Menanti Kejayaan Golkar Dalam Kepungan Opini Negatif
Oleh: Deni Yusup ( Peneliti Nusantara riset)
PARTAI Golkar saat ini menjadi pembincangan dimana-mana, selain sebagai partai yang telah lama mewarnai proses demokrasi yang ada di Indonesia, dan saat ini diramaikan dengan pemberitaan yang cenderung negatif soal ketua umum DPP Golkar yang sedang memiliki masalah hukum dengan KPK terkait kasus E-KTP, Publik melihat sangat sederhana soal persoalan politik, cenderung melihat seseorang dari partai mana dan otomatis mencap partai tersebut tidak bersih.
Persoalan yang dihadapi partai Golkar yang di landa masalah opini negatif terkait persoalan ketua umum Setya Novanto membuat sebagian orang mensimpulkan ini salah satu penyebab Golkar dilihat turun dalam elektabilitas partai dimata publik, keputusan DPP yang tetap mendukung ketua umum Setya Novanto untuk membela dalam masalah hukumnya, dengan melakukan praperadilan terkait penetapan KPK sebagai tersagka e-KTP. Pandangan pengurus DPP Golkar yang mendukung penuh langkah hukum yang diambil oleh ketua umunya, sangatlah wajar dan rasional, karena semua dimata hukum sama dan apa yang dilakukan ketua umum bagian dari hak pribadi untuk melakukan pembelaan terhadap tuduhan itu dengan melakukan praperadilan ini.
Yang menjadi persoalan di negeri ini masih belum bisa membedakan mana langkah hukum yang diambil dan mana kebijakan atau langkah politik, kadang banyak opini hoax yang diciptakan untuk menyerang tokoh tertentu untuk menjatuhkan karakter pribadinya dan organisasi yang dipimpinya. Tentu informasi hoax bisa saja sebatas guyonan politik semata , tetapi pada saat ini berita hoax telah di gunakan untuk menjatuhkan lawan politiknya, dengan mengunakan jasa orang lain yang di duga kuat digunakan untuk membuat opini publik menyakini berita hoax untuk menjatuhkan lawan politik, atau membikin resah masyarakat.
Desain politik dalam menjatuhkan lawan politik saat ini sangat kelihatan di dunia maya dan di medsos, bagaimana opini terbelah dan coba digiring untuk menguntungkan pihak yang satu sebagai lawan politiknya. Ini mungkin saja berlaku dalam kasus partai golkar selain memang adanya persoalan hukum sedang dalam proses, banyak asumsi-asumsi yang datanya tidak valid. dan cenderung menkreditkan kinerja partai Golkar dengan evaluasi negatif
Sejatinya memang kita harus melihat secara konperehensif dalam melihat persoalan ini.tidak serta merta ada persoalan langsung memvonis, tetapi memang publik digiring untuk berpikir taktis dan cepat mensimpulkan. Ini menjadi persoalan kita semua, harus ada upaya yang dilakunan untuk memberikan pemahaman, mana data informasi yang valid dan hoax, oleh karena itu upaya meningkatkan kualitas SDM kita yang mesti kita tingkatkan diera saat ini dimana semua orang melek teknologi, kalau ini dilakukan bisa menekan pola pikir masyarakat untuk melihat secara jernih dan rasional dalam persoalan politik dan bangsa..
Dalam kasus yang menimpa partai golkar yang didera terus opini negatif, partai golkar melihan dan memandang perlu merespon dengan pemikiran jernih da tidak reaksional dalam merespon setiap opini negatif ini, Partai Golkar dan sayap partai Golkar dan Angkat Muda Partai Golkar (AMPG) menjawab dengan terus bekerja dan meningkatkan kualitas internal kader dan pengurusnya serta terus melakukan konsolidasi melalui generasi mudanya untuk terus bekerja dan berkarya. Memperlihatkan bahwa partai golkar adalah partai yang mengedepakan karya dan karya yang bisa dirasakan oleh masyarakat umum.
Saya selaku penulis menyakini bahwa partai golkar akan keluar dari persoalan ini, dan akan Berjaya kembali di Tahun 2018 dan 2019 pilkada serentak dan pileg dan pilpres, kuncinya memang kesolidan yang diperlihatkan oleh pengurus dan senior-senior partai golkar baik yang duduk di wantim dan dewan fakar, memiliki keluasan dalam berpikir yang membantu partai Golkar bangkit dan bisa menempatkan orang terbaiknya dipemerintahan sesuai dengan profesionalitasnya dalam membangun bangsa.
Ikuti tulisan menarik deni yusup lainnya di sini.
