x

Iklan

TD Tempino

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mati Gaya Mati Segalanya

Mati gaya menyiratkan sudah kahabisan cara pencitraan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hidup berkehidupan adalah pergerakan

Berhenti seketika pabila ruh melayang

Pergerakan jasad bukan berarti diam

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pergerakan hati adalah pengharapan

 

Merangkak

Belajar berjalan

Berlari kencang

Terbungkuk badan

Terbujur telentang

Itulah siklus pergerakan

 

Ketika badan tegak 

Tulang belakang penunjang

Dua kaki kuat menopang  ber jam jam

terus bergerak dalam berkehidupan

Apakah masih perlu bergaya nyonya dan tuan

Apakah kesederhanaan sudah terlupakan

 

Hidup berkehidupan mencari ke redha an

Tak perlu rekayasa gerak gerakan 

Tak perlu gaya

Tidak ada pencitraan

sikap apa adanya berkelanjutan

 

Gaya

Bergaya mencari perhatian

Cara bicara

Cara pakaian

Dibuat aneh 

Di rekayasa unik

Dalam setiap kesempatan

 

Tak kenal tempat

Tak peduli perhelatan

Terpenting beda penampilan

Berharap jadi perhatian

Ramai  di bicarakan

 

Bukankah ini salah satu tanda kehidupan

Tidak percaya diri seorang ihsan

Sehingga gaya dipertontonkan

Berbeda dalam setiap penampilan

Dan penonton pun bosan

 

ini bukan kisah peragawati peragawan

(profesi bergaya memang pekerjaan)

juga bukan artis diatas panggung benaran

(berakting sesuai peran)

 

Gaya

Habislah persediaan

Ketika isi lemari sudah semua di kenakan

Apalagi nan kan di peragakan

Putus asa berkepanjangan

Mati gaya diri tertekan

Dan akhirnya, telan.....

 

Selalu ada kesempatan

'ntuk mengubah penampilan

Wajar apa adanya kan terlihat  tampan

Cerminan hati bersih di wajah rupawan

Dan enak pula di lihat  tak membosankan

 

 

 

Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler