x

Iklan

Syarif Yunus

Pemerhati pendidikan dan pekerja sosial yang apa adanya
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Melayani di Saat Sepi itu Tidak Mudah

Pelayanan atau melayani, semua orang pasti setuju. Tapi sekarang, gak banyak orang mau melayani di saat sepi. Mereka hanya mau melayani ketika ramai

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pelanggan itu raja, begitu kata banyak orang. Melayani pelanggan hingga puas, udah pasti tak terbantahkan. Kepuasan pelangganm itulah kunci customer service, begitu kata orang-orang profesional.

 

Apakah memang begitu?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu, begitu. Pelayanan atau melayani itu sangat penting. Tapi sayang, gak semua orang mau melayani pelanggan di saat sepi. Sementara jika pelanggan ramai, pasti yang ingin melayani pun banyak. Biar terlihat sedang bekerja, maka melayani di saat ramai. Tapi giliran pelanggan sepi, banyak orang langsung gak tertarik. Bisa jadi, karena kalo melayani di saat sepi tidak ada yang melihat. Sungguh, melayani di saat ramai itu mudah. Tapi melayani di saat sepi, itu gak mudah.

 

Melayani di saat sepi …

Itulah yang saya terapkan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor. Karena di luar “jam baca” tentu sepi. Di TBM ini, jam baca seminggu hanya 3 hari, yaitu: Rabu-Jumat-Minggu. Itulah hari-hari yang ramai, bisa mencapai 40-an anak-anak yang membaca di jam baca. Dan ketika jam baca, anak-anak itu dilayani oleh 2 petugas yang ada di TBM Lentera Pustaka.

 

Lalu, bagaimana di saat sepi?

Saya yang bertempat tinggal di Jakarta, saat ini seminggu sekali menengok TBM Lentera Pustaka yang saya dirikan. Maka di saat sepi,, seperti hari Sabtu misalnya, justru saya digunakan untuk “melayani di saat sepi”. Melayani dengan mengerjakan inventarisasi koleksi buku yang jumlahnya 1.200-an plus mencatat donasi “buku-buku baru” dari orang-orang baik yang dititipkan ke TBM Lentera Pustaka, termasuk para donator yang telah men-support operasional TBM ini. MELAYANI DI SAAT SEPI, begitulah yang menyebutnya. Sebuah perbuatan sederhana yang bermakna besar bagi orang banyak.

 

Mengapa melayani di saat sepi?

Melayani itu penting. Tappi melayani di saat sepi memang tidak mudah. Karena zaman now, banyak orang hanya ingin tampil justru di saat ramai. Saat terlihat orang banyak, baru mau tampil. Agar lebih kelihatan, lebih tampak, dan dikenal. Tapi giliran sepi, mereka hilang semua. Tidak ada yang nongol seorangpun. Entah, apa penyebabnya?

Melayani di saat sepi itu “bekerja di belakang layar”. Melayani di saat sepi itu mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan orang banyak. Melayani di saat sepi, gak cukup hanya “kepedulian” tapi harus didukung “komitmen kuat dari hati yang tulus”. Seperti di TBM Lentera Pustaka, melayani di saat sepi berarti menyiapkan segala sesuatu agar keberlangsungan “jam baca” dan buku-buku yang tersedia dapat memberikan kenyamanan bagi anak-anak yang ingin membaca, ingin menambah ilmu dan pengetahuan.

 

Melayani di saat sepi. Memang gak mudah. Itulah pelajaran dari TBM Lentera Pustaka.

Maka lakukan saja pekerjaanmu dengan hati untuk melayani. Di saat sepi sekalipun. Dan jangan pernah merasa rugi untuk melayani orang lain; melayani orang banyak. Kerjakan saja dengan penuh ketulusan….

 

Melayani di saat sepi itu memang udah langka di zaman now.

Mungkin, karena gak ada balasannya. Gak dapat apa-apa. Gak ada untungnya buat diri sendiri, buat pribadi kita. Bisa jadi, itulah penyebabnya.

 

Manusia memang sering lupa. Sungguh, balasan terbaik itu datangnya hanya dari Allah SWT. Manusia ditugaskan hanya berbuat baik saja. Melayani sekalipun di saat sepi. Selebihnya, biarkan Allah SWT yang akan “bekerja” untuk kita.

 

Maka, jangan pernah berhenti berbuat baik dan melayani orang lain. Sekalipun di saat sepi.

Itulah “pilihan” yang ada di tangan kita. Kan gak mungkin, hidup kita hanya unntuk “cari untung terus”. Atau hidup hanya untuk urusan diri sendiri melulu. Mau sampai kapan, hidup kayak begitu? Sementara hidup sendiri ada batasnya?

 

Ketahuilah, suatu saat, Allah SWT pasti akan berikan kesempatan kepada kita untuk melayani orang banyak, untuk orang lain. Berbuat sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri; berbuat untuk melayani orang banyak.

 

Maka, pilihan itu ada di tangan kita?

Mau hidup untuk diri sendiri melulu atau melayani orang banyak. Entah, mana yang kita pilih?

 

Melayani di saat sepi.

Percayalah, kualitas hidup akan lebih baik dan lebih baik lagi bila kita mau membantu dan melayani orang banyak. Karena “kemewahan eksklusif” seorang hamba, ada ketika mau melayani orang banyak di saat sepi …. Ciamikk #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen

 

Ikuti tulisan menarik Syarif Yunus lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB