x

Suasana Lapangan Terbang Perintis Arwanop, Distrik Tembagapura, Timika, Papua, 29 Juni 2017. Lapangan Terbang Perintis Arwanop ini dibangun oleh PT Freeport Indonesia dengan panjang landasan pacu 461 meter dan lebar 18 meter serta berada di ketinggia

Iklan

deni yusup

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pembangunan Papua, Sudahkah Sejajar dengan Propinsi Lain?

PAPUA, propinsi yang letaknya diujung timur Indonesia, propinsi Papua adalah propinsi yang memiliki kehususan sendiri, sumber daya alam yang berlimpah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh : Deni Yusup*

PAPUA, propinsi yang letaknya diujung timur Indonesia, propinsi Papua adalah propinsi yang memiliki kehususan sendiri, sumber daya alam yang berlimpah. Mungkin persepsi masyarkat umum dulu,Papua tidak kondusif karena sering diberitakan konflik antar sesama warga, pemberitaan yang bertubi-tubi itu membangun persepsi kalau Papua kurang aman, sebenarnya persepsi itu tidak benar.

Papua memiliki alam yang begitu indah, sumber daya  alam yang berlimpah salah satunya yang telah dieskpolasi dari tahun-ketahun seperti di timika ada perusahaan Freeport perusahaan asing yang bergerak dipenambangan emas. Dan konon emas hasil ditimika ini yang terbaik didunia.

Sebelum namanya diganti ke Papua, dulu namanya Irian Jaya, Papua saat ini udah mulai berkembang, dimana pemerintahan Kab dan Kota telah banyak dimekarkan saat ini, ada Papua Barat dan propinsi induknya yaitu Papua.Seiring dengan perkembangan propinsi papua. Saat ini papua memiliki kekhususan dengan Undang-undang otonomi khusus. Ini komitmen negara untuk memajukan papua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan adanya otonomi khusus yang diterapkan, apakah udah berdampak positif untuk kemajuan papua, terkhusus untuk masyarakat papua.memang paktanya insfrastuktur di papua belum memadai memang sangat wajar kalau sampai saat ini perkembangan papua masih tertatih-tatih.

Peningkatan sumber daya manusia yang memang mesti diutamakan di papua selain peningkatan ekonomi masyarakat papua yang harus didorong oleh elit dan pemangku kebijakan yang ada. Memang saat ini papua dalam faktanya masih belum terbedayakan, walaupun telah diberlakukan undang-undang otonomi khusus, yang memberikan angin segar bagi kemajuan papua.

Pertanyaan yang mendasar apakah pusat masih setengah hati untuk mengembangkan papua atau memang karena kekurangan komitmen dan inovasi dari pemangku kebijakan di papua untuk memajukan papua. Ini perlu kita lihat secara konfrehensip biar bisa mencari akar persoalan keterlambatan pembangunan sumber daya manusia dan insfrastruktur di papua.

Anggara yang dialokasikan oleh pusat kepada propinsi papua saat sekarang memang cukup banyak,persoalanya apa alokasi itu terserap untuk insfrastruktur atau belum. Ini yang mesti dilihat secara konfrehensip melihat kondisi yang terjadi di papua.

Jangan sampai ada yang mengambil keuntungan dari proses ini, baik pusat atau elit daerah, yang memiliki rendah komitmen membangun papua. Ini juga kekhawatiran yang mesti di lihat, untuk mewujudkan itu memang diperlukan pemerintahan yang bersih, yang transfaran dan memang memiliki komitmen terhadap kemajuan papua.

Istilah bahwa papua dianak tirikan oleh pusat sebenarnya saat ini tidak berlaku, sebab alokasi dana yang diturunkan pusat telah banyak yang dialokasikan terhadap papua. Saat ini kita bisa melihat bahwa pembangunan yang digembar gemborkan oleh presiden Jokowi yang membangun tol dipapua dan Presiden turun langsung untuk melihat perkembangan insfrastruktur di papua, dan faktanya banyak saat ini pembangunan jalan yang sedang dibangun di papua, ini salah satu  bentuk dari komitmen pusat terhadap kemajuan propinsi papua.

*Peneliti Nusantara Riset

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik deni yusup lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB