x

Tadasana yoga. shutterstock.com

Iklan

akhlis purnomo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pengalaman Perdana Mengais Rezeki dengan Yoga

Yoga sudah bukan barang aneh lagi di Jakarta. Ini pengalaman saya menjajal peruntungan lewat yoga.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Yoga hingga tahun 2000-an masih terbatas di kalangan tertentu saja. Seorang guru saya pernah bercerita bahwa krisis moneter 1998 menjadi titik balik bagi yoga di Indonesia terutama di Jakarta. Saat itu, yoga yang belum dilirik tiba-tiba mulai menarik karena para pengusaha dan kaum jetset mulai stres berat gara-gara kondisi ekonomi yang hancur lebur. Guru saya kebetulan sudah menjadi praktisi dan pengajar dan ia mulai kebanjiran panggilan ke rumah-rumah orang kaya dan stres itu.

Saya baru 7 tahun ini bergelut dalam yoga. Itupun karena iseng saja. Bergabung dengan Komunitas Yoga Gembira pada tahun 2010, saya mulanya berlatih saja untuk kesehatan pribadi. Mengajar sungguh tidak terbayangkan.

Tetapi perjalanan takdir menuntun saya secara tidak disangka-sangka. Karena guru saya membuka pelatihan guru yoga bersama temannya, saya pun mencoba ikut. Tentu saya tidak serta merta mengajar karena belum percaya diri di depan orang. Kalau menjadi murid, pikiran tak perlu aktif. Sementara saat harus menjadi guru, saya harus berpikir melulu. Ini yang membuat saya dulu belum tertarik mengajarkan yoga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu saya lulus pelatihan 200 jam itu, saya berniat untuk mengasah lagi pengetahuan dan ketrampilan saya beryoga. Dengan bekal 200 jam, saya masih merasa jauh dari pantas untuk mengajar sebetulnya.

Tetapi sekonyong-konyong, di sebuah siang di hari Idul Adha, saya membuka sebuah surel dari seorang yang tak saya kenal. MC, begitu inisialnya, memperkenalkan diri sebagai orang yang ingin menggunakan jasa saya sebagai pengajar yoga privat.

"Di mana latihannya?" saya tanya. 

"Di apartemen saya," ia jawab sejenak kemudian via surel.

MC dan saya bernegosiasi soal honor sekali mengajar dan kami pun sepakat di kisaran Rp350.000 (tentu sekarang biayanya sudah naik seiring inflasi). Akhirnya, resmilah ia menjadi murid yoga saya yang pertama.

Usut punya usut, ia bisa menemukan alamat surel saya via blog pribadi. Ia menemukan tulisan saya saat menjelajah blog seorang guru yoga perempuan Mira Jamadi, guru prana flow, yang kelasnya di Namaste Festival pernah saya ikuti. Ia meninggalkan komentar di blog saya setelah mengklik tautan di blog Mira.

Dalam surel, saya katakan jujur bahwa saya bukan guru tapi saya masih berlatih menjadi guru. Kata saya apa adanya. Kami berkorespondensi beberapa kali dan bercerita tentang diri masing-masing.

Ia ingin lebih bugar dan fleksibel, dan sudah pernah menderita cedera bahu karenanya tak bisa berenang lagi dan lebih sering angkat beban ringan. Tubuhnya masih ramping dan sehat untuk ukuran eksekutif bisnis dengan kesibukan tinggi. Kepalanya nirrambut dan yang paling saya ingat, 2 gigi seri depannya agak terpisah.

Satu hal yang memukau saya adalah struktur kaki dan pinggulnya yang unik. Ia memiliki dua telapak kaki yang melebar ke luar. Sehingga ia sudah terbiasa berdiri seperti sedang bersiap di upacara bendera. Ini membuat pondasi untuk tadasana dan tree pose agak labil. Dan harus dilakukan penyesuaian secara sengaja.

MC kesulitan berjongkokseperti halnya banyak orang Kaukasia atau Afrika Amerika yang sudah terbiasa toilet duduk.Dipaksa berjongkok, MC harus berjinjit, punggungnya bungkuk. Itu menandakan kelenturan dan mobilitas pinggul dan kakinya masih harus dilatih.

Saya sempat berlatih beberapa kali bersamanya. Ia sangat amat sibuk. Dulu ia pernah seminggu absen karena kendala cuaca (yang membuatnya terlambat karnea macet) dan hari lainnya ia pergi ke Singapura. Lalu ada satu minggu saat dia sibuk dengan pekerjaan kantor. Beginilah kalau mengajar klien yang harus mengembara ke mana-mana. (*)

Ikuti tulisan menarik akhlis purnomo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler