x

Iklan

Tiur Melanda

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Fakultas Hukum UPH Surabaya Dukung Demokrasi dan Kepemiluan

Universitas Pelita Harapan perduli dengan demokrasi dan Pemilihan Umum (PEMILU) yang ditandai dengan representasi sekelompok mahasiswa Fakultas Hukum (FH)

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sekali lagi Universitas Pelita Harapan perduli dengan demokrasi dan Pemilihan Umum (PEMILU) yang ditandai dengan representasi sekelompok mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan Surabaya yang belajar Kepemiluan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur.  

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 5 September 2017 ini difasilitasi oleh dosen Hukum Tatanegara FH UPH Surabaya Agustin Widjiastuti, S.H., M.Hum., dan Anthonius Adhi Soedibyo, S.H., M.Hum., yang merupakan dari bagian mata kuliah yang diambilnya. 

Para mahasiswa FH UPH ini diterima perwakilan KPU Jatim, Choirul Anam, S.Pd. Divisi Perencanaan dan Data, dan Slamet Setidjoadi, SH., M.Si., Kabag Hukum, Teknis dan Hupmas. Dalam kegiatan ini dijelaskan berbagai informasi terkait proses demokrasi dan kepemiluan.  Diataranya sejarah PEMILU dan film Kepemiluan yang dilangsungkan di Rumah Pintar Pemilu (RPP) Punakawan KPU Jatim. Mahasiswa juga diajak menyaksikan  ruang display kepemiluan, dan simulasi pemilu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maraknya sebuah berita dan isu yang tersebar berkaitan dengan pemilu, kurangnya  informasi terkait proses penyelesaian berbagai kasus pemilu, menjadi perhatian mahasiswa FH UPH Surabaya untuk mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

Mahasiswa mendapat banyak informasi dan pengetahuan terkait proses pemilu, serta berbagai bentuk inovasi kebijakan di KPU, capaian kerja KPU, Pemilihan Kepala Daerah serentak, Pemilu serentak, pemutakhiran data, dan sebagainya. 

Agustin sebagai dosen berharap dengan adanya kegiatan ini mahasiswa dapat memahami dan mengetahui proses kerja dari KPU.

“Diharapkan mahasiswa dapat menjadi fasilitator KPU kepada masyarakat luas. Selain itu kita juga dapat memberikan masukan-masukan kepada KPU dari pengamatan yang dilakukan di lapangan. Hal ini sekaligus sebagai bentuk kontribusi dunia akademis kepada masyarakat,” tambah Agustin.

Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., rektor UPH juga menyatakan dukungannya. Menurutnya UPH berkomitmen aktif berkontribusi kepada masyarakat dan negara dalam berbagai bidang. Ini juga yang menjadi alasan Rektor UPH mengambil kebijakan untuk menyatukan empat kampus –UPH Lippo Village Karawaci, STPPH, UPH Surabaya, dan UPH Medan- menjadi satu institusi dengan kampus utama di Lippo Karawaci, Tangerang. Penyatuan ini sendiri bertujuan agar lebih meningkatkan mutu, efisiensi, dan efektivitas institusi dan proses pembelajaran. 

“Perkuliahan di kampus-kampus UPH di kota Surabaya dan Medan tetap berjalan, bahkan diharapkan dapat lebih berkembang sesuai dengan kebutuhan lokal. Diharapkan penyatuan ini dapat menjadikan UPH sebagai universitas Kristen yang unggul di Asia, bahkan dunia,” tegas Rektor UPH.

FH UPH Surabaya sejak Agustus 2017 telah memperoleh akreditasi A berdasarkan SURAT NO. 0737/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2017. Perolehan akreditasi ini tentunya harus dan akan terus dipertahankan dengan peningkatan kualitas pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM).

Di samping prodi ilmu hukum, strata sarjana, UPH Surabaya juga ditunjang dengan program sarjana Akuntansi, Manajemen serta Magister Ilmu Hukum. UPH bertekad untuk terus meningkatkan seluruh prodi yang ada di Surabaya baik kualitas pengajaran serta fasilitas pendidikan. Saat ini UPH sedang mempersiapkan kepindahan kampus ke lokasi baru dengan berbagai fasilitas yang lebih lengkap.

Ikuti tulisan menarik Tiur Melanda lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler