x

Pekerja mengangkut drum berisi aspal menggunakan alat berat di Pabrik Aspal Gresik (PAG) Pertamina, Gresik, 29 April 2016. Sebanyak 645 drum aspal atau setara dengan 100 MT diekspor ke Timor Leste. ANTARA/Moch Asim

Iklan

Indrato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Aspal Buton Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Presiden Joko Widodo mungkin saja masih belum fokus untuk membenahi industri aspal Buton.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo-Jusuf Kalla pernah berjanji bahwa bakal menciptakan 10 juta lapangan kerja baru, jika terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia pada Pemilu Presiden (Pilpres) yang telah digelar pada tanggal 9 Juli 2014 yang lalu. Sekarang sudah hampir 3 tahun Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Berapa juta lapangan kerja baru yang sudah tercipta sekarang? Apakah Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wakil Presiden Yusuf Kalla akan dapat menepati janjinya?

Banyak teori dari para pakar mengenai cara yang paling tepat untuk menciptakan banyak lapangan kerja baru. Tetapi teori yang paling sederhana,dan yang paling mudah dipahami oleh orang awam adalah “Kunci mengatasi pengangguran pada akhirnya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi”. Pertumbuhan ekonomi akan dipengaruhi oleh dua hal. Faktor  internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa besaran belanja pemerintah yang tercermin dalam APBN. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dunia. Pemerintah berusaha menciptakan banyak lapangan kerja baru lewat program-program strategisnya, antara lain:

  1. Mendorong pembangunan infrastruktur melalui penyediaan anggaran melalui APBN, BUMN, dan swasta. Dalam jangka pendek, program ini menjadi lokomotif tercapainya banyak kesempatan kerja baru.
  2. Menumbuhkan investasi dengan memperbaiki iklim investasi lewat penyederhanaan perizinan dan penyediaan sarana investasi:
    1. penyederhanaan regulasi dan proses perizinan investasi pusat dan daerah,
    2. pengembangan layanan perizinan terpadu
    3. percepatan penyelesaian masalah investasi
    4. pengembangan infrastruktur pendukung kawasan strategis
    5. peningkatan kemudahan berusaha melalui berbagai paket kebijakan ekonomi

Program investasi ini merupakan solusi jangka panjang untuk tercapainya banyak kesempatan kerja baru.

Kalau kita kaitkan kedua program strategis Pemerintah di atas dengan perkembangan industri aspal Buton pada saat ini, apakah sudah sesuai? Seandainya saja program-program Pemerintah tersebut sudah dilaksanakan, tetapi mengapa industri aspal Buton sampai saat ini masih belum mampu berkontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia? Dan seandainya saja program-program Pemerintah tersebut masih belum dilaksanakan, di mana letak kesalahan dari industri aspal Buton sehingga luput dari perhatian Pemerintah? Indonesia memiliki banyak pakar-pakar ekonomi dan tehnologi, tetapi mengapa sangat sulit untuk menjawab dan menjelaskan esensi dari pertanyaan-pertanyaan ini?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Wikipedia, Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.

Pemerintahan Jokowi – JK sudah berusaha keras untuk menciptakan banyak lapangan kerja baru dengan berbagai program, tetapi apakah arah kebijakannya sudah benar? Oleh karena kesibukannya, Bapak Presiden Joko Widodo mungkin saja masih belum fokus untuk membenahi industri aspal Buton. Tetapi banyak pembantu-pembantu Bapak Presiden yang dapat mengingatkan beliau bahwa Indonesia memiliki cadangan aspal di pulau Buton yang sangat melimpah dengan jumlah kurang lebih 650 juta ton. Pembangunan infrastruktur jalan-jalan yang menjadi prioritas Pemerintahan Jokowi - JK dalam perioda 2015 – 2019 akan membangun 2.650 km jalan baru, 1.000 km jalan tol, dan 46.770 km perbaikan jalan. Seandainya saja semua jalan-jalan yang sudah dan akan dibangun dan diperbaiki tersebut menggunakan aspal Buton, hal ini tentu saja akan berdampak sangat signifikan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya kesejahteraan rakyat di pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Tetapi mengapa hal ini tidak atau belum dilakukan? Ini adalah pertanyaan besar pertama untuk Pemerintahan Jokowi – JK.

Ketika Pak Joko Widodo menjanjikan 10 juta lapangan kerja baru pada saat Pilpres yang lalu, apakah sudah terbesit di pikiran beliau bahwa sebagian besar dari lapangan kerja baru yang telah dijanjikannya itu akan berasal dari industri aspal Buton? Seandainya saja belum, maka gambaran secara umum mengenai industri aspal Buton yang merupakan industri strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Industri aspal Buton adalah industri untuk mengolah bahan baku batuan aspal Buton yang jumlahnya sangat melimpah menjadi aspal Buton “full” ekstraksi yang dapat menggantikan aspal minyak impor. Proses pemurnian batuan aspal Buton atau biasa disebut smelter ini sudah sangat sesuai dengan Undang-undang Minerba. Bahan baku mineral tidak boleh diekspor, tetapi harus diproses terlebih dahulu di dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambahnya. Aspal merupakan produk vital yang sangat strategis bagi negara, karenamenyangkut hajat hidup orang banyak, khususnya dalam mendukung pembangunan infrastruktur jalan-jalanuntuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
  2. Pada saat ini, Indonesia masih mengimpor kurang lebih 1 juta ton aspal minyak per tahun. Apabila asumsi harga aspal minyak impor adalah US$ 400 per ton, maka devisa yang sudah dikeluarkan oleh Indonesia untuk mengimpor aspal minyak adalah US$ 400 juta per tahun, atau apabila dinilai dalam rupiah, kurang lebih setara dengan Rp. 5,2 triliun per tahun. Seandainya saja semua jalan-jalan di Indonesia sudah menggunakan aspal Buton, maka devisa yang dikeluarkan Indonesia sebesar Rp. 5,2 triliun per tahuntersebut akan dapat diserap oleh perekonomian di dalam negeri.Dengan demikian,hal ini akan berdampak sangat signifikan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang pada akhirnya akan berdampak langsung terhadap terciptanya banyak lapangan kerja baru.

Teori dan metoda yang paling sederhana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak langsung terhadap terciptanya banyak lapangan kerja baru adalah memproduksi produk-produk lokal dan mengurangi produk-produkimpor. Aspal adalah contoh yang paling baik dalam hal ini. Bahkan kalau mungkin, malah kita yang harus mengekspor produk-produk lokal ke luar negeri. Industri aspal Buton bukanlah “fatamorgana” atau mimpi di siang bolong. Industri aspal Buton adalah nyata. Program Pemerintah dengan membangun infrastruktur dan meningkatkan investasi adalah sudah benar. Hanya saja sangat disayangkan industri aspal Buton ini masih belum masuk ke dalam daftar prioritas program-programstrategis Pemerintah pada saat ini. Padahal aspal Buton sudah ada di depan pelupuk mata hampir 1 abad lamanya, tetapi masih juga tidak tampak. Mengapa ya . . . ?Ini adalah pertanyaan besar kedua untuk Pemerintahan Jokowi – JK.

Pemerintahan Jokowi-JK masih 2 tahun lagi. Masih ada kesempatan untuk membenahi permasalahan industri aspal Buton. Tidak ada kata terlambat untuk suatu niat yang baik, karena segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah SWT. Selalu ada hikmah dalam setiap kejadian. Kebangkitan industri aspal Buton ini harus dapat dijadikan “Momentum”yang bersejarah bagi bangsa Indonesiauntuk kebangkitan industri-industri dalam negeri yang lainnya guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang akhirnya akan berdampak langsung kepada terciptanyabanyak lapangan kerja baru. Semoga saja janji Bapak Joko Widodo dan Bapak Yusuf Kalla pada Pilpres yang lalu untuk menciptakan 10 juta lapangan kerja baru akan dapat menjadi kenyataan. Industri aspal Buton adalah jawaban untuk menghadapi tantangan ini.

 

Ikuti tulisan menarik Indrato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler