x

Iklan

Prabu Bathara Kresno

PNS Kementerian Sosial RI
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Apresiasi Kemensos Bagi Pendamping PKH Inspiratif

Penghargaan "PKH Appreciation Day" untuk pendamping inspiratif

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Surabaya (21/12) – Kali pertama semenjak Program Keluarga Harapan (PKH) digulirkan 10 tahun yang lalu. Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan apresiasi kepada para pendamping PKH yang telah memberikan  banyak inspirasi, baik kepada sesama pendamping PKH maupun kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.

Penghargaan atas apresiasi ini diberikan secara langsung Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dalam acara “PKH Appreciation Day” di Hotel Vasa Surabaya, Selasa (19/12) yang lalu.

Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan bahwa program PKH mendapat apresiasi dari dunia internasional sebagai program bantuan sosial untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan indek gini ratio yang terbaik. Namun, ke depan masih diperlukan penguatan Peksos Supervisor karena masih baru 40 persen, sehingga perlu pembenahan bersama-sama. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di contohkan, PT Telkom perlu membangun jaringan blankspot di daerah-daerah terpencil yang selama ini sulit dijangkau transportasi. Selain itu dunia perbankan juga bisa membuka jaringan baru sehingga dapat mempermudah dan memperlancar program pengentasan kemiskinan di Indonesia.

“Tapi walaupun semua fasilitas penunjang sudah tersedia tetap butuh pendamping PKH, mereka inilah pejuang-pejuang kemanusiaan yang patut dihargai,” ungkap Khofifah.

“Pemerintah Kabupaten/Kota maupun Provinsi bisa terintegrasi dengan program bantuan non tunai dalam memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, sehingga pengentasan kemiskinan bisa dipercepat. Ke depan kami berharap proses ini harus bisa terintegrasi dengan Bansos Non Tunai dari APBD,” harap Khofifah. 

Tahun 2018 mendatang, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) akan bertambah menjadi 10 juta di seluruh Indonesia. Padahal awalnya di tahun 2016 program PKH ini hanya mensasar 3,5 juta keluarga harapan. Dan tahun 2017 bertambah menjadi 7 juta KPM.  “Ini bukti program PKH tepat sasaran dan sangat efektif dalam menyalurkan bansos non tunai sekaligus melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Dengan adanya pendamping PKH yang penuh inovasi, lanjut Khofifah pihaknya optimis bisa melahirkan  Role Model supaya program Bansos Non Tunai bisa lebih berkualitas. ”Pendamping PKH yang inspiratif bidang kesehatan diberikan kepada Ibu Farida Mashudin asal Blitar. Bidang  pendidikan diberikan kepada Agustin Hariyani dari Madiun dan bidang persiapan graduasi diberikan kepada Agus dari Purwakarta. Masing-masing mendapat  tabungan 15 juta, laptop, throphy dan piagam,” jelas Khofifah 

Ditempat yang sama, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, mengatakan penghargaan ini layak diberikan karena pendamping PKH adalah orang-orang yang ada di garis terdepan, dan bekerja bahu membahu untuk mencapai target program pemerintah dalam PKH.

“Bentuk apresiasi yang diberikan pemerintah memang tidak besar. Namun Ia berharap apresiasi tersebut dapat semakin memacu para pelaksana program lebih maksimal lagi dalam menjangkau sekaligus memberdayakan para keluarga penerima manfaat,” tambah Harry.

Menurut Harry, banyak pendamping yang patut diapresiasi, dan patut diberikan pengakuan dari Kemensos bahwa mereka telah memberikan manfaat luar biasa kepada para penerima manfaat. Terutama ibu-ibu keluarga penerima manfaat yang memang dalam situasi penuh keterbatasan di daerah-daerah terpencil. Namun dengan perjuangan pendamping, mereka mandapatkan manfaat yang besar.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai sebuah wujud apresiasi kepada para pelaksana PKH.

“Kita juga patut memberikan apresiasi kepada pihak terkait yang selama ini sudah membangun sinergi, sudah membangun komitmen bersama, terutama Kementerian, Lembaga, dan Organisasi Kemanusiaan termasuk lembaga PBB dan Bank Dunia,” pungkasnya.

"Kami melihat para pendamping ini memiliki dedikasi yang tinggi, militansi, dan semangat yang luar biasa, sehingga layak pendamping patut diapresiasi serta diberikan penghargaan dari Kemensos, karena telah memberikan manfaat luar biasa kepada para penerima manfaat," ungkap Harry.

Harry mengatakan, total pendamping yang diberikan penghargaan terbagi dalam beberapa kategori, yaitu pendamping yang gugur dalam melaksanakan tugas, atau gugur dalam upaya memberikan pelayanan kepada KPM dan menjalankan bisnis proses PKH.

Kemudian, apresiasi bagi Kementerian/Lembaga/NGO yang membantu dan berkontribusi langsung dalam pelaksanaan PKH selama ini, ditambah penghargaan kepada pemerintah daerah yang berkinerja dalam penyaluran nontunai terbaik, atau memiliki realisasi penyaluran yang tinggi.

Selain itu, juga mengaresiasi pemerintah kabupaten/kota penyelenggara terbaik, dengan beberapa kriteria penilaian yang dipergunakan, seperti validasi PKH terbaik, dengan presentase calon KPM yang sesuai untuk persiapan perluasan PKH Tahun 2018.

Berikutnya, pendamping inspiratif, yaitu pendamping yang memiliki kreativitas tinggi dalam melaksanakan tugas sehingga menjadi inspirasi bagi pendamping lainnya, dengan tiga bidang yaitu bidang pendidikan, kesehatan dan persiapan graduasi.

"Kemudian, Kemensos juga memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan provinsi yang memiliki dana sharing tinggi," tutup Harry. (KAS/JSK)

 

Ikuti tulisan menarik Prabu Bathara Kresno lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler