik tim dokter, apalagi bocah sekecil itu yang dicopot lensa matanya untuk menghindari katarak lanjutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

“Saat hanil Hana dulu, saya dinyatakan dokter memiliki Rubella,” ujar Ibu Hana saat saya tanya apa yang sebenarnya terjadi pada Hana. Saat itu, beberapa kolega dan saudara saya juga menjawab pertanyaan saya dengan nama penyakit yang sama, ketika saya tanyakan apa yang terjadi dengan bayi bayi yang sudah menjalani operasi katarak dan jantung di umur yangbegitu muda. Namun saya tidak pernah mendapatkan jawaban yangmemuaskan.

 

Sampai pada Kamis, 27 juli 2017 kemarin saya menghadiri acara seminar media tentang kampanyepemberian imunisasi Campak dan Rubella, (MR) di kantor Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dalam seminar dijelaskan, bila virus Campak dan Rubella dapat merusak janin yang dikandung ibu. Bayi itu tetap dapat hidup tapi dengan kerusakan organ, mulai dari kebocoran jantung, radang selaput otak, kebutaan dan tuli. Menurut Ketua Tim Satuan Tugas KhususImunisasi  IDAI, Totok Wisnu, seperti virus pada umumnya, secara epidemiologis baik campak dan rubella tidak ada obatnya. Kedua virus ini dapat menular melalui udara atau pertukaran cairan tubuh.

 

Kedua virus ini hanya menular antar manusia, karena itu pencegahannya dapat dilakukan melalui cara pembatasan penularan antar manusia. Satu satunya cara untuk membatasi penularan melalui pembentukkan kekebalan alami tubuh. Namun bagi manusia berumur 9 bulan – 15 tahun, kekebalan tubuh belum terbentuk sempurna. Karena itu diperlukan vaksinasi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap infeksi virus.

 

Lalu mengapa tidak diberikan langsung pada bayi yang baru lahir? Menurut Totok, bayi berumur 0-8 bulan masih memperoleh kekebalan alami dari ibunya. “Bila divaksinasi campak dan rubella malah menjadi tidak efektif dalam membentuk kekebalan tubuhnya,”ujar Totok.

 

Vaksinasi menjadi sangat penting karena, virus campak dan rubella dapat aktif kembali . Menurut Totok, saat kekebalan tubuh seseorang sedang sangat baik, virus tersebut seperti tidur di dalam tubuh. Kejadian virus yang aktif kembali akan memperburuk keadaan, bila orang yang membawa virus sedang merencanakan pernikahan atau kehamilan. Sebab, virus yang aktif kembali dapat menginfeksi dan merusak janin.

 

“Dari 10 penyakit yang paling tinggi menyebabkan angka kematian bayi adalah penyakit kongenital, penyakit ini disebabkan oleh Rubella,” ujar Totok.

 

Karena pentingnya fungsi vaksinasi ini, jangan ragu untuk menerima prosedur kekebalan ini. Proses pemberian vaksin dilakukan melalui suntikan di bawah jaringan subkutan atau lemak. Semua alat yang digunakan menurut Direktur Bina Kesehatan Anak, Kementrian Kesehatan, Elisabet Jane Supardi, adalah alat yang sekali pakai. Begitu pula tempat penyimpanan vaksin yang digunakan adalah lemari khusus yang memiliki kemampuan mendinginkan di suhu stabil hingga 6 jam bila listrik mati.

 

Meskipun MR;merupakan salah satu vaksin terpenting, rubella belum masuk dalam programnasional vaksin wajib yang diberikan saat imunisasi. Sebelumnya, vaksin ini dikenal satu paket dengan vaksin gondong atau MMR. Namun dalam progran imunisasi nasional kali ini, gondong tidak diberikan lagi bersama MR. meski begitu, menurut Jane, bagi anak yang sudah pernah menerima vaksin MMR sebelumnya, tidak masalah untuk diberikan lagi vaksin MR. “Meski begitu, tetap harus dilihat waktu terakhir pemberiannya,” ujar Jane.

 

Vaksin MR ini disediakan negara pada progran imunisasi nasional, yang akan dilaksanakan sepanjang Agustus-September tahun ini. Jadi, sayang sekali bila program baik seperti ini dilewatkan. Apalagi, vaksin yang disediakan negara ini disebarkan pemberiannya hampir di seluruh sekolahyang berkoordinasidengan Puskesmas. “Vaksin ini disediakanuntuk 66 juta anak Indonesia  agar terbebas dari campak Rubella,” ujar Jane.

 

Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang belum terbebas dari campak dan rubella. Angka pembebasan atau eliminasi yang dapat dilakukan dalam mengurangi penyebaran virusini, pada campak mencapai 95 persen. Tapi, untuk eliminasi rubella, angka pembatasan penyebaran virus yang dicapai baru 85 persen.

Ikuti tulisan menarik cheta nilawaty lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB