x

Iklan

TD Tempino

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Keliling Jakarta Dengan Bis Tingkat Mewah Gratis

Dari jauh tampak Bus Bertingkat. Awak bergegas menghampiri dan menyiapkan kartu bayar atau uang guna membeli karcis. Warga alumni 1712 antri di depan pintu

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

" Bapak Bapak, Ibu Ibu dan saudara saudara penumpang yang terhormat, selamat datang di Bus Trans Jakarta" demikian terdengar suara pemandu wisata menyapa para turis lokal. " Perkenalkan nama saya Minarto selaku pemandu wisata di bus tingkat ini, Bapak Masno adalah pengemudi yang akan mengantarkan kita ke tujuan wisata Kota Tua" Wah seperti naik pesawat terbang juga neh ada kata sambutan tidak seperti bus tingkat zaman dahulu milik PPD, sudah naik berebutan, dibus berdesakan, ktro tak ada Ac serta plus profesi panjang tangan.

Awak sebenarnya ingin segera kembali kerumah setelah mengikuti acara 1712 di kawasan Monas. Alhamdulillah tadi sudah meneggakkan shalat dzhuhur berjamaah di Musholla kantor Bank Mandiri dekat Monas. Pukul 12.30 Area unjuk rasa sudah mulai lengang, hanya tinggal beberapa puluh peserta aksi protes kebijakan Donald Trump terkait rencana memindahkan Ibukota Israel ke Jerusalem. Ahad di pertengahan Desember 2017 merupakan kali kedua awak hadir di Monas tempat berhimpunnya Umat Islam Indonesia bersilaturahim menguatkan kesatuan persatuan sebagai bentuk kepedulian antar sesama umat dunia.

Masih terlihat wisatawan lokal dan dari manca negara berdatangan. Panggung sudah mulai dibongkar, spanduk besar masih terpampang digunakan warga untuk berselfie ria sebagai bukti (alibi) kehadiran di acara 1712. Awak menuju jalan keluar ke arah jalan Merdeka Barat lumayan juga jauh berjalan sementara odong odong bersilweran membawa wisatawan mengelilingi tugu Monas. Unjuk rasa Kampong Tengah sudah diatasi dengan sepuluh tusuk sate kambing madura plus es kelapa. Lumayan mahal harga kuliner di daerah wisata, apa boleh buat perut kosong tidak bisa diajak kompromi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari jauh tampak Bus Bertingkat. Awak bergegas menghampiri dan menyiapkan kartu bayar atau uang guna membeli karcis. Warga alumni 1712 antri di depan pintu Bus Trans Jakarta. Seorang petugas berbaju batik memberikan karcis. Calon penumpang terpesona dan surprise ternyata Bus ini tidak berbayar alias gratis. Alhamdulillah. Awak tak hendak menanyakan kemana tujuan Bus yang penting menikmati dulu kenyamanan bus tingkat milik Pemda DKI Jaya.

Tentu para penumpang berebutan naik ke tingkat dua. Tidak lain maksudnya agar view atau arah pandang lebih luas. Sayang kursi di bagian paling depan sudah terisi, awak memilih di samping kiri sembari menyaksikan para pedagang lesehan kopi jalanan menjajakan minuman segar dan kopi. Hanya dalam waktu 10 menit isi bus sudah penuh, kira kira penumpang 80 orang tediri dari kursi deret dua sebagak 20 baris. Penumpang mengatur alat pendingin dengan cara memutar pengatup ac diatas kepala masing masing.

Bus tingkat mulai bergerak. "Para penumpang yang terhormat. kita segera berangkat menuju tempat Wisata Kota Tua. " Pemandu wisata memberikan informasi, beliau berdiri di atas tangga. "Bus ini hanya berhenti di tempat tempat khusus yaitu destinasi wisata sepanjang jalan sampai di tujuan akhir Kota Tua Jakarta" Lebih lanjut dijelaskan bahwa para penumpang dilarang makan dan minum selama dalam perjalanan. Dilarang pula berdiri karena bus ini di desainuntuk penumpang duduk. Ibu ibu dimanta mengawsi anak anak jangan samapai terlepas berlarian didalam bus.

Pemadu wisata tersebut juga menyampaikan informasi bahwa Bus Tingkat merupakan program khusus Pemda DKI Jaya untuk para wisatawan. Awak lihat siang itu isi bus orang melayu semua, tak satu pun orang bule atau orang dari negara tetangga. Bus gratis ini ada beberapa buah melayani 5 trayek sesuai dengan tujuan wisata di sekitar Ibukota. Setiap hari Bus melayani wisatawan mulai mukul 10.00 sampai pukul 20.00, khusus untuk hari Sabtu dan Ahad bus operasoional lebih nawal dan selesai lebih malam.

Awak benar benar menikmati perjalanan ini. Biarlah sampai ke kota tua dulu toch nanti dari sana bisa mengunakan transportasi commuter line menuju stasiun kalibata. Halte pertama Bus Wisata berhenti di museum nasional. Sudah ada tanda atau rambu tertulis Bus City Tour. Awak perhatikan hanya satu dua penumpang turun sehingga penumpang yang antri tidak semua bisa diangkut. Maklum saja penumpang hari itu sebenarnya bukan berniat jalan jalan, mereka hanya ingin segera pulang kerumah, kebetulan bus gratis. Dalam hati terniat nanti mengajak keluarga dan cucu dilain kesempatan menikmati bus wisata dan berhenti di setiap tempat bersejarah Jakarta.

Halte selanjutnya berhenti di Museum Arsip Nasional. Disini tidak ada penumpang turun, bus terus melaju melewati Glodok dan tak lama akhirnya tiba di Kota Tua nan begitu ramai dan sedikit tersendat macet. Calon penumpang baru terlihat sudang antri mengular namun tertib walaupun tidak diawasi Satpol PP. Awak bergegas menuuju stasiun kota tua. Ramai sekali di hari libur ini sampai berdesak desakkan untuk mencapai gerbong Kereta Api tujuan Bogor.

Alhamdulillah bisa duduk nyaman sambil termenung setelah menikmati kenyamanan Bus Wisata Tingkat. Terpikir oleh awak alangkah indahnya seandainya Bus Tingkat Wisata ini tidak beratap seperti juga bus wisata di luar negeri. Penumpang di tingkat dua tentu sangat senang bisa melihat pemandangan kota lebih leluasa. Apakah niat itu bisa terwujud mengingat Jakarta saat ini musim hujan. Ya sudahlah begini saja sudah elok. Tak sia sia kemarin membayar pajak bumi bangunan, ada juga hasilnya bisa dinikmati. Terima kasih Pak Gubernur

Salamsalaman

TD

Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu