x

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menunjukkan sampah paku usai membantu memungut sampah di belakang komplek perkantoran pemkab setempat, 23 Juni 2017. ‎Dedi menyesalkan masih ada warga yang membuang limbah kawat berduri, paku dan barang pecah-belah

Iklan

TechnoArt University

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dedi Mulyadi Berpotensi Belah Suara Golkar Jabar

Dedi Mulyadi Berpotensi Belah Suara Golkar Jabar

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kabar penunjukan Walikota Bandung Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat dari Partai Golkar mengagetkan berbagai pihak, pasalnya Golkar memiliki kader potensial untuk maju dalam kontestasi pilkada, Dedi Mulyadi yang saat ini menjabat Ketua Golkar Jawa Barat.

Analis Politik Dedi Kurnia Syah menilai, pilihan politik yang ditempuh Golkar sah-sah saja, hanya saja secara etika harus mempertimbangkan suara kader di Daerah, "tidak ada anomali dalam hal ini, pilihan politik selalu dinamis, mengarus pada kepentingan, RK mungkin saja dianggap lebih populer dan berpotensi mendulang suara, hanya saja Dedi Mulyadi juga miliki basis pemilih yang takbisa dianggap ringan, basis pedesaan" terangnya.

Ia menambahkan, RK harus mampu merangkul elit Golkar di Jawa Barat untuk memastikan kebulatan suara dukungan untuknya, karena ada potensi suara terbelah dengan tidak adanya kader Golkar dalam kontestasi Pilkada Jabar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Golkar sejauh ini dianggap sebagai parpol dengan kader loyal terbesar, jika RK tidak pandai menjaga komunikasi politik elit, maka suara Golkar berpotensi terbelah, terlebih jika Dedi Mulyadi mengambil sikap berseberang dengan keputusan DPP" katanya.

"Secara kemapanan dukungan untuk Dedi Mulyadi, Golkar berpotensi terbelah, terlebih Dedi Mulyadi adalah kader Golkar dan miliki loyalis yang cukup diperhitungkan, sedang RK hanya naturalisasi bagi Golkar, tidak berangkat dari kader" imbuhnya.

Ikuti tulisan menarik TechnoArt University lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler