Bola Panas Tahun Baru
Entah gosip atau tidak berita viral tentang kasus gugatan cerai Ahok(Basuki Tjahaja Purnama) kepada Veronica Tan membuat sontak Ahoker dicekam kesedihan. Antara percaya atau tidak tetap saja membuat jiwa-jiwa yang masih belum bisa menerima kekalahan Ahok di Pilkada DKI semakin mendung. Ada rasa galau, sedih, geram, kecewa, tapi kemudian juga memaklumi, menerima dan penasaran terhadap gugatan yang dilayangkan ke Veronica.
Dalam pemerintahan gebrakan Ahok dan celetukannya selalu menjadi trending topik. Setiap tingkahnya, gerak-gerik, ekspresinya selalu menjadi berita yang tidak habis-habisnya dilahap media baik media digital maupun media massa semacam koran, majalah dan tabloid. Ahok adalah fenomena Zaman Now. Ia menjadi bulan-bulanan media sosial sekaligus memberi keuntungan pengusaha yang bergerak dalam bisnis berita online, iklan efektif bagi musuh politik dan tempat menyalurkan bakat “Nyinyir”.
Dengan munculnya berita gugatan cerai Ahok, muncul pengalihan isu yang sedang santer terutama tentang kandidat-kandidat pemimpin daerah yang diusung oleh partai politik. Kubu Ahoker, menjadi terbelah antara percaya dan menunggu, antara marah, gelisah, kecewa dan legowo. Manusia selalu mempunyai cerita yang susah ditebak endingnya. Dan Iklim politik sekarang ini memang tengah bergejolak, pusaran isu terus bergerak, bermanuver. Politisi-politisi sedang mengusung strategi untuk menang dan menguasai tampuk kekuasaan daerah. Jika daerah sudah bisa terpegang mereka bergerak mengerucut pada pemilihan presiden di tahun 2019. Strategi politikpun dimainkan, pun yang terjadi di Jakarta menjadi pendulum untuk menorehkan strategi pemenangan pemilihan kepala daerah di hampir seluruh pelosok Nusantara. Utamanya tentu di kantong-kantong strategis penyumbang suara terbanyak, semisal Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara.
Senang Melahap Gosip
Viralnya berita perceraian seperti menegasikan bahwa Indonesia sangat peduli dengan hal-hal pribadi yang bisa menjadi senjata untuk membunuh karakter seorang pemimpin fenomenal yang lahir satu di antara sejuta orang. Begitu Fenomenalnya Ahok sampai ia harus dimatikan kariernya, dijebak dengan berbagai trik agar ia kemudian terseret dalam pusaran masalah yang membelit. Jika ia mempunyai banyak masalah dan banyak kasus, rasanya akan sangat berat bagi pemimpin jujur untuk membenahi karut marut politik karena lebih banyak politisi busuk yang mengelilinginya. Siapapun pemimpin saat ini akan sangat berat membenahi citra politik yang cenderung tenggelam dalam lumpur kelam. Sangat berat mengurai benang ruwet persoalan yang hadir. Sementara rakyat menuntut keadilan yang terlalu abstrak diterjemahkan dalam pikiran masing-masing.
Boleh Jadi lawan Ahok tengah bersorak karena karena berkurang rasa cemas mereka akan bangkitnya fenomena Ahok di masa mendatang. Bagaimanapun gebrakan Ahok suka tidak suka , benci ataupun dendam tetap saja nama Ahok sudah tercatat di dunia internasional. Jika Ahok dipojokkan dan dihempaskan dalam berbagai masalah, keuntungan malah bisa dipegang oleh Ahok. Para politisi tentu akan berhitung cermat, sebab kecerdasan Ahok telah membuat jebakan-jebakan untuk membunuh karakter Ahok meleleh.dan mungkin hanya ujaran-ujaran kebencian, berita-berita hoax dan manuver dengan salah benar dalam agamalah yang akan menjungkalkan Ahok yang memang sering berkata kasar tanpa tedeng aling-aling.
Bola-bola panas tengah bergulir di tahun politik ini , cuaca panas mulai melingkupi media sosial dan isu-isupun subur menyeruak dalam portal-portal. Berita - berita kontroversi siap menaikkan rating medianya dan mendapatkan point dari berita-berita trending topik yang menjadi viral di masyarakat.
Membaca dengan Pikiran Jernih dan Hati-hati
Penulis hanya berdoa agar mendung yang menggelantung di mata Ahoker mereda dan lawan-lawan Ahokpun tetap tenang karena bola panas strategi politik tengah bermain. Tetap eling dan waspodo (ingat dan waspada). Sebab karut marut berita itu mungkin dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Jangan sampai bangsa ini terpecah-pecah oleh isu yang kencang berhembus tanpa menalarnya dengan hati dan pikiran yang bersih. Salam damai.
Ikuti tulisan menarik Pakde Djoko lainnya di sini.