x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Setelah Lima Purnama Berlalu

Lima kali sudah purnama berlalu. Dan pada tiap jumpa lanjutan, rasanya seperti jumpa pertama kali.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dari purnama ke purnama kujelang sua. Dari jumpa ke jumpa, kurawat rasa. Kini lima purnama telah berlalu, dan sinarnya tetap sinar suminar, tak redup-redup.

Awalnya, dengan cemas-cemas harap, coba memperkirakan daya tahan petualangan ini. Mungkin akan mencapai titik kulminasinya pada purnama ketiga. Setelah itu akan mulai tawar hambar di awal purnama keempat. Lantas menjelang akhir purnama keempat akan mulai redup sampai akhirnya padam di ujung purnama kelima.

Ternyata, semua perkiraan awal itu terbukti meleset.

Yang kemudian terjadi, menjelang akhir purnama ketiga, titik kulminasinya memang bertengger di puncak. Setelah itu, semuanya berjalan datar sampai purnama keempat. Dan tetap anteng di puncak sampai ujung purnama kelima. Naga-naganya akan tetap bertahan di posisi itu sampai purnama keenam.

Dan sejauh ini, belum satupun tanda bahwa titik kulminasi akan mengalami trend menurun atau mengendur. Tak ada pudar ataupun redup apalagi padam. Dan diasumsikan akan tetaplah seperti itu.

Sejak mula, cermat menghitung dan mencatat, nyaris secara detail dan rinci, tentang apapun yang terjadi dari pertemuan ke pertemuan. Lima kali sudah purnama berlalu. Dan pada tiap jumpa lanjutan, rasanya seperti jumpa pertama kali.

Syarifuddin Abdullah | 25 September 2017 / 05 Muharram 1439H.

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler