x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Membaca, Belajar Perihal Kehidupan

Melalui membaca, kita belajar memahami semesta melalui pikiran dan pengalaman orang lain.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Semesta dan segala isinya terlampau besar untuk dapat kita pahami sendiri. Kita memerlukan orang lain untuk melihat apa yang tidak kasat mata dan tersembunyi di dalam kerahasiaan semesta. Kita membutuhkan orang lain, banyak orang bahkan, untuk menyingkapkan rahasia alam, memahami misterinya, dan memetik hikmah dari dalamnya. Orang-orang yang membantu kita itu mungkin astronom, biolog, sejarawan, bahasawan, hingga pendongeng.

Sejak berabad-abad yang silam, manusia di belahan bumi manapun berusaha memahami apa yang mereka saksikan, dengar, amati, dan menulisnya. Mereka berkisah tentang apa yang mereka serap dari semua itu. Mereka menulis karena ingin berbagi pengalaman, pemahaman, dan juga pemaknaan atas semesta—berbagi dengan kita sebagai pembaca; meskipun penulis adalah juga pembaca.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah membaca The Malay Archipelago, karya Alfred Russel Wallace, terbuka pikiran kita tentang rahasia yang melingkupi wilayah Nusantara—manusianya dan alamnya. Delapan tahun penjelajahannya melahirkan pemahaman tentang bagaimana alam bekerja. Dari karya-karya William Wongso, seperti Flavors of Indonesia, kita mengerti betapa negeri ini kaya akan keragaman kuliner yang masing-masing memiliki sejarah yang khas dan dipengaruhi masyarakatnya. Walau beragam, kelezatan masakan pada akhirnya menjadi bahasa yang mentautkan keragaman itu. Kelezatan masakan bahkan begitu universal, yang membuat kita merasa bersaudara--dan sebenarnya memang bersaudara.

Membaca adalah perjalanan menyusuri jejak penulis dalam mengeksplorasi semesta untuk menemukan rahasianya. Fiksi ataupun non-fiksi hanyalah perbedaan jalan namun memiliki tujuan serupa, dan dari keduanya kita dapat memunguti mutiara-mutiara yang ditemukan penulisnya sepanjang perjalana eksplorasi: watak manusia, cara masyarakat bekerja, awal mula kelahiran alam, hingga jagat subatom yang eksotis dan penuh misteri.

Mereka yang menulis dengan tekun telah membukakan sebagian horison tentang diri kita sendiri dan semesta tempat kita hidup. Di dalam membaca, kita pun menemukan kesenangan intelektual, estetis, spiritual, imajinatif, sekaligus juga perjalanan memorial—nostalgia, de javu, hingga pelarian dari kesukaran hidup. Di dalam membaca, kita belajar ihwal kehidupan melalui mata hati dan kepala orang lain, lewat pengalaman dan tafsir orang lain. Kita memerlukan mereka, sebab kita punya pikiran yang terbatas jangkauannya, punya hati yang terbatas kepekaannya.

Pembacaan para penulis itu (mungkin mereka astronom, ahli botani, matematikawan, antropolog, atau siapa saja) mungkin keliru, tapi bila niat mereka memang untuk menemukan rahasia terdalam dengan jujur, upaya itu layak diapresiasi. Sebagai pembaca, kita barangkali juga tidak sepenuhnya bersepakat tentang apa yang mereka tulis, namun dengan memahami semesta dari sudut pandang berbeda dari isi kepala kita, kita semakin mengerti bahwa semesta ini mempunyai banyak sisi. Kita mungkin hanya memahami sebagian kecil dan tidak mengerti bagian besarnya. Bahkan, di dalam hal yang tidak kita sukai pada bacaan kita, kita berpeluang menemukan sesuatu yang berharga. Sebaliknya, di dalam hal yang kita sukai, kita pun berpeluang tidak menemukan apa-apa—kekosongan, nihil. 

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler