x

Iklan

TD Tempino

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gempa Menggemparkan Acara Ulang Tahun Warga

Catatan budaya yang patut di kemukakan disini adalah ponsel menjadi alat tepenting bagi keluarga untuk saling memberi informasi. Seorang ibu bergegas mene

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seperti diberitakan Detik.com 23/1/2018. Gempa 6,1 SR mengguncang Banten dan sekitarnya, termasuk Jakarta hingga  Bantul, Yogyakarta, pada pukul 13.34 WIB. BMKG memastikan gempa tersebut  tak berpotensi menimbulkan tsunami.  Kekuatan guncangan gempa berbeda yakni skala kuat di Jakarta, Tangerang  Selatan dan Bogor. Sedangkan kekuatan skala menengah dirasakan di  Lampung dan Bantul.

 

Catatan budaya (Cabud) terkait gempa tentu tidak bernuansa politik.  Gempa adalah gerakan kerak bumi menggoyang tanah dan lautan  bersumber kekuatan luar biasa dari Tuhan Yang Maha Kuasa.  Makhluk bernama manusia dipastikan tidak mampu mengoyangkan tanah dan segala sesuatu yang berada diatasnya secara bersamaan.   Gempa sejatinya mengemparkan dan menakutkan bukan saja binatang dan makhluk lain  sehingga timbul kepanikan luar biasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Gempa datang tanpa pemberitahuan seperti  angin puting beliung.  Gerakan kulit bumi tiba tiba saja datang apakah anak manusia itu sedang merayakan ulang tahun atau sedang ditimpa musibah ada sanak keluarga yang wafat.  Gempa datang tak pakai permisi kepada Presiden dan Pak Gubernur bahkan Kapolri atau Panglima TNI.  Dia datang begitu saja sebagai satu peringatan bagi sesiapa yang masih hidup diatas tanah.

 

Kepanikan dan ketakutan melanda warga di kota metropolitan tetutama yang sedang berada di gedung gedung tinggi.  Seolah olah hutan beton itu melambai lambai dalam hitungan detik.  Untunglah gedung tinggi itu tidak ada yang patah pada gempa berkekluatan 6,1 SR.  Hanya saja orang orang didalam gedung berhamburan keluar menggunakan tangga darurat.  Secepatnya berlari ketempat yang paling aman berkumpul  lapangan terbuka yang lebih aman.

 

Di zaman now kehadiran smart phone ternyata mempunyai peran penting.  Dalam hitungan detik rekaman peristiwa gempa muncul di media sosial.  Pada suasana kepanikan ternyata netizen masih memberanikan diri merekam goyangan gempa sesuai dimana dia berada.  Paling tidak sumbangan rekaman tersebut memberikan catatan sejarah bahwa sebaran gempa itu memang sungguh sangat luas dari pusat gempa.

 

Satu hal patut disayangkan diantara kepanikan massal masih ada oknum g bercanda mengirimkan gambar hoax.  "Peristiwa ini bukan main main bung, kenapa juga ada yang mengirim foto patung pancoran" Disna terpampang foto  seorang yang terjun dari puncak patung yang berada di Jakarta Selatan itu.  Ini perbuatan keterlaluan memang.

 

Patut dibanggakan bagi netizen yang mengirimkan doa doa keselamatan.  Naskah doa itu masuk ke media sosial sebagai bentuk betapa manusia tiak berdaya dan memohoin pertolongan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Inilah salah satu bentuk kepedulian dan skedasaran sosial untuk slaing megingatkan agar tidak timbul korban jiwa.  Memang bermacam perilaku netizen dibalik kepanikan tetapi paling tindak jangan lah bercanda ria.

 

Catatan budaya yang patut di kemukakan disini adalah ponsel menjadi alat tepenting bagi keluarga untuk saling memberi informasi.  Seorang ibu bergegas menelpon putra putri kesayangan.  " Apa kabar nak"? ketika muncul jawaban  " Mama bagaimana, kami Alhamdulillah baik baik saja cuma kaget banget"   Itulah salah contoh komunikasi ketika tidak ada keberdayaan menghadapi goyangan bumi.

 

Paling tidak bagi yang sedang merayakan ulang tahun dan acara pernikahan akan menjadi catatan sendiri.  Tahun 2017 ultah saya ada gempa,  inikah hadiah atau peringatan bagi kita. Semua dikembalikan kepada setiap insan bagaimana mengambil hikmah dari Gempa.  Bisa jadi Gempa untuk menghidupkan hati yang telah mati. Sesungguhnya ketakutan itu adalah tanda akan  berakhirnya  kehidupan anak manusia di muka bumi agar dia berubah menjadi lebih baik.

 

Bagi umat yang ber iman menyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi dimuka bumi adalah atas kehendak Allah SWT.  Inilah peringatan untuk saling introspeksi bahwa jangan terlena dengan kehidupan dunia.  Kita mendapat peringatan bersama sama agar menjadi umat yang lebih menyadari kedudukan sebagai hamba guna melakukan peran dan fungsi kebaikan di muka bumi.

 

Salamsalaman

 

TD

Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler