x

Iklan

Adellia Jessica

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pembangunan Simpang Susun, Solusi atau Masalah?

Pembangunan Simpang Susun yang berkisar 360 Miliar, solusi atau masalah?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemprov DKI Jakarta disibukkan dengan pembangunan Simpang Semanggi yang menghabiskan biaya 360 miliar rupiah untuk panjang jalur 1,8 KM. Biaya didapatkan melalui kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.

Selama massa percobaan sejak 28 Juli 2017 para netizen bingung dengan jalur simpang ini.  Seperti komentar  ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman yang tersesat setelah melewati simpang, "Saya kan sore mau ke Menteng. Saya kira bundaran itu canggih banget kayak di luar negeri. Kalau sudah di atas kita itu bisa ke arah mana saja. Kalau sudah naik bisa ke kanan, bisa ke kiri. Kayak Bundaran HI tapi posisi di atas,"

Menurut Pemprov DKI Jakarta khususnya Plt. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful Hidayat, rambu-rambu atau petunjuk jalan telah dipasang agar para pengendara dapat melintasi jalur yang terarah dan pembukaan jalan dilakukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembangunan Simpang Susun Semanggi yang dimulai pada 8 April 2016 yang dijadwalkan akan memakan waktu 15  bulan, namun selesai tiga bulan lebih cepat dan telah diresmikan tepat pada hari peringatan kemerdekaan Indonesia.

Pembangunan ini sudah disusun dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang.

Pembangunan Simpang Susun Semanggi mengikuti hukum yang berlaku dalam tata ruang secara geografis atau hal lainnya menyangkut infrastruktur sehingga simpang susun memiliki kejelasan dalam penguraian kendaraan untuk mengatasi kemacetan.

Beberapa warga Jakarta merasa bingung setelah melewati simpang ini untuk pertama kali. Seperti komentar dari Habiburokhman,  "Kita ambil yang kanan karena itu paling besar, ternyata langsung ke Senayan. Kalau Bundaran HI ketika di atas, ketika salah, bisa berbalik ke arah berikutnya karena ada bundarannya gitu, lo”

Komentar lainnya disampaikan netizen yang mendukung pembangunan simpang yaitu seperti yang ditulis Lia Cholifah pada akun twitternya “Semoga bermanfaat utk semua, mampu mengatasi kemacetan di Jakarta. Siiip, Alhamdulillah.”

"Ini merupakan inisiasi yang baik dari Pemda untuk mendapatkan dana di luar APBD dan dilakukan dengan cepat." Komentar Budi Sumadi mengenai simpang susun. Beliau memaparkan bahwa pembangunan infrastruktur ini nantinya mungkin digunakan untuk pembangunan di daerah lainnya.

Warga Jakarta belum terbiasa dengan jalur baru yang dibuat pemprov DKI Jakarta, namun begitu setelah peresmiannya pada 17 Agustus lalu simpang  diharapkan seiring waktu dapat bermanfaat semestinya terutama mengurangi kemacetan. Seperti yang dikatakan Gubernur Djarot pada pertemuan sebelumnya bahwa percobaan sengaja dilakukan agar mengantisipasi adanya kekurangan saat jalan resmi dibuka.

Dari berbagai tanggapan yang ada, antusiasme warga terindikasi melalui banyaknya komentar yang mencapai 10.000 dengan tema “Simpang Susun Semanggi”. Terlihat bahwa dari sebelum diresmikannya simpang susun ini warga telah memberi perhatian yang cukup besar dengan harapan kemacetan dapat segara terurai seiring dibukanya simpang ini.

Masyarakat Indonesia khususnya warga Jakarta harus mulai beradaptasi dengan berbagai perkembangan dan inovasi yang dibuat oleh pemerintah guna mencapai perkembangan dengan kualitas yang maksimal. Peran aktif masyarakat tentunya sangat diperlukan untuk kemajuan perkembangan itu sendiri dengan cara berpikiran yang luas atau menyaring dan menanggapi informasi dengan cermat dan tepat, menjaga apa yang telah ada serta mengkritisi atau memberi masukkan dengan etika.

Ikuti tulisan menarik Adellia Jessica lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

34 menit lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB