x

Iklan

lpasulsel

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sulitnya Mengungkap Kasus Kekerasan Pada PRTAnak

bagaimana para peksos di makassar melakukan pemantaun pekerja anak di makassar

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Anak yang bekerja dan diperkerjakan hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat. Pasalnya pekerja anak dari waktu ke waktu terus meningkat. Salahsatu pekerjaan terburuk bagi anak adalah mereka yang selama ini menjadi pekerja rumah tangga anak.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua LPA Sulsel Fadiah Mahmud saat menggelar pertemuan konsultatif dengan dinas sosial kota makassar. Dalam pertemuan yang dihadiri para peksos dinsos makassar, dilakukan sharing terkait penanganan PRTanak yang ada di kota makassar.

” Kenapa PRTA sangat rentan akan kekerasan karena keberadaan mereka tidak terdeteksi dan sangat sulit diawasi, sehingga jika terjadi kekerasan jarang muncul ke publik,” ujarnya. Karenannya untuk mengetahui keberadaan PRTA perlu melibatkan komunitas didalamnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terutama mereka yang terdekat dengan para pengguna PRTA yakni RT/RW dan warga. Hal senada juga diungkapkan oleh Maria Yonista, dari Jaringan Penghapusan Pekerja Anak (Jarak) Indonesia. Menurut Maria, dalam banyak kasus kekerasan PRTAnak, sebagian besar terungkap kepublik setelah kondisi mereka sudah memprihatinkan bahkan sudah ada yang sudah meninggal.

Dia mencontohkan bagaimana kasus Angelina di Bali yang baru terungkap setelah meninggal. ” butuh keterlibatan semua stake holder dan partipasi masyarakat dalam pencegahan kekerasan bagi anak terutama dalam rumah tangga,” ujarnya Kamis 14 September 2017.

Menurutnya peksos merupakan garda terdepan dalam penanganan sosial termasuk dalam hal penghapusan PRTanak. Karenanya dia berharap dinsos makassar peksos dan LPA bisa bersinergi dalam menangani masalah kasus anak yang ada di kota makassar.

Sulitnya mengungkap kasus-kasus kekerasan terhadap anak terutama yang bekerja pada sector pekerja rumah tangga juga diungkapkan Herman,salah seorang anggota Peksos. Dia menjelaskan beberapa waktu lalu sempat menangani kasus kekerasan terhadap anak  yang menjadi  PRTanak disalahsatu  pengusaha di kota makassar.  Kesulitan pertama adalah masalah informasi tentang  keberadaan anak itu sendiri, karena selalu ditutupi oleh  sang majikan. Belum lagi apparat kepolisian yang seakan tutup mata dengan kasus-kasus seperti ini.

“sebenarnya di makassar banyak PRT anak  Cuma belum terindetifikasi dengan baik, karenanya saya sepakat dengan pemantauan berbasis komunitas tersebut,” ujarnya. ahmad (berita ini sudah pernah dimuat di www.phinice.com

Ikuti tulisan menarik lpasulsel lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler