x

Iklan

Admin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Lagi, Semen Indonesia Didemo Pemuda Pengangguran

Minggu ini Semen Indonesia Pabrik Tuban menjadi sasaran aksi massa dari pemuda pengangguran.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tuban (indonesiana) - Tahun 2017 nampaknya menjadi tahun sulit bagi PT. Semen Indonesia. Rentetan problem internal dan eksternal perusahaan terus saja bermunculan. Jika belum lama ini, BUMN persemenan nasional itu harus menghadapi kenyataan menurutnya keuntungan hingga 50%  pada kuartal 3 tahun ini, persoalan hubungan dengan lingkungan ternyata juga masih menjadi pekerjaan rumah.
 
Baru-baru ini, kelompok pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Pengangguran Ring 1 (APPR1) kembali menggeruduk Kantor Semen Indonesia Pabrik Tuban, Kamis, 14 Desember 2017. Kedatangan mereka ini merupakan kali kedua setelah minggu lalu tidak puas atas hasil haering dengan bina lingkungan.
 
Hasil pantauan media ini di lapangan,  masa datang secara bergelombang mulai jam 09.00 Wib menggunakan sepeda motor dan langsung mendapat penghadangan dari aparat keamanan di pintu masuk Gedung Utama Semen Indonesia.
 
Dalam aksinya ini, kelompok APPR1 ini menuntut agar rekrutmen tenaga kerja oleh para vendor di lingkup pabrik Samen Indonesia dilakukan secara terbuka dan mengedepankan pendekatan pro poor. Pasalnya, menurut APPR1, Vendor-vendor yang menjadi subkontraktor Semen Indonesia tidak pernah secara terbuka mengumunkan proses rekrutmen.
 
"Akibatnya masyarakat miskin yang tidak memiliki akses langsung pada vendor-vendor terkait, maka akan sulit untuk bisa bekerja" kata Syarifuddin, pemuda asal Desa Sumberarum ini.
 
Lebih lanjut, mereka juga menuntut agar vendor Semen Indonesia agar tidak main mata dalam seleksi pekerja. "Vendor Pembersihan Tuban 3 dan 4 harus memberi peluang bagi pemuda pengangguran yang ada di ring 1 untuk untuk ikut menjadi tenaga kerja. Jangan ada monopoli. Jangan ada KKN" tambah Sutrisno Dari Desa Karanglo.
 
Diakhir aksinya, kelompok pemuda ini sempat menggelar doa bersama dengan membawa tumpeng. Mereka berharap semoga Semen Indonesia lekas tersadar bahwa mereka hadir dengan tanggung jawab lingkungan. Bukan semata-mata untuk mengeksploitasi kekayaan alam.
 
Meskipun hadir dengan massa yang lebih banyak dua kali lipat dari sebelumnya, namun pihak Semen Indonesia enggan menanggapi. Hingga pukul 12.00, massa aksi masih bertahan tanpa ada perwakilan bina lingkungan yang menemui. 
 
Merasa kecewa atas sikap acuh dari perusahaan plat merah ini, kelompok Pemuda sempat bersitegang dengan aparat keamanan. Mereka memaksa masuk dan berbuntut pada insiden aksi dorong dengan aparat.
 
"Kami adalah warga pribumi, pemilik sah kekayaan alam yang dieksploitasi oleh Semen Indonesia. Tapi kenapa untuk berdialog saja kami ditolak. Apakah karena kami ini para pengangguran?" Teriak Huda, Korlap Aksi dari Desa Pongpongan.
 
Sebelum membubarkan diri, para pendemo ini juga mengancam akan melanjutkan aksi pada minggu depan dengan massa yang lebih besar, hingga pihak Semen Indonesia memenuhi tuntutannya. 
 
"Sekali lagi Semen Indonesia telah mengecewakan warga Ring I, karena itu minggu depan kami akan kembali lagi kesini dengan massa yang lebih besar" pungkas Witono, anggota Aliansi dari Desa Gaji.
 
 

Ikuti tulisan menarik Admin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler