x

Iklan

Parliza Hendrawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Crosser Terbaik Dunia Urung Ngegas di Palembang

SEJUMLAH crosser terbaik dunia sejatinya akan dipertemukan dalam ajang bergengsi MXGP 2018 di Jakabaring Sport City

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

SEJUMLAH crosser terbaik dunia sejatinya akan dipertemukan dalam ajang bergengsi MXGP 2018 di Jakabaring Sport City, Palembang. Panitia kecil sudah dibentuk untuk meyakinkan sponsor, pemegang right di Indonesia. Tidak hanya itu Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin telah menyiapkan lahan setidaknya 15 hektar yang berada persis di kawasan olahraga terpadu di Jakabaring. Namun sayang hajatan tersebut terpaksa ditunda. Kenapa hal itu bisa terjadi ? Apakah terkendala dana atau hal tehnis lainnya ? 

“Sumsel ingin betul MXGP ada di Jakabaring, kami berpikir keras untuk itu,” kata IGB Suryanegara, staf khusus Gubernur membuka obrolannya, Jumat pagi, 8 September 2017. Sebagai langkah strategis, Suryanegara dan timnya bergerak cepat menjalin komunikasi dengan pihak promotor lokal. Alhasil kedua belah pihak sepakat MXGP berlangsung di Palembang persisnya sebelum pembukaan Asian Games pada Agustus tahundepan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami tidak berani melanggar ketetapan yang lebih besar yaitu Asian Games sehingga minta penundaan,” katanya lagi. Direncanakan gelaran MXGP merupakan event pendahulu sebelum berlangsung kejuaraan yang lenih besar lagi yaitu MotoGP datang. MXGP adalah event balap motocross paling elit di dunia. Sama seperti MotoGP, event ini juga berada di bawah FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme). Seri dunia motocross ini sudah berusia cukup tua, pertama digelar pada 1957 silam. 

Dengan demikian, MXGP Palembang dipastikan ditunda hingga tahun 2019. Riduan Tumenggung selaku utusan khusus Gubernur Sumsel menjelaskan permintaan penundaan telah disampaikan pada pihak A Judiarto selaku promotor lokal MXGP. Ia memberi alasan kawasan Jakabaring harus bersih dari pembangunan infrastruktur beberapa bulan sebelum pembukaan Asian Games karena kawasan itu akan memulai ujicoba venue dan kepanitain. Bila dipaksakan bisa dipastikan pihaknya akan mendapat teguran dari  Olimpic Council Asia dan Komite Olimpiade Indonesia.

Sebagai gambaran, areal MXGP akan memakai kawasan rawa dengan kedalaman 1,5 - 3 meter. Untuk menguruknya, dibutuhkan ratusan ribu kubik tanah dan waktu pemadatan sekurangnya 6 bulan baru layak pakai. Setelah itupula, panitia masih membutuhkan waktu sekitar 60 hari kalender untuk pengerjaan fisik lintasan dan sarana pendukung kejuaraan. “Sebenarnya dari 2016 kami sudah mendapat tawaran dari promotor sebelum akhirnya mereka mengadakannya di Pangkal Pinang,” kata Riduan. (pharliza@gmail.com)

Ikuti tulisan menarik Parliza Hendrawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu