x

Iklan

Cerah Berbangsa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kritik "Baper" Ferdinand Hutahean

Ferdinand Hutahean harusnya percaya dengan penjelasan rekan separtainya Lukas Enembe

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Isu mengenai pertemuan Kepala BIN, Kapolri, Gubernur Papua, dan Kapolda Sumut terus bergulir. Komentar beberapa tokoh terus mewarnai gejolak isu ini. Tapi sayangnya banyak yang berusaha mengarahkan guliran isu ini sesuai dengan kepentingan politiknya masing-masing.

Salah satunya komentar dari Ferdinand Hutahean. Ia mengomentari pertemuan di atas dengan mengarahkan isunya untuk menyerang pemerintahan Jokowi.

Hal itu tak perlu dibingungkan. Ferdinand Hutahean selama ini dikenal sebagai pengkritik Jokowi. Padahal dulu Ferdinand adalah anggota dari barisan relawan Jokowi Presiden (Bara JP). Itu menunjukan sikap sakit hati Ferdinand saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada kelucuan dengan komentar Ferdinand ini. Bila ia mengkritik pemerintahan karena pertemuan tersebut karena disinyalir berkaitan dengan kepentingan politik. Sebaliknya, justru Lukas Enembe sudah membantahnya. Lukas menyatakan bahwa pertemuan itu tak ada kaitannya dengan politik praktis.

Hal di atas menunjukan sikap yang tidak kompak antara Ferdinand dan Lukas yang sesama kader Partai Demokrat. Harusnya Ferdinand sebagai juru bicara Demokrat secara logika percaya pada pernyataan Lukas. Bukan justru bertentangan. Hal itu dapat disimpulkan bahwa komentar itu memang didasari oleh sentimen negatif Ferdinand pada pemerintahan Jokowi, BIN, dan PDIP. Tujuannya tentu untuk mendiskreditkan pemerintahan saat ini.

Komentar Ferdinand tersebut tentu memiliki kepentingan politik. Ia berkepentingan untuk menyudutkan Jokowi agar citranya negatif di masyarakat. Tujuan akhirnya agar Presiden Jokowi tidak terpilih lagi dalam pemilu berikutnya. Hal itu berkaitan dengan posisi politiknya yang melihat Jokowi saat ini sebagai kandidat terkuat.

Sebaiknya kita perlu kritis melihat berbagai guliran isu di sosial media. Kita harus lihat apa kepentingan politik di balik beredarnya sebuah isu. Hal agar kita tidak mudah tergiring provokasi dari pihak-pihak yang tak bertangging jawab.

Ikuti tulisan menarik Cerah Berbangsa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB