x

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sejarah Tanah Jawa

Manuskirp tentang Pulau Jawa yang terbit di awal abad 19.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Sejarah Tanah Jawa

Judul Asli: The Island of Java

Penulis: John Joseph Stockdale

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penterjemah: Ira Puspitorini dan An Ismanto

Tahun Terbit: 2017

Penerbit: Indoliterasi Group

Tebal: xiv + 446

ISBN:  978-602-1129-02-9

 

 

Jawa adalah pulau yang sangat penting di Nusantara selama berabad-abad. Itulah sebabnya banyak tulisan tentang Nusantara yang mengisahkan tentang pulau yang amat subur ini. Beberapa tahun sebelum Raffles menulis The History of Java, pada tahun 1811 John Joseph Stockdale sudah menerbitkan “The Island of Java” dalam Bahasa Inggris. Buku yang dianggap sebagai manuskrip penting tentang Jawa dari awal abad 19 ini memuat berbagai hal tentang Pulau Jawa. Buku ini terdiri dari empat buku, yaitu Buku I (Pulau Jawa tahun 1768-1771), Buku II (Pulau Jawa tahun 1774-1775), Buku III (tanpa tahun), Buku IV (Pulau Jawa tahun 1804 -1806). Ada kemungkinan tahun-tahun yang dipakai sebagai patokan penulisan bukunya adalah tahun-tahun dimana ia mengunjungi Jawa.

Stockdale merinci jenis-jenis tanaman yang umum ditemui di Pulau Jawa di abad 18 dan 19. Ia menghabiskan 14 halaman untuk menjelaskan berbagai jenis tanaman dan manfaatnya (hal. 23-36). Di halaman lain, Stockdale menguraikan tentang penduduk dan kebudayaannya, termasuk tentang masyarakat China di Jawa. Stockdale juga membahas geografi, sistem pemerintahan dan seluk-beluk beberapa keraton yang ada di Jawad an peran VoC dalam suksesi kepemimpinan. VOC memegang peran yang sangat penting dalam proses suksesi kepemimpinan di keraton-keraton di Jawa. Bisa dikatakan bahwa penguasa Jawa yang sesungguhnya adalah VOC!

Secara khusus Stockdale mengulas tentang Batavia. Kota yang menjadi pusat pemerintahan di Nusantara ini sangat penting perannya bagi VoC. Namun kondisi Batavia tidaklah ramah bagi penduduknya. Di Bab III, bagian pertama buku, ia menguraikan secara detail tentang kondisi Batavia pada abad 17. Ia menguraikan tentang bangunan-bangunan, penduduk dan sistem sosial di Batavia pada saat itu. Di Bab IV, ia menguraikan sistem pemerintahan VOC dan ekonomi Batavia. Pembahasan Batavia dilanjutkan di Bab V tentang gaya hidup para penghuninya. Ia menguraikan gaya para pejabat VOC, para perempuan Belanda atau keturunannya dan juga gaya hidup komunitas etnis lain di Batavia.

Stockdale mengulas betapa buruknya kondisi Batavia (Jakarta) pada abad 18 sebagai tempat hidup. Banyak kematian yang terjadi di Batavia.  Di halaman 142, ia menyajikan data statistik kematian di Batavia pada tahun 1769 dan table kematian dari tahun 1714 – 1776. Dua penyebab utama kematian yang begitu mengerikan di Batavia adalah kondisi air di Batavia yang demikian buruk. Wilayah yang berawa-rawa, saluran air yang mampat dan sampah laut yang memenuhi pantai dianggap sebagai penyebab buruknya udara Batavia (dianggap mengandung racun). Penyebab kedua adalah menyurutnya perdagangan di Batavia sehingga banyak bangunan yang ditinggalkan begitu saja. Bangunan yang tak terurus itu menjadi sarang penyakit.

Stockdale membahas kemunduran bisnis VOC karena praktik korupsi yang massif (hal. 150). Para pekerja VOC hanya berminat untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin dan segera bisa balik ke Belanda. Praktik korupsi eksternal dan internal ini menyebabkan pemasukan jauh lebih kecil daripada pendapatan VoC di Jawa.

Bagian kedua buku ini mengulas wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seperti halnya pembahasan terhadap Batavia, Stockdale juga mengulas secara rinci kondisi goegrafi, flora fauna, masyarakat dan sistem pemerintahan di Jawa Tengah dan jawa Timur. Stockdale mengulas tentang kebudayaan dan kesenian yang ada di jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia secara khusus membahas campur tangan pejabat VoC dalam suksesi kepemimpinan di Jawa Tengah (Kerajaan Mataram).

Di Bab III Buku IV, halaman 305, Stockdale membahas Panjang lebar tentang orang China di Jawa. Ia terkesan dengan kerja keras orang-orang China yang ada di Jawa. Stckdale juga mengulas budaya orang-orang China, termasuk kepercayaan yang dianut dan perayaan-perayaannya.

Selain dari buku “The History of Jawa” karya Sir Thomas Stanford Raffles, buku ini adalah buku yang mengulas secara detail kondisi Jawa pada abad 17 – 18. Pokok bahasannya cukup beragam. Dengan demikian buku ini bisa menjadi salah satu referensi dalam memahami kondisi Jawa, baik dari sisi politik, ekonomi dan sosial. Buku ini juga memberikan gambaran yang cukup lengkap tentang flora dan fauna serta kebudayaan, khsusnya kesenian dari masyarakat yang tinggal di Jawa pada era tersebut.

 

 

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler