x

Iklan

Riko Noviantoro

Berjalan sampai ke ujung
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Cendikiawan Muda, Generasi Emas Indonesia

Era Generasi Emas dihembuskan pemerintah pada Hari Pendidikan Nasional tahun 2012

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Era Generasi Emas dihembuskan pemerintah bertepatan pada Hari Pendidikan Nasional tahun 2012. Sejak itu semangat bersama menjadikan Indonesia menuju tatanan kehidupan berbangsa yang lebih baik kian difokuskan pada generasi mudanya. Hingga generasi emas dimaknai sebagai generasi yang mampu bersaing secara global dengan bermodalkan kecerdasan yang komprehensif.

Membentuk generasi emas Indonesia selalu mengikutsertakan sektor pendidikan sebagai motor pencapaian tujuan. Secara perlahan pula tanda tercapainya generasi emas Indonesia juga tampak. Itu terlihat dari dua indicator yang digunakan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diterbitkan UNDP tahun 2015, mulai meningkat.

Berdasarkan data itu menunjukan rata-rata lama bersekolah generasi Indonesia yang dijalani individu berusia 25 tahun adalah 7,6 tahun. Sedangkan harapan tahun bersekolah adalah 13 tahun atau setara tingkat perguruan tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Membaiknya indicator dalam IPM tersebut meneguhkan keyakinan generasi emas Indonesia bukan lagi retorika. Dimana ribuan perguruan tinggi memiliki andil melahirkan generasi emas Indonesia, diantaranya Universitas Mercu Buana sebagai perguruan tinggi yang telah berkiprah selama 30 tahun.

Banyak pengamat pendidikan meyakini lahirnya generasi emas merupakan karya nyata para tenaga pendidik. Sebagaimana amanat UU No.14 Tahun 2005 secara tegas menyatakan Guru dan Dosen  adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Bahkan karya nyata guru menghadirkan generasi emas, semakin cepat terwujud melalui dukungan tiga pilar utama pendidikan tinggi, yakni perguruan tinggi itu sendiri, pemerintah dan masyarakat. Bekerjanya komponen tersebut mampu menghidupkan transfer of science and knowledge yang diharapkan.

Dari tangan para cendikiawan muda tersebut wajah Indonesia pada tahun 2045 menjadi lebih baik. Bahkan melampaui impian yang memprediksi pada 2045 Indonesia menjadi satu dari tujuh kekuatan ekonomi di dunia dengan pendapatan per kapita 47.000 dollar AS.

Sumber: Tempo.co.id, Kompas dan Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd.,Kons. Guru Besar Universitas Negeri Semarang dan Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan

Ikuti tulisan menarik Riko Noviantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler