x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Alam yang Menyembuhkan

Interaksi intensif dengan alam adalah obat yang mujarab untuk menyembuhkan kesakitan manusia kota.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Mengapa ‘orang kota’ suka mengunjungi daerah pegunungan ataupun pantai? Umumnya, orang berkata sedang berlibur dan perlu mencari suasana yang berbeda dari kota. Di desa, perbukitan, pantai, atau gunung, mereka melakukan aktivitas yang lain dari kegiatan sehari-hari mereka. Mereka ‘melarikan diri’ dari kota yang sumpek, hiruk pikuk, dan menegangkan, agar dapat merasakan nikmatnya naik sepeda menyusuri jalan-jalan pedesaan, bermain kayak, menyelam ke bawah muka laut dan menikmati keindahan karang, ataupun mendaki gunung dan menyesap dinginnya malam—pokoknya berbeda suasana.

Setelah usai menikmati liburan akhir pekan atau cuti satu pekan, mereka kembali ke kota dengan suasana hati yang lebih nyaman. Wajah mereka lebih sumringah, semangat mereka lebih bergelora, dan mungkin membawa pulang sejumlah gagasan yang terilhami oleh suasana pegunungan yang tenang, sejuk, dan tidak tergesa-gesa. Mereka menikmati betul kebebasan dari tugas-tugas kantor dan kembali ke kota dengan membawa serta kesegaran baru, bukan hanya fisik tapi juga pikiran dan suasana hati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang ialah bahwa perjalanan ke tempat tertentu membuka peluang penyembuhan (healing) dari kesakitan. Ketika seseorang merasa bugar kembali mengunjungi taman hutan, menyesap aroma pepohohan, mendengarkan kicauan burung, maupun menangkap suara gemericik air, sesungguhnya ia tengah mengalami proses penyembuhan. Karena itulah, mereka merasa segar untuk kembali beraktivitas.

Kajian tentang efek penyembuhan dari aktivitas perjalanan kini semakin intensif dilakukan. Alkisah, seorang veteran menemui kesukaran berkomunikasi ketika kembali ke AS dari medan Perang Irak. Hanya umpatan kasar yang terucap dari mulutnya.  Ia kemudian disertakan dalam perjalanan 16 hari dengan kayak. Tidak mudah bagi tim pemandu untuk membuat veteran perang ini bersikap sopan terhadap orang lain. Namun perjalanan dengan kayak ini rupanya membuahkan hasil. Isteri veteran ini berterima kasih, sebab sepulang dari aktivitas perjalanan kayak, suaminya bersikap jauh lebih baik dan mampu berkomunikasi lebih lancar.

Perjalanan berkayak di sepanjang Sungai Colorado itu memberi pengalaman yang membekas di hati dan benak peserta. Mereka menikmati matahari tenggelam, menatap dinding-dinding batu cadas, dan mengikuti aliran air yang seakan tanpa ujung. Sungai Colorado dan Grand Canyon-nya menyediakan tempat bagi penyembuhan dan restorasi. Begitulah, alam memiliki kekuatannya sendiri untuk mentranformasi tubuh dan jiwa manusia. Itulah yang dirasakan manusia, walaupun prosesnya masih sedikit dipahami.

Tomohide Akiyama termasuk yang terusik benaknya. Pada 1982, Akiyama menemukan istilah shinrin-yoku atau forest bathing. Istilah ini untuk menggambarkan praktik memasuki hutan untuk pembaharuan tubuh dan pikiran, untuk mengatasi masalah kesehatan terkait dengan gaya hidup. Di Jepang, tradisi ini sudah berusia tua. Praktiknya, seseorang harus berjalan, duduk, menatap dan merenungkan pepohonan di hutan; menyantap makanan organik dari sumber setempat, dan berendam di air panas pegunungan. Kelima indera harus terlibat.

Banyak sarjana berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi. Menurut sebuah paper yang dimuat di Frontiers in Pscychology, pemandangan alam yang sederhana mampu menurunkan laju detak jantung maupun menurunkan tekanan darah. Suara desir angin ataupun gemercik air juga meringankan ketegangan. Berjalan di tengah hutan, bukan di kota, mendorong aktifnya mekanisme perlindungan tubuh, memperbaiki kekebalan, dan menurunkan tingkat gula darah yang dikaitkan dengan obesitas dan diabetes. Orang jadi lebih rileks dan perhatian jadi lebih terarah.

“Semakin panjang perjalanan, semakin menyembuhkan,” kata ahli geologi Peter Winn, yang memimpin ekspedisi menyusuri Sungari Colorado di Grand Canyon sejak tahun 1960an. “Peyembuhan dialami siapapun hampir tanpa pengecualian.” **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler