x

Iklan

Putu Suasta

Politisi Demokrat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tirani Dunia Digital

Opini

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Internet sebagai salah satu bentuk pemanfaatan teknologi digital pelan-pelan telah menjelma menjadi tiran yang “mendikte” kehidupan ratusan juta manusia dan mayoritas tak menyadarinya.  Internet bersama semua perangkat dan platform pendukungnya seakan-akan menjadi urat nadi kehidupan dan banyak orang rela melakukan apapun untuk dapat mengaksesnya. Ketergantungan pada perangkat-perangkat digital yang berlangsung begitu saja dan tanpa disadari, menjadikan masyarakat digital rapuh dan mudah dikendalikan oleh mereka yang memiliki kekuatan dan kekuasaan.

Tirani dunia digital berlangsung melalui pengendalian (pendiktean) perilaku sosial, ekonomi atau/dan politik netizen (warga pengguna internet) oleh mereka yang memiliki kepentingan baik ekonomi maupun politik. Secara teknis praktek ini dijalankan, salah satunya, dengan menciptakan fitur-fitur yang semakin canggih untuk mencatat data perilaku netizen dan berdasarkan data tersebut memberi rekomendasi-rekomendasi konten internet yang dianggap dapat menarik perhatian netizen bersangkutan. Secara teknis memang para netizen memiliki kebebasan untuk mengabaikan atau mengikuti rekomendasi tersebut. Tapi karena berlangsung terus menerus, rekomendasi-rekomendasi itu jadi bersifat “memaksa”  yang  berlangsung secara halus dan bertahap dengan mempengaruhi psikologi para netizen.

Secara umum, ada 3 kelompok masyarakat digital berdasarkan karakteristik aktivitas di internet. Jenis-jenis rekomendasi yang ditawarkan oleh para operator search engine, media sosial dan para content provider disesuaikan dengan 3 kelompok karakteristik tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama, masyarakat digital berkesadaran semu yang aktif menikmati dan mengonsumsi berbagai produk kapitalisme. Kelompok ini pada umumnya bersifat sinis terhadap isu-isu sosial, lingkungan dan politik. Mereka hanya tertarik pada produk-produk terbaru, informasi diskon belanja dan isu-isu seputar gaya hidup. Kelompok ini memiliki tingkat narsisme relatif lebih tinggi. Inilah sasaran paling empuk dari para pelaku bisnis online yang mengefektifkan daya sihir iklan yang bekerja dengan prinsip “membuat pelanggan membutuhkan barang yang sebelumnya tidak mereka butuhkan”.

Kedua, masyarakat digital sinistik. Kelompok ini aktif memberi tanggapan  terhadap isu-isu sosial, lingkungan dan politik,  tetapi tidak memiliki kecukupan pengetahuan dan visi konstruktif. Kelompok ini adalah sasaran utama dari para penyebar hoax dan pelaku kampanye hitam (black campaign). Keriuhan media sosial dengan debat-debat kusir sebagian besar dimotori kelompok ini. Sebagian besar pelaku ujaran kebecian (hate speech) juga berasal dari kelompok ini. Media-media main stream juga turut mengais untung dari kelompok ini dengan menyajikan judul-judul berita bombastis untuk menaikkan rating.

Ketiga, kelompok masyarakat digital kritis. Mereka memiliki pengetahuan memadai untuk mencerna secara kritis isu-isu sosial, lingkungan dan politik. Dengan kata lain, kelompok ini tidak mudah terprovokasi dan aktif mencari sumber-sumber yang lebih kredibel. Sayangnya, kelompok ini adalah minoritas dan relatif kurang “vocal” dalam menyuarakan kebenaran di tengah keriuhan media sosial. Namun kelompok ini tidak sepenuhnya terbebas dari “tiran” dunia digital. Kita sering kaget melihat seorang tokoh yang kredibel turut menyebarkan (share) berita yang belum teruji kebenarannya. Ini adalah bukti bahwa kelompok terakhir ini tak sepenuhnya kebal terhadap hasutan para tiran dunia digital yang terus menerus mengarahkan kelompok ini ke sumber-sumber informasi yang menggugah emosi.

Mari sejenak merenungkan, di kelompok manakah kita berada. Semoga kewaspadaan kita meningkat.

Ikuti tulisan menarik Putu Suasta lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu