x

Iklan

Dony Saputra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Azwar Anas Menjadi Panutan

Bupati Azwar Anas Patut di contoh karena berprestasi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Prestasi Azwar Anas mengubah wajah Banyuwangi, dari kota yang dikenal penuh praktik santet menjadi destinasi wisata nasional, bahkan internasional. Rasanya tidak salah kiranya sosok yang membanggakan ini menjadi panutan dan contoh bagi generasi muda saat ini.

Keberhasilan Anas memimpin Banyuwangi sudah menjadi fakta tak terbantahkan. Data BPS menyebutkan pendapatan per kapita wilayah ini melonjak 80 persen dari Rp20,8 juta per tahun pada 2010 menjadi Rp37,5 juta per tahun pada 2015.

Hal yang sama juga terjadi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang naik 85% dari Rp 32,4 triliun (2010) menjadi Rp60,2 triliun (2015).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu data-data tersebut cukup fantastis bagi pemimpin muda seperti Anas. Sosok yang dilahirkan di Banyuwangi 43 tahun yang lalu ini dikenal dekat dengan rakyat. Bapak muda dengan satu orang anak ini menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Pendidikan di IKIP Jakarta, Sarjana Sastra dan S2 Ilmu Sosial -Politik di Universitas Indonesia.

Anas tumbuh di lingkungan pesantren dan menjadi tipikal anak muda yang gigih dan aktif. Sejak masuk kuliah ia sudah aktif bekerja sampingan dan aktif di . organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan pernah menjabat sekjen di organisasi tersebut.

Tercatat Azwar Anas menjadi anggota termuda DPR/MPR dengan usia 24 tahun pada periode 2004-2009. Namun ia merasakan kegagalannya melaju sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014, yang menjadi berkah tersembunyi baginya.

Betapa tidak, kegagalan itu membuatnya fokus untuk maju pilkada Banyuwangi 2010. Berbekal pergaulan dan wawasan yang luas di kota basis nahdliyin itu, Azwar Anas pun terpilih menjadi Bupati Banyuwangi.

Pada suatu kesempatan Azwar Anas mengatakan Banyuwangi harus mengubah pandangan khalayak luas, tak boleh terkesan garang dan tidak ramah, apalagi pernah terkenal dengan kasus dukun santet. Kota yang hijau dengan banyak ruang terbuka akan memberikan kesan ramah. Hasilnya sekarang Banyuwangi tampak bersih, rapi, dan ramah. Arsitektur hijau dengan ciri lokal yang kuat mengubah wajah Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi sekarang memiliki karakter lokal yang kuat. Banyuwangi mendapat penghargaan Adipura dan mendapat predikat cagar biosfer dunia atas capaiannya tersebut.

Sosok yang dikenal nasionalis dan religius ini sudah mendapatkan beberapa penghargaan. Di antaranya gelar Indonesia Marketing Champion, Progressive Leader, dan Best Regional Achievers untuk kategori Best Marketer Regent.

Abdullah Azwar Anas merupakan sosok yang tak jeli memanfaatkan perkembangan teknologi. Salah satunya untuk cepat mengerakkan warga, ia memanfaatkan media sosial yang ada. Mulai dari Facebook, Twitter, sampai dengan Whatsapp ia mainkan. Media sosial memang biasa ia gunakan untuk menerima pengaduan warga yang kemudian akan diteruskan pada whatsapp grup SKPD. Dengan cara online ini ia menargetkan paling lama 4 jam masalah warga harus sudah tertangani.

Di tingkat internasional, kesuksesan Anas juga diakui. Hal itu ditandai dengan undangan Pemerintah Malaysia dalam Forum Mayor Caucus. Ini merupakan forum pertemuan para walikota se-Malaysia. Sebanyak 140 walikota hadir dalam agenda yang dilaksanakan di Kuala Lumpur. Tentu, ini sebuah prestasi yang membanggakan dan layak menjadi panutan bagi generasi muda. Anda, yang merasa muda, mau mengikuti jejaknya?

Ikuti tulisan menarik Dony Saputra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB