Judul: Laki-Laki yang Salah
Penulis: Lan Fang
Tahun Terbit: 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 224
ISBN: 978-979-22-8089-2
Laki-Laki yang Salah. Apakah artinya (pihak) laki-laki yang (selalu) salah? Atau laki-laki (individu) yang selalu salah? Atau keduanya, yaitu pihak lelaki yang selalu salah dan dibuktikan oleh individu-individu berjenis kelamin laki-laki yang membuat kesalahan dalam berhubungan dengan makhluk yang bernama perempuan? Lan Fang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui kumpulan cerpen yang disatukan dalam buku ini.
Kisah-kisah hubungan dua makhluk berbeda kelamin ini diulas oleh Lan Fang dalam 15 cerpen. Meski berbeda kisah, tetapi ada satu benang berah dalam kekurangajaran lelaki kepada pasangannya. Lelaki selalu egois, mementingkan kepentingannya sendiri, kekanak-kanakan, melihat perempuan sebagai makhluk pelampiasan seksual, emosi dan psikologi saja. Lelaki yang seenaknya mengkhianati hubungan yang sangat diharapkan (langgeng) oleh sang perempuan.
Dengan diksi yang kuat dan kalimat yang mengalir lancar serta puitis di sana-sini, Lan Fang membedah posisi perempuan dalam hubungan yang unik ini. Hebatnya, Lan Fang menempatkan perempuan sebagai makhluk kuat yang bisa keluar dari berbagai pengkhianatan lelaki. Meski kadang tokohnya harus mati (Ketika Harus Menunggu), atau menerima lelaki lain yang sungguh mencintainya, meski dia tak mencitanya (Bicara Tentang Cinta, Sri…), atau harus melarikan diri ke kota lain (Kepada Suzana), tetapi para perempuan tersebut tetap digambarkan sebagai sosok yang tegar.
Lan Fang juga menggambarkan para perempuan yang bisa menang (atau istilah sekarang move on). Dalam cerita Terlambat dan Bayang-bayang jelas sekali bahwa perempuan adalah makhluk yang bisa melepas diri dari pengkhianatan. Perempuan pun bisa bersikap kejam, seperti yang digambarkan dalam cerpen Kunang-Kunang di Mata Indri.
Dalam kelima-belas cerpen ini jelaslah Lan Fang menggambarkan lelaki selalu di pihak yang salah. Oleh sebab itu perempuan boleh memilih bagaimana cara menghadapi pengkhianatan dan ketidak-dewasaan lelaki tersebut. Boleh menjadi orang yang kalah, boleh move on dan bahkan boleh membalas dengan sebuah kekejaman.
Tetapi, benarkan Laki-laki yang salah? Apakah taka da satu lelaki pun yang benar? Tiadakah lelaki yang dikhianati dan mengalami hubungan dengan perempuan yang salah? Ayo kita tanya.
Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.