Memasuki akhir Tahun 2017 cuaca ekstrim hampir terjadi dibeberapa wilayah Indonesia seperti hujan tanpa henti. Akibat intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan sejumlah wilayah yang mengalami banjir. Dengan adanya banjir mengakbiatkan sejumlah pendudk harus segera diberi bantuan karena terisolasi karena di kepaung banjir. Sebagaiamana yang telah di lansir oleh web site TNI AD beberapa waktu yang lalu dimana mediaonline ini memberitakan sejumlah Babinsa (Bintara Pembina Desa) di daerah Aceh melakukan tindakan kemanusian dengan membantu warga yang terkena musibah banjir . Pertolongan Babinsa yang dilakukan dengan menggunakan parahu karet dan mendistribusikan sejumlah bahan makanan.
Bantuan kemanusian yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 28/Pirak Timur, Kodim 0103/Aceh Utara pada Selasa, (5/12-17) lalu. Setiap kali ada bencana aparat TNI hampir dapat dipastikan ada di tempat bencana bersama rakyat dalam membantu masyarakat yang mebutuhkannya. Tentara sudah tahu siapa berbuat apa dan kepada siapa harus bekerjasama. Sehingga dalam menanggulangi bencana disuatu wilayah maka penanggulangan dapat segera tergelar dan terlaksana sehingga korban bencana dapat diminalisir.
Babinsa TNI melakukan pendistribusian sembako kepada warga korban banjir di Kecamatan Pirak Timur, Aceh Utara. Hebatnya lagi para Babinsa dengan koordinasi yang matang tanpa memakan banyak waktu lama, unsur relawan lain dapat bersinergi dengan Banbisa untuk malakukan aksi kemanusian membantu korban banjir. Babinsa dan relawan menyambangi rumah warga yang terendam banjir di Desa Rayeuk Pange, Meunasa Bungong, Meunasa Krung Pirak, Matang Keh, dan Desa Leupeh.
Pendistribusian bahan makanan oleh Babinsa dan relawan lain yang terjadi di Aceh dengan menggunakan perahu karet dan memberikan bantuan sembako berupa mie instan, telur, dan beras. Kondisi banir yang terjadi di Aceh tidak ada yang mengungsi disebabkan karena warga setempat memiliki rumah panggung. Sehingga airnya tidak sampai masuk dalam rumah karena tinggi.
Disela-sela kegiatan pendistribusian makanan kepada warga Aceh, salah seorang Babinsa Kopda Zukirman menuturkan bahwa masyarakat yang terkena banjir, TNI siap membantu masyarakat kapan pun dan di mana pun karena salah satu kewajiban TNI adalah membantu kesulitan rakyat. Sebauah ungkapan tulus dan polos dalam membantu rakyat dalam menangulangi kesulitan rakyatnya. Tindakan tersebut patut diaprisiasi bersama agar aksi kemanusian seperti ini perlu terus ditumbuh kembangkan untuk meningkatkan sensitif dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Pada sisi lain dengan aksi kemanusian yang dilakukan oleh Babinsa bersama relawan lain masyarakat merasa bangga atas bantuan tersebut. Sebagaimana yang diungkapakan oleh salah seorang penduduk korban banjir di Aceh Utara yaitu Abdullah (45). Warga Desa Matang Keh, menyampaikan terima kasih kepada TNI, Polri, pemerintah, dan relawan atas bantuan baik tenaga maupun materiil. Beberapa hari sejak banjir melanda TNI dan relawan memang telah bersama-sama membantu warga yang terkena musibah, siang dan malam.
Diharapakan dengan kondisi daerah yang dilanda banjir di Aceh dan sekitarnya agar semua elemen masyarakat seperti tanpa komando melakukan aksi kemanusiaan. Dengan tanpa pamrih mereka menyumbangkan apa pun yang dimiliki untuk meringankan saudaranya yang tertimpa musibah. Kita harus akui bahwa TNI selalu menjadi ujung tombaknya bersama relawan lain langsung turun langsung membantu korban bencana.
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa bencana alam merupakan tragedi kemanusiaan. Bencana alam tidak pernah pandang bulu. Bencana alam menerjang semua orang, tidak peduli etnik, agama, kaya dan miskin, pribumi dan nonpribumi, orang baik dan orang jahat, anak-anak dan orang tua, serta laki-laki dan perempuan. Semua berpotensi menjadi korban bencana alam. Karena merupakan tragedi kemanusiaan, maka yang dibutuhkan adalah aksi-aksi kemanusiaan. Dibutuhkan tindakan cepat dan nyata seperti yang dilakukan oleh TNI dengan memobilisasi sumber daya untuk memberikan bantuan bagi yang tertimpa bencana. Masyarakat di lokasi terjadinya bencana jelas sangat membutuhkan bantuan.
Kiranya tidak berlebihan jika kita menggunakan bahasa yang menyentuh nilai-nilai kemanusiaan, Allah menyamakan upaya menyelamatkan diri seseorang seperti menyelamatkan seluruh umat manusia. Sebaliknya, jika kita mengabaikan keselamatan seseorang, berarti sama dengan membunuh manusia secara keseluruhan. Makanya TNI selalu menempatkan nilai-nilai kemanusiaan sebagai komitmen bersama. Rasanya bencana alam yang terjadi di penjuru Tanah Air bisa menjadi media untuk menyatukan seluruh elemen masyarakat. Makanya para Babinsa selaku anggota TNI AD secara pasti berdiri pada garda terdepan untuk memberi contoh agar semua elemen lain dapat bersatu padu melakukan aksi-aksi kemanusiaan untuk menolong saudara yang tertimpa musibah tanpa harus melihat latar belakang agama, etnik, dan golongan.
Ikuti tulisan menarik Rahman lainnya di sini.