x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gading Retak, Janganlah Patah!

"Aku tak ingin kau lupakan," katanya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ia ingin menangis yang coba ditahan. Tapi mulut manyun, lalu isak mulai terdengar sesunggukan. Rona mata memerah, berkaca-kaca, yang juga coba ditahan dengan mendongakkan kepala. Air bening di mata itu akhirnya tumpah ruah. Membasahi pipi yang sudah mengeriput.

“Aku tak mau dilupakan”, katanya, masih dengan isak tangis yang tertahan. Lalu menghela napas pendek, disusul helaan agak panjang: “Aku pun tak menganggap diriku gading yang tak retak. Juga bukan dengan cara yang ganjil atau genap aku menerimamu.”

Tak satu jua yang kuasa mencegah gading yang retak. Namun, gading retak bukanlah gading yang patah. Semua mendamba penerimaan dengan cara yang genap. Tapi keunggulan genap, justru karena ada yang gasal. Begitulah cara hidup mendikte.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wahai gading yang retak, janganlah patah?

Syarifuddin Abdullah | 04 Februari 2018 / 19 Jumadil-akhir 1439H

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler