x

Iklan

Rahman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kasus Gandaria: Sipil Bertopeng Tentara

sipil berlaga tentara

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kejadian yang menghebohkan  beberapa waktu yang lalu  di parkir Basement 2 Gandaria City  oleh  petugas parkir   mall tersebut menjadi korban penembakan diduga dilakukan orang sipil namun bertopeng oknum TNI  pada Jumat (6/10) malam lalu. Sempat beredar kabar bahwa pelakunya adalah oknum TNI AD karena memakai mobil dinas TNI AD dan senjata.

Berdasarakan informasi dan keterangan yang dikumpulkan  kalau melihat nomor mobilnya, plat tersebut adalah  nomor satuan jajaran TNI AD. Tetapi   yang bersangkutan yang bernama  bahwa   a.n Dr. dr Anwari,SH,Sp.KFR,MARS,MH dipastikan tidak ada di jajaran TNI AD.  Anwari adalah orang sipil yang tidak ada hubungan dengan   TNI AD secara kelembagaan.

Istrinya memang seorang dokter spesialis yang bekerja selaku   PNS di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkata Darat). Mobil dinas yang digunakan adalah mobil dinas istri yang bersangkutan.  Artinya pemberitaan yang mengatakan ada oknum TNI AD yang menembak, itu tidak benar, karena pelakunya bukan oknum prajurit TNI AD. Tapi pelakunya adalah orang sipil biasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Angkatan Darat (Kadispenad) Birigjen TNI Alfert Denny Tuejeh diberbagai media menegaskan  “bahwa Prajurit tidak boleh arogan,apalagi sampai mengeluarkan senjata dan menembak”. Kalau ada prajurit TNI AD yang bersikap dan bertindak diluar kepantasan sehingga menyalahi aturan, maka saya pastikan itu diproses dan dikenai sanksi sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.

Dejelaskan  juga  oleh  Brigjen Alfret Denny Tuejeh, bahwa  pihaknya tengah melakukan penyelidikan peristiwa penganiayaan dan penembakan di Mall Gandaria City.Jika nantinya terbukti ada penyalahgunaan mobil dinas oleh pelaku, akan ada sanksi tegas yang akan diberikan oleh TNI Angkatan Darat.

Kadispenad  menambahkan  bahwa   penggunaan mobil dinas jajaran TNI AD memiliki aturan yang berlaku.  Apakah saudara  Anwari memiliki SIM TNI dalam mengenderai mobil dinas TNI tersebut? Kita tunggu saja, karena  saat ini masih berlangsung penyelidikan bagi yang bersangkutan.    

Oleh karenanya itu dengan adanya kasus seperti ini akan dapat diambil hikmanya oleh berbagai pihak.  Sehingga nantinya tidak ada lagi orang sipil yang berlaga  TNI untuk mengail keuntungan dalam berbagai kesempatan.  Masyarakat perlu ketenangan dalam beraktivitas dalam keseharian. TNI AD tidak pernah melegalkan tindakan brutal apalagi tindakan yang dapat mencederai  citra TNI AD dimata masyarakat.

 

 

Ikuti tulisan menarik Rahman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler