x

Iklan

zulfikar pandu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Seandainya Jujur Itu Gak Penting

SEANDAINYA JUJUR ITU GAK PENTING

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

SEANDAINYA JUJUR ITU GAK PENTING

Assalamualaikum wr wb.

Salam sejahtera bagi kita semua. Semoga tetap di lindungan Tuhan yang maha Esa. Bagaimana dengan perkembangan usaha anda saat ini, apakah telah berjalan dengan baik atau malah sebaliknya. Bagaimana dengan anda yang sebagai pekerja di sebuah perusahaan, apakah telah memuaskan bagi anda dan keluarga anda ? bagaimana dengan mahasiswa yang saat ini yang baru lulus, apakah melanjutnya pendidikannya atau harus mempratikkan ilmunya untuk bekerja ? mari kita koreksi diri dengan mencermati artikel ini.

Mungkin dari kebanyakan orang menganggap pekerjaan itu adalah tujuan untuk hidup mapan dan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak kita harus berpendidikan tinggi. Itu adalah opini yang sering di dengar oleh masyarakat Indonesia. Opini seperti itu memang benar kelayakannya, namun kita sebagai orang muslim harus mengerti apa tujuan hidup kita dan apa tujuan kita bekerja serta dengan strategi yang seperti apa supaya dapat mencapainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tujuan hidup dan tujuan orang Islam bekerja adalah yaitu untuk mencapai falah. Falah disini adalah kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Untuk mencapainya, orang Islam yang berwiraswasta haruslah mengikuti sifat teladan Rosulullah yakni Shiddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah. Dari ke empat sifat itu yang pertama harus di tekankan adalah sifat Shiddiq atau kata lainnya adalah jujur. Sifat Jujur adalah karakter, moral dan berkonotasi astribut posotif yang berbudi luhur, seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan. Sifat jujur ini mempunyai makna yang besar dan efek yang besar bagi kehidupan seseorang. Dari cara tutur katanya dan juga dari kepribadiannya dalam melakukan arti kehidupan.

Seseorang yang selalu menerapkan sifat jujur dalam kegiatannya sehari-hari, maka jiwanya akan selalu tenang dan damai. Seperti dalam hadits dari Al Hasan bin ‘Ali, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

???? ??? ????????? ????? ??? ??? ????????? ??????? ????????? ????????????? ??????? ????????? ???????

Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa.

Terkhusus lagi, terdapat perintah khusus untuk jujur bagi para pelaku bisnis karena memang kebiasaan mereka adalah melakukan penipuan dan menempuh segala cara demi melariskan barang dagangan.

Dari Rifa'ah, ia mengatakan bahwa ia pernah keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ke tanah lapang dan melihat manusia sedang melakukan transaksi jual beli. Beliau lalu menyeru, “Wahai para pedagang!” Orang-orang pun memperhatikan seruan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

????? ??????????? ??????????? ?????? ???????????? ????????? ?????? ???? ??????? ??????? ??????? ????????

Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur.

Begitu sering kita melihat para pedagang berkata, “Barang ini dijamin paling murah. Jika tidak percaya, silakan bandingkan dengan yang lainnya.” Padahal sebenarnya, di toko lain masih lebih murah dagangannya dari pedagang tersebut. Cobalah lihat ketidakjujuran kebanyakan pedagang saat ini. Tidak mau berterus terang apa adanya.

Namun apabila seseorang melakukan dusta (berbohong) dalam kegiatannya sehari-sehari, maka jiwanya akan gelisah dan membawa kepada jurang kehancuran. Diantara kehancuran yang diperoleh adalah ketika di akhirat :

????????? ??? ????????????? ????? ?????? ???????????? ????? ???????? ?????????? ????? ????????????? ???????? ??????? ???????? : ???????????, ??????????? ????????? ????????????? ?????????? ??????????? ??????????

“Tiga (golongan) yang Allah tidak berbicara kepada mereka pada hari Kiamat, tidak melihat kepada mereka, tidak mensucikan mereka dan mereka akan mendapatkan siksaan yang pedih, yaitu: orang yang sering mengungkit pemberiannya kepada orang, orang yang menurunkan celananya melebihi mata kaki  dan orang yang menjual barangnya dengan sumpah dusta.”

Padahal sifat jujur tidak membuat kita rugi khususnya pada hal muamalah atau berbisnis, melainkan membawa keberkahan yang kita tidak ketahui kedepannya. Apabila kita sedang kesusahan dalam menjalankan bisnis kita namun, kita selalu menerapkan prilaku jujur ini, maka niscaya akan diberikan jalan keluar oleh Allah SWT dengan ketidak mampuan akal kita.

Prilaku jujur juga sangat berefek kepada perekonomian yang kita jalani dengan orang-orang sekitar. Apabila kita bertransaksi dengan seseorang dengan perilaku yang jujur akan barang yang kita beli, maka kita akan mendapatkan kepuasan dengan apa yang kita beli, dan juga akan menguntungkan kepada si penjual, karena kita yang mendapatkan kepuasan akan terus menerus membeli barang dagangan kepadanya. Begitu juga bagi produsennya yang akan mendapatkan keberkahan atas barang yang di perjual belikan.

Kesadaran yang besar akan sifat jujur membuat keberkahan bagi negara pula. Pemimpin yang bersih, jujur dan adil akan membawa negara ke jalan yang terang dan sejahtera. Transparansi akan kebijakan yang dilakukan oleh pemimpin dan transparansi yang di lakukan oleh masyarakat sungguh sangat di harapkan oleh negara-negara manapun. Rakyat yang membayar taat pajak demi kesejahteraan bersama kepada pemerintah, dan pemerintah yang jujur dan adil akan pengelolaannya dengan APBN guna mambangun negara yang lebih baik.

Memang sifat jujur sangatlah sulit untuk diterapkan, tapi marilah kita biasakan sifat jujur ini gunakan dimanapun dan kapanpun dengan kondisi yang bagaimanapun. Karena perintah oleh Allah dalam Q.S At-taubah : 119

??? ???????? ????????? ???????? ???????? ??????? ????????? ???? ?????????????

Yang artinyaHai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”

Mudah-mudahan kita mampu membiasakan sifat jujur ini agar mendapatkan keberkahan dan dijauhkan dari jurang kehancuran. Dan mampu merubah negara Indonesia lebih baik lagi dengan pemimpin dan rakyatnya yang transparansi dan saling menguntungkan.

Terimakasih dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum wr wb.

Ikuti tulisan menarik zulfikar pandu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB