x

Iklan

TheProfessor

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bukti Komitmen Nurdin Abdullah Melawan Korupsi

Cerita dan komitmen Nurdin Abdullah Melawan Korupsi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Satu lagi bukti bahwa Nurdin Abdullah adalah seorang yang memiliki integritas dan memiliki komitmen politik mewujudkan pemerintahan yang baik diwujudkan dengan usahanya yang sungguh-sungguh menata kelola pemerintahan yang dipimpinnya. Hal ini dinyatakan dengan penghargaan dari Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) yang diperolehnya.

Menurut laporan beritasatu.com, BHACA adalah sebuah perkumpulan yang rajin menyoroti pemimpin-pemimpin yang memiliki integritas dan mampu mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab. Juga menyoroti pemimpin-pemimpin yang mampu menjadi inspirasi bagi terwujudnya pemberantasan korupsi di lingkungannya.

Personal-personal yang sudah ditetapkan memperoleh penghargaan dari BHACA tidaklah sedikit. Sejak tahun 2003, Perkumpulan ini sudah memberikan anugerah kepada 15 individu, dan di tahun 2017 ini merupakan penganugerahan yang ke-tujuh. Di tahun ini, terdapat dua orang yang memperoleh penghargaan. Salah satunya Nurdin Abdullah, Bupati dua periode Bantaeng. Menurut penilaian BHACA, NA adalah seorang pemimpin yang memiliki integritas dan berhasil melakukan berbagai inovasi dalam sektor pelayanan publik dan birokrasi pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di balik penetapan Nurdin Abdullah sebagai salah satu pemimpin yang inspirator bagi pemberantasan korupsi oleh BHACA terdapat nama-nama yang memang kompeten. Deretan dewan juri BHACA tersebut antara lain: Betti Alisjahbana, Bivitri Susanti, Endy M Bayuni, Paulus Agung Pambudhi dan Zainal A. Muchtar. Merekalah yang memutuskan memberikan penghargaan kepadanya. Tentu saja mereka memiliki instrumen indikator tersendiri dalam mengambil keputusan ini. Deretan para juri ini adalah orang-orang pilihan yang memang memiliki konsentrasi dalam persoalan pemerintahan dan isu-isu korupsi.

Apakah ini sebuah keputusan yang layak? Setidak-tidaknya terdapat beberapa alasan untuk menjawab pertanyaan ini. Pertama, sejak awal Nurdin Abdullah memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan daerah Bantaeng. Dia menyadari bahwa Bantaeng adalah tertinggal ketimbang daerah lainnya di Sulawesi Selatan. Pendapatan daerahnya sangat rendah. Hanya karena keinginannya yang tinggi untuk memajukan daerah ini, maka dia bersedia mencalonkan diri menjadi pemimpin Bantaeng.

Bukti komitmennya bisa terlihat dari saat awal memimpin daerah ini. Pada saat banjir, dia banyak menggunakan uang pribadinya untuk membeli berbagai alat untuk mengatasi banjir. Itu hanyalah satunya.

Kedua, pada saat memulai memimpin daerah ini, komitmen memajukan Bantaeng diwujudkannya dengan usahanya membenahi birokrasi. Dia benar-benar melakukan assessment yang serius kepada masing-masing kepala dinas. Gunanya untuk memastikan apakah mereka layak melayani masyarakat Bantaeng. Apa yang dilakukannya bahkan menarik decak kagum dari para peneliti dan guru besar dari perguruan tinggi, misalnya UI.

Dengan demikian, tidak salah ketika salah seorang dewan juri BHACA, Betti Alisjahbana menegaskan NA adalah sosok yang memiliki komitmen tinggi dalam membangun pemerintahan daerah yang bersih dari korupsi dan maju. Sebab dia melakukan pembenahan birokrasi sebaik mungkin sehingga tidak memungkinkan terjadinya korupsi.

***

Terdapat beberapa catatan mengapa BHACA menjatuhkan pilihan kepada Nurdin Abdullah sebagai pemimpin inspirator dan layak memperoleh penghargaan?

Pertama, mereka menilai dan membandingkan Bantaeng sebelum dan sesudah dipimpin Nurdin Abdullah. Diketahui bahwa sebelum dipimpin NA, Bantaeng adalah daerah tertinggal. Daerah ini adalah satu dari 199 daerah tertinggal di Indonesia. Tetapi semenjak dipimpin oleh Nurdin Abdullah, perlahan-lahan perekonomian Bantaeng meningkat: dari 5,37 persen (2008), menjadi 7,23 persen (2016). Juga pendapatan per kapita warganya naik dari Rp 5,5 juta (2008) menjadi Rp34,6 juta pada 2016) (beritasatu.com).

Kedua, BHACA menilai dari angka pengangguran yang dalam penilaiannya, pemerintahan Nurdin Abdullah berhasil menurunkan angka pengangguran dari 12,21 persen (2008) menjadi 3,83 persen (2016).

Ketiga, pelayanan kesehatan dan layanan yang lainnya juga turut menjadi penilaian dan hal ini membuktikan betapa perubahan-perubahan signifikan terjadi di Bantaeng berkat komitmen dan wujud kerja nyata dari Nurdin Abdullah.

Kehadiran Nurdin Abdullah ke Bantaeng memang sebagai manusia biasa. Tetapi perubahan-perubahan nyata yang dikerjakannya dan berkontribusi besar bagi kebaikan daerah dan masyarakat Bantaeng membuktikan bahwa ia adalah manusia biasa yang luar biasa. Dan jika menilik kepemimpinan Nurdin Abdullah di Bantaeng, dia melakukannya dengan cara yang sederhana: pertama-tama, dia mau bekerja sebagai pemimpin bukan sekedar ingin menunjukkan citra di masyarakatnya. Dia mau berkomunikasi dan membuka seluas-luasnya pintu rumahnya bagi masyarakatnya. Inilah yang mula-mula dilakukannya: membuka rasa simpati dan persaudaraan yang tinggi demi terjalinnya ikatan emosional yang baik antara yang dipimpin dan yang memimpin.

Tetapi yang berikutnya, Nurdin Abdullah juga menunjukkan wajah yang tegas di dalam kepemimpinannya. Dia tegas agar kepemimpinan yang bersih terwujud. Pemerintahan yang transparan dan akuntabel dapat terwujud dengan baik.

Selain itu, dia adalah pemimpin yang memiliki kecerdasan dan kreatif. Terobosan-terobosan yang diciptakannya tidak mungkin tercapai dengan baik apabila dia tidak memiliki ilmu pengetahuan untuk mewujudkannya. Pada diri Nurdin Abdullah, lengkap antara kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Dia memiliki kecerdasan intelektual dengan mampu membuat terobosan-terobosan yang penting melalui ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Kemudian dia mampu mewujudkan kecerdasan emosionalnya dalam menghadapi masyarakat, membuka dialog dan mempererat ikatan emosional dengan mereka. Dan terakhir dia memiliki kecerdasan spiritual dengan tetap rendah diri dan tidak berbangga diri dengan tetap mengakui bahwa keberhasilan ini tidak lain adalah berkat pertolongan dari sang maha kuasa. 

Ikuti tulisan menarik TheProfessor lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler