x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Donald Trump Ternyata “.....”

Selama 10 bulan pertama menjabat presiden Amerika, Donald Trump sudah berbohong sebanyak 103 kali. Obama berbohong 18 kali selama 8 tahun di Gedung Putih.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada Agustus 2017, saya kebetulan berada di Arbil, Irak, dan bertemu dengan seorang warga Amerika Serikat dalam suatu jamuan makan. Di tengah obrolan santai, tiba-tiba warga Amerika itu bertanya ke saya: Mr. Syarif, what do you think about Donald Trump?

Karena saya tahu bahwa warga Amerika itu cukup memahami bahasa Arab, saya menjawabnya dengan menggunakan bahasa Arab: Donald Trump, huwa rajulun magrur (Donald Trump, dia adalah seorang lelaki yang magrur)”.

Kata magrur dalam bahasa Arab bermakna mirip dengan angkuh tapi lebih dari angkuh, kira-kira sama dengan sombong tapi di atasnya sombong. Setiap orang magrur pasti angkuh dan sombong. Namun tidak semua orang angkuh dan sombong juga menjadi magrur. Dan setahu saya, bahasa Melayu tidak memiliki padanan kosakata yang pas dengan kata magrur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ke dalam bahasa Inggris, kata magrur kadang diterjemahkan cocky, sikap percaya dirinya yang ekstrem sampai ke tingkat meremehkan orang lain (too confident about himself in a way that annoys other people).

Dari segi akar katanya, magrur adalah orang yang tertipu atau terpedaya oleh dirinya sendiri. Nyaris tidak pernah merasa bersalah. Dan ini pas untuk menggambarkan sosok Donald Trump.

Setahun bertengger di kursi kepala negara adikuasa, “Donald Trump telah menciptakan kebakaran di mana-mana”, tulis laporan Aljazeera.

Apakah Trump menderita kesehatan jiwa yang akut, seperti ditulis banyak media Amerika, atau dia seorang “jenius”, seperti klaimnya sendiri?

Hanya pemeriksaan medis yang bisa membuktikannya. Tapi Goenawan Mohamad, pada 7 Januari 2018 berkomentar di akun Twitternya: Presiden Trump anggap dirinya “genius yang stabil.”’ Saya makin ragu apakah ia sehat.

Sejak menjabat Presiden, media-media cetak dan elektronik di Amerika seolah ketiban pekerjaan baru: cermat mencatat kronologi ucapan dan penyataan Donald Trump, baik melalui pidato resmi, pernyataan publik atau wawancara atau ciutan di Medsos: dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan.

Dan hasil rekapan pencatatan itu sangat luar biasa: selama 10 bulan pertama menjabat sebagai presiden Amerika, Donald Trump sudah berbohong sebanyak 103 kali. Coba bandingkan Barack Obama yang cuma berbohong sebanyak 18 kali selama 8 tahun menghuni Gedung Putih. Naga-naganya, kita harus menunggu kebohongan yang lebih banyak dan mungkin lebih fatal dari seorang Donald Trump.

Banyak Netizen dan pengamat menyebutnya sebagai seorang rasis, tidak menyukai orang kulit berwarna. Tapi seorang pendukungnya berkomentar, “Seandainya pun Trump adalah orang kulit putih paling terhina, tapi dia masih lebih baik dibanding orang hitam Barack Obama.”

Saya pikir kasus Trump lebih dari sekedar seorang yang bisa bersikap ngawur. Pada Oktober 2017, ada 27 psikiater dan ahli kesehatan jiwa menulis sebuah laporan berjudul Dangerous Case of Donald Trump, yang berkesimpulan antara lain: Donald Trump berbahaya bagi keselamatan Amerika dan Dunia. Laporan ini memang bukan hasil diagnosa medis. Tapi sebuah studi berdasarkan pengamatan terhadap perilaku Donald Trump.

Apa boleh buat, kini dan selama tiga atau mungkin sampai tujuh tahun lagi ke depan, masyarakat dunia pun terpaksa harus berinteraksi dan berhadapan dengan presiden sebuah negara adikuasa yang ternyata seorang yang “......” (aku nggak tega menulisnya).

Syarifuddin Abdullah | 19 Januari 2018 / 03 Jumadil-Ula 1439H.

Sumber ilustrasi: www.google.co.id/

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB