Menurut Generasi Milenial
Mode adalah model pakaian yang dipakai dalam jangka waktu tertentu. Bicara tentang tren dalam berbusana, setiap anak muda memiliki gayanya masing-masing, tak terkecuali kami. Kami bertiga adalah hijabers, dengan model hijab yang bebas dan nyaman dipakai. Kami mengirim email ini untuk mencari jawaban, atas pertanyaan kami kepada salah seorang pengasuh rubrik Tata Busana di Solopos, yaitu Mbak Mahardini Nur Afifah.
“Model hijab seperti apa yang bisa dibilang mengikuti fashion?”
“Apakah cantik itu harus memperlihatkan bentuk tubuh wanita?”
“Menurut Mbak Mahardini, fashion itu apa? Apakah hanya pakaian, tas dan sepatu? itu saja terima kasih.”
Ini adalah sedikit tentang apa yang kami pakai dalam kehidupan sehari-hari, saat bertemu teman, sekadar kumpul-kumpul bareng di rumah, atau hangout bersama; ke pengajian, pameran lukisan, ke konser musik, karang taruna, diskusi novel, bibit puisi, ke toko buku, mall, jajan, gowes, dll.
Hijab Segiempat
Jilbab atau kerudung yang berbentuk segiempat, adalah mayoritas yang digemari oleh anak muda zaman milenial. Selain proses pembuatannya yang simple, cara memakainya bisa dipadu padankan dengan peniti dan bros bunga, ini sesuai selera. Jilbab yang sering dipanggil dengan nama “Paris” ini terbuat dari kain yang tipis, lalu dipotong segiempat, dengan panjang dan lebar yang sesuai selera atau kebutuhan, lalu dikrill (wollsum) atau diobras kecil di sisi pinggir mengikuti bentuknya.
Hijab Persegi
Instan Hijab
Biasanya, hijabers yang tidak suka ribet, atau ada acara dadakan dan buru-buru, mereka memilih mengenakan jilbab langsungan “langsung pakai.” Ini sering dipakai oleh anak muda yang malas pakai peniti, malas dandan, dan orang tua. Pakai hijab langsung aja dimasukkan ke dalam kepala, bercermin sebentar, sudah siap. Instan banget model hijab yang satu ini, tapi bukan mie merk tertentu yang bisa dimakan langsung ya, dipakai saja hijabnya, asal nyaman dan percaya diri.
Hijabers dalam berfoto, masing-masing punya gaya. Ada yang malu-malu ada yang percaya diri. Itu biasa, anak muda.
Foto ini diambil ketika mengikuti pameran hasil karya anak-anak ISI, Institut Seni Rupa, di Balai Soedjatmoko, Solo (di samping Gramedia)
Mungkin menurut mereka, cantik itu harus seksi, putih, kaya, fashionable dan sebagainya. Tapi bagi kami, ekstern beauty itu harus dilengkapi dengan inner beauty, seperti sabar, pintar, dermawan, dan lain-lain.
Terima kasih telah mendengar cerita kami, hijabers. Ditunggu untuk jawaban dari pertanyaan kami. Bagi kami, mode dan tren bukan melulu harus mahal dan branded. Tapi, nyaman dan tidak ketat saat dipakai.
Salam Damai
salah satu hijabers
Ikuti tulisan menarik Nuraz Aji lainnya di sini.