x

Iklan

Sherly Permatasari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dari Sosok Petani dan Tukang Jamu Ini Kita Belajar Jadi Orang Bermanfaat

Siapa saja mereka, bagaimana perjalanan dan perjuangan mereka dalam meningkatkan minat baca masyarakat? Yuk simak ulasannya sosok penerima penghargaan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nugra Jasadarma Pustaloka merupakan bentuk penghargaan tertinggi yang diberikan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) kepada pihak-pihak yang dinilai telah berkontribusi besar bagi pengembangan perpustakaan dan minat baca di Indonesia. Siapa saja mereka, bagaimana perjalanan dan perjuangan mereka dalam meningkatkan minat baca masyarakat? Yuk simak ulasannya sosok penerima penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka:

Togu Simorangkir Petani Pendiri Sopo Belajar

Keprihatinan terhadap kondisi sosial masyarakat, menggerakkan Togu Simorangkir untuk mendirikan Sapo (Rumah) Belajar Lontung di Desa Pardomuan, Samosir. Berbekal 727 eksemplar buku, Togu memulai misinya untuk membuka keterasingan warga sekitar. Togu merupakan salah seorang penerima penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pria yang berprofesi sebagai peternak dan petani tanaman organik ini memilih Pulau Samosir sebagai wilayah kerjanya, lantaran prihatin karena daerah tersebut tidak memiliki sarana belajar di luar sekolah. Kawasan ini juga dipenuhi desa-desa miskin karena terbatasnya akses jalan. Togu sudah mendirikan banyak sopo belajar di ratusan desa di seputaran Danau Toba yang sangat sulit (tidak bisa) dijangkau melalui jalur darat.

Tahun 2016 bersama Yayasan Alusi Tao Toba ia berencana mendirikan 5 sopo belajar lagi dan launching Kapal Belajar Alusi Tao Toba jilid 2. Sejak awal berdiri di tahun 2010 hingga 2016, Alusi Tao Toba sudah berhasil mengelola 3 sopo belajar. Sopo Belajar Lontung di Desa Lontung, Sopo Belajar Janji Maria di Pangururan, dan Sopo Belajar Bahalbahal di Kecamatan Simanindo Samosir.

Untuk pendanaannya Togu melakukan dari menjual merchandise, ngamen bersama para relawan Baling (Bersama Alusi Luaskan Impian Nan Gemilang), menjual kalender Tao Toba penuh cinta berisi foto-foto alam dan budaya di sekitar Danau Toba sumbangan para fotografer profesional Sumatera Utara, Bersepeda Berbagi, dan banyak aksi  lainnya.

Togu pernah berenang sejauh 18 Kilometer di Danau Toba untuk menggalang dana bagi pengadaan kapal belajar. Pada tahun 2015 lalu, 2 Mei 2015, bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional, dalam EventBerenang Berbagi 2015, Togu berenang dari Onanrunggu ke Balige dengan waktu tempuh 8 jam. Togu berhasil mengumpulkan dana sebesar 120 jutaan. Aksi baling ini bukan yang pertama kali dia lakukan.

Sebelumnya Togu sudah pernah berenang sejauh 9 kilometer dengan waktu tempuh 5 jam dalam Event Berenang Berbagi 2012 pada 21 Juli 2012. Saat pertama kali berenang di Danau Toba ia mengalami lima kali kram dan berhasil mengumpulkan dana 64 juta rupiah.

Muhammad Fauzi Tukang Jamu Penggagas BMWK dan STABATU

Muhammad Fauzi atau yang akrabnya lebih sering dipanggil Fauzi Baim mraihnya penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka tahun 2016 dengan kategori Tokoh masyarakat yang peduli terhadap pengembangan perpustakaan dan kegemaran membaca dari Perpustakaan Nasional RI.

Lelaki yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual jamu ini memang layak untuk di apresiasi, betapa tidak, diluar aktifitasnya berjualan jamu. Di rumahnya Fauzi juga mendirikan Perpustakaan, Tpq, dan sekolah Paud, Tk dan Sd Islam gratis untuk siapapun yang mau memanfaatkan program yang digagasnya.

Perpustakaan yang digagasnya semenjak tahun 2011 dan diresmikan oleh kepala kantor Perpustakaan Dan Arsip kabupaten Sidoarjo pada tahun 2012 ini telah menciptakan berbagai macam inovasi yang memberikan kemanfaatan nyata bagi masyarakat. Adapun program yang menjadi andalan Fauzi yaitu BMWK atau buku masuk warung kopi dan STABATU stasiun baca tulis. Harapannya dua program andalan ini bisa meningkatkan literasi di masyarakat sidoarjo pungkasnya.

Adapun apresiasi yang didapat Fauzi dari kabupaten sidoarjo yaitu menjadi pemenang juara satu untuk kategori perpustakaan desa terbaik thn 2015. Untuk kegiatannya selama ini Fauzi selalu mensinergikan program perpustakaan yang dikelolanya dengan pemerintah setempat yaitu kepala kantor perpustakaan dan arsip kabupaten Sidoarjo juga berbagai pihak yang mau terlibat dalam peningkatan budaya baca. Fauzi berharap anugrah ini bisa menjadi pintu awal guna melebarkan sayap yang bisa membentuk jaringan dengan belbagai pihak yang lebih luas lagi.

Semoga kita bisa belajar dari sosok diatas untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Tidak ada salahnya kita mencoba apa yang sudah dilakukan Togu Simorangkir dan Muhammad Fauzi. Mari kita bersama-sama merawat generasi bangsa ini dengan menularkan semangat minat baca dilingkungan sekitar kita. Mari budayakan membaca!

 

Ikuti tulisan menarik Sherly Permatasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu