Tentara Nasinal Indonesia (TNI) pada Kamis (5/10/2017) akan merayakan Hari Ulang Tahunnya ke-72. Terbentuknya TNI sendiri tak lepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia melalui kekerasan senjata pada masa lalu.
Sejarah TNI dapat kita sorot balik kebelakang bahwa setelah Kemerdekaan diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, dua bulan kemudian Presiden Sekarno membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober sebelum berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI awalnya adalah sebuah organisasi Badan Keamanan Rakyar (BKR), yang kemudian berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Selanjutnya diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Sejarah kemunculan TNI tidak hanya sampai di situ. Upaya untuk menyempurnakan tentara terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada waktu itu.
Banyaknya laskar-laskar dan badan perjuangan rakyat, rupanya kurang menguntungkan bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sering terjadi kesalahpahaman antara TRI dengan badan perjuangan rakyat yang lain.Karena itu, dalam rangka mencegah kesalahpahaman dan untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata, yakni TRI sebagai tentara reguler dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada 15 Mei 1947 Soekarno mengeluarkan penetapan tentang penyatuan TRI dengan badan dan laskar perjuangan menjadi satu organisasi tentara.
Pada 3 Juni 1947, Soekarno meresmikan penyatuan TRI dengan laskar-laskar perjuangan menjadi satu wadah nasional, yakni diberi nama Tentara Nasional Indonesia (TNI). Setelah TNI terbentuk, maka ditetapkanlah 5 Oktober sebagai Hari Ulang Tahun TNI, hari di mana TKR dibentuk.
Sejarah telah mencatat, bahwa TNI tumbuh dan berkembang bersama rakyat. Kemanunggalan TNI Rakyat telah menghasilkan prestasi gemilang di dalam mempertahankan kedaulatan negara maupun dalam peran serta menjalankan roda pembangunan nasional. Menurut historisnya kebersamaan TNI dan rakyat sebagai satu kekuatan, telah berhasil mengatasi berbagai ancaman, gangguan dan hambatan yang dihadapi bangsa ini.
Negara ini akan tetap berdiri dengan kokoh, bila seluruh komponen bangsa ini bersatu padu dan bersinergi. Seperti yang telah dipesankan bapak TNI, Panglima Besar Jenderal Sudirman bahwa Negara Indonesia tidak cukup dipertahankan oleh tentara saja, maka perlu sekali mengadakan kerja sama yang seerat-eratnya dengan golongan serta badan-badan di luar tentara. Pesan tersebut mengandung makna bahwa untuk mempertahankan kedaulatan negara dan membangun bangsa ini, mutlak diperlukan kebersamaan, keterpaduan dan sinergitas seluruh komponen bangsa, perlu kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Bila kita menengok ke belakang ketika semasa perang kemerdekaan, TNI bersama rakyat berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan, maka pada masa kini, TNI sebagai alat pertahanan negara ikut bersama-sama rakyat bahu membahu membantu dan mengatasi kesulitan yang sedang dihadapi rakyat.
Pada dasarnya masyarakat, menginginkan damai dan sejahtera, sehingga TNI sebagai alat negara di bidang pertahanan akan berjuang total demi kedamaian dan kesejahteraan rakyat. Siapapun yang tidak ingin bangsa ini damai, maka TNI tetap pada barisan depan untuk menindaknya.
Sesuai dengan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara yang berasal dari rakyat dan berjuang demi kepentingan rakyat, maka sudah sepatutnya TNI ikut merasakan denyut nadinya rakyat, ikut membantu kesulitan yang dihadapi rakyat. Terlebih bila dihadapkan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang sebagian masih hidup dalam kondisi miskin dan taraf pra-sejahtera. Bantuan dan uluran tangan semua pihak termasuk TNI tentunya sangat berarti bagi kehidupan mereka.
Hingga kini TNI tetap berkomitmen untuk mendukung penuh program pemerintah baik pusat maupun daerah, seperti program ketahanan pangan, penanggulangan kebakaran hutan, penanggulangan bencana alam, dan lain sebagainya. Pada peringatan HUT TNI ke 72 kita berharap agar TNI tetap komitmenuntuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat. TNI tentunya harus terus didukung agar tetapterbangunnya dan semakin mantabnya kemanunggalan TNI dengan rakyat. Karena dengan kemanunggalan TNI dengan rakyat inilah yang menjadi kekuatan ampuh dalam menghadapi berbagai permasalahan bangsa, saat ini dan kedepan. Sebagai asset Negara, peran TNI masih sangat diharapkan oleh rakyat dan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, agar mampu melaksanakan tugasnya secara optimal, TNI harus terus mawas diri dan berbenah, untuk meningkatkan kualitas sumber daya prajurit, kesejahteraan prajurit dan pemenuhan/modernisasi Alutsistanya. Semua komponen bangsa ini, harus ikut berkontribusi dan berperan aktif agar TNI tetap eksis sebagai pertahanan negara, disegani kawan dan ditakuti lawan, tetapi tetap mencintai dan dicintai rakyatnya. Dirgahayu TNI yang ke 72 dan sukses selalu.
Ikuti tulisan menarik Rahman lainnya di sini.